SRP

5.4K 176 0
                                    

Seorang pemuda tampan tersenyum puas saat ia melihat bangunan yang di dalamnya ada sahabat yang paling ia sayangi. Pemuda itu langsung melangkahkan kakinya selebar mungkin, agar cepat sampai di depan kamar sahabatnya. Adhitia menyalami kedua orangtua Dylana yang sudah menyambutnya di depan rumah.

"Gimana perjalanannya ??" tanya ayahnya Dylana pada Adhit

"Lancar yah, oh iya Lana nya dimana ??"

"Dylana udah tidur sayang dari tadi, soalnya tadi siang ia keliling Bali sama sepupunya" ucap bundanya Dylana

"Yah, bund boleh gak kalau Adhit ke kamarnya Lana sebentar aja ??"

"Boleh Dhit, tapi jangan sampai bangun" Peringat ayah Dylana

"Siap yah, ya udah kalau gitu Adhit ke kamarnya Dylana dulu"

Adhit langsung berlari menuju kamar yang ditempati Dylana selama di Bali. Adhit berdiri di sebuah kamar, dengan pintu berwarna coklat dengan ukiran khas Bali yang begitu indah. Ntah rasanya Adhit begitu bahagia, saat dia bisa melihat Dylana saat ini juga. Adhit pun membuka pintu kamar yang di tempati oleh Dylana dengan hati-hati. Ia tidak mau kalau sahabat cantiknya ini akan terbangun, ia tidak mau hal itu terjadi.

     Adhit duduk ditepi tempat tidur Dylana, gadis itu tertidur sangat nyaman dan begitu menggemaskan. Adhit sudah lama tidak melihat pemandangan ini, karena semenjak mereka memasuki SMA Dylana mulai membatasi kapan dirinya boleh masuk ke kamar Dylana.

"Dy lo gak kangen sama gw ???"ucap Adhit kepada Dylana yang masih tertidur pulas, dengan volume suara sangat kecil

      Setelah menggucapkan kalimat tersebut, Adhit keluar dari kamar Dylana. Karena dia juga harus istirahat, karena perjalanan Jakarta-Bali membuat tubuhnya lelah. Apalagi nanti pagi dia akan membuat kejutan untuk Dylana.

===========================================

     Sang surya telah menampakkan dirinya, cahayanya telah membangunkan seorang gadis dari tidur lelapnya. Gadis itu tidak langsung beranjak dari tempat tidurnya, gadis itu malahan duduk termenung dulu menggumpulkan kembali kesadarannya yang masih terpisah.

   " kapan si matahari gak ganggu aku tidur ??" ucap  Dylana pada dirinya sendiri

       Gadis itu langsung turun dari tempat tidurnya, kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya agar menjadi segar. Sekitar dua puluh menit kemudian Dylana keluar dari kamar mandi sudah dengan menggunakan baju. Dylana menggunakan kaos hitam, dan celana joger putih dengan rambut yang diurai karena baru saja dikeramas.

    Dylana keluar dari kamarnya, karena dia sudah ditunggu untuk sarapan bareng oleh keluarganya. Dylana berjalan ke ruang makan yang menghadap ke arah kolam renang, dan sebuat taman kecil yang begitu indah. Dylana baru sadar, bahwa diantara keluarganya yang tengah berkumpul di meja makan ada seseorang yang sudah beberapa hari ini tidak ia lihat. Sedanhkan orang yang dipandang oleh Dylana, menatap balik Dylana dengan senyuman memikatnya.

  "Ngapain kamu disini ???" ucap Dylana sambil menghampiri keluarganya dan Adhit yang sudah berkumpul di meja makan

  "Lana makan dulu !!" ucap omanya Dylana

   "Baik oma" Dylana langsung duduk di kursi sebelah Adhit yang masih kosong

   "Sabar ya cantik, kalau kangen sama aku nanti kangen-kangenannya" ucap Adhit berbisik di telinga Dyalana, saat gadis itu sudah duduk disampingnya

    "Dasar gila, siapa juga yang kangen sama lo" ucap Dylana dengan kesal

     "Gak ada kata lo gw !!!" ucap Adhit dengan penuh penekanan

    "Adhit, Dylana makan makanan kalian !!" ucap ayahnya Dylana dengan tegas

    

Akhirnya mereka pun melanjutkan acara sarapan mereka, meskipun Dylana masih kesal akan kehadiran Adhit. Sedangkan Adhit, dia tahu kalau sahabatnya yang satu ini tengah kesal padanya. Tapi tak mengapa, toh tujuan Adhit kesini karena dia kangen membuat Dylana kesal padanya.
Selesai sarapan , Dylana pergi ke pantai yang tidak jauh dari rumah saudaranya itu, dia meninggalkan Adhit yang tengah main catur dengan ayahnya. Sedangkan Adhit sendiri sebenarnya ia ingin menyusul Dylana ke pantai, tapi apa boleh buat dia tidak bisa menghidar dari ayahnya Dylana yang memintanya untuk bermain catur.

**************************************************

           Sorry semuanya chapter kali ini lumayan pendek, soalnya idenya udah mentok 😖😖 tapi tenang aja nanti dilanjut di chapter selanjutnya☺☺

                  And see you next chapter 🙋🙋🙋

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang