SRP

2.3K 64 3
                                    

ARINA POV

Apakah kalian tahu bagaimana perasaan ku selama ini, selama menjalani hubungan dengan Taoran ? sosok laki-laki yang bisa dibilang, sosok yang baru saja hadiri di kehidupan ku. Maka aku akan menjawab, bahwa perasaan ku selama menjalani hubungan dengan Taoran itu membuatku mengerti akan arti kenyamanan yang sebenarnya, dan arti bahwa kata cinta itu tak harus selalu diucapkan, melainkan dibuktikan dengan tindakan atau aksi. Kalau kalian berpikir Taoran itu romantis maka aku akan jawab, dia itu gak romantis tapi kadang dia juga suka si bertingkah romantis, tapi itu jarang sekali. Taoran satu-satunya laki-laki yang berani menghadap dan meminta ijin kepada kedua orang tua ku untuk menjalanni hubungan dengan ku. Jujur awal menjalani hubungan serius dengan Taoran itu membuatku sedikit ragu, apalagi saat aku sadar bahwa umurku masih terlalu muda untuk menjalani sebuah hubungan yang serius, tapi Taoran dapat mematahkan keraguan ku dengan sikap dan tindakan yang selalu dia lakukan kepadaku.
Taoran bukan hanya kekasih atau pun tunangan ku saja, tetapi dia juga adalah sosok kakak dan sosok sahabat yang mau mengerti dan mau mendengarkan akan segala keluh kesal ku, sosok yang sedikit mirip dengan almarhum abangku.

Aku berharap semoga Taoran memang benar sosok laki-laki pertama dan terakhirku melabuhkan hati, karena aku rasa dia hanya satu-satunya laki-laki yang aku harapkan untuk menjadi imamku. Anggaplah aku gila karena belum lulus SMA sudah memikirkan mengenai pernikahan, tapi aku tak dapat mengelak bahwa aku memnginginkan dia sebagai imamku dalam dunia maupun akhiratku nanti.

ARINA POV END

Taoran menatap Arina yang saat ini tengah duduk, sedari tadi gadis itu mengabaikannya dan lebih memilih memainkan ponselnya. Ntah apa yang tengah gadisnya itu lihat, sehingga dia diabaikan.

"Kamu lagi liatin apa si ???"namun tak ada sahutan dari Arina

" ARINA"bentak Taoran kepada Arina, sehingga membuat gadis itu terlonjak kaget

"Kamu apa-apaan si, kamu mau buat aku jantungan ???" ucap Arina kesal

"Makannya kalau ada orang manggil itu nyaut, jangan diem aja"

"Ya maaf"

"Emang kamu lagi liatin apa si ??"

"Enggak, aku cuma lagi baca wattpad"

"Jadi karena itu kamu diemin aku ??"

"Apaan si Tao, lagian biasanya juga kamu yang diemin aku"

"Terus sekarang kamu mau balas dendam ??"

"Apaan si"

"Udahlah aku ke kamar aja" Taoran langsung pergi menuju ke kamarnya

Sedangkan Arina sendiri terheran-heran melihat tingkah Taoran yang aneh itu, tidak biasanya kekasihnya itu besikap seperti itu.

"Itu orang kenapa si, kesurupan jin tomang mana lagi ??? Aneh"

Arina tidak menyusul ke kamar Taoran untuk membujuk agar kekasihnya itu tak marah, namun gadis itu lebih memilih untuk tetap berada di tempatnya sekarang. Biarlah kekasihnya itu untuk menenangkan dirinya dulu, lagian Taoran kalau disusul ke kamarnya pasti laki-laki itu akan tambah marah.

************

Hari pun berganti, hari ini baik Dylana, maupun Taoran dan Arina sudah bersiap untuk pergi ke TPS di komplek perumahan mereka masing-masing. Karena hari ini adalah hari paling bersejarah bagi rakyat Indonesia untuk memilih Pemimpin negara dan lembaga legislatif lainnya. Dylana begitu bersemangat untuk datang ke TPS, ya meskipun dia harus pergi tanpa kehadiran Adhit.

"Bunda kira-kira di TPS udah rame gak ya ???" tanya Dylana pada Dilara

"Udah kayanya mah, soalnya inikan udah jam 09.00 wib"

"Iya juga ya"

"Ayah kapan datengnya ??"

"Mungkin satu jam lagi dia datang"

"Ayah mah udah tahu mau pemilu, ehhh malah milih ke luar kota"ucal Dylana agak kesal

"Gak boleh ngomong gitu, ayahkan gak tahu kalau dia harus meeting dadakan gitu"

"Harusnya ayah ajak aku, kan aku pinggin refresing"

"Kalau kamu ikut ayah, terus siapa yang nemenin bunda ??"

"Oh iya ya, kalau aku pergi bunda sama debay sama siapa" ucap Dylana polos

Dylana dan Dilara pun sampai di TPS dan langsung menunggu giliran mereka untuk nyoblos, setelah menyerahkan surat keterangan sebagai pemilih kepada petugas TPS. Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Dylana dan Dilara kebagian untuk menggunakan hak pilihnya sebagai warga negara indonesia. Dylana dan Dilara pun selesai menyoblos calon presiden dan calon legislatif, mereka langsung keluar dari TPS setelah mencelupkan jari kelingkingnya ke dalam tinta. Dan saat Dylana dan Dilara keluar, mereka berpapasan dengan Ammar yang merupakan ayah dari Dylana.

"Maaf, aku baru sampai" Ammar langsung memeluk Dilara dan mengecup kening Dilara

"It's oke"

"Dan maaf princess, maaf ayah telat dan gak pamit waktu ayah berangkat ke luar kota" ucap Ammar kepada Dylana setelah melepaskan pelukannya terhadap Dilara

"Iya gak apa-apa"

"Jangan cemberut gitu, kalau cemberut gitu cantiknya ilang"

"Ayah..." ucap Dylana kesal

"Mas jangan diledekin terus, princess kamu itu lagi sensian. Udah mendingan kamu masuk, biar cepet pulang dan istirahat di rumah"

"Siap sayang, ya udah kalian tunggu ayah disana" ucap Ammar sambil menunjukkan bangku kosong untuk Dylana dan Dilara

Ammar pun masuk ke ruangan TPS, sedangkan Dylana dan Dilara menunggu Ammar di kursi tunggu yang sudah disediakan oleh para panitia TPS. Tak berapa lama Ammar sudah keluar dari TPS, mereka pun langsung pulang ke rumah mereka setelah memberikan hak pilihnya.

=============================

Hallo reider's 🙋🙋🙋

Nice to meet you, akhirnya hari ini aku bisa update lagi chapter baru

Dan untuk chapter kali ini spesial untuk hari PEMILU 2019

Semoga kalian semua udah gunain hak suara kalian untuk memilih para pemimpin legislatif dan Presiden.

#pemilu2019

See you next Chapter 🙋🙋🙋

SAHABAT RASA PACARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang