Two

6.1K 471 74
                                    

Pagi itu dengan bertabur benda seputih kapas nan dingin, semua orang memulai kehidupan mereka memasuki pertengahan musim dingin. Suhu udara yang menurun drastis, membuat beberapa orang tampak enggan untuk memulai segala kesibukan mereka di pagi hari ini.

Dari kejauhan tampak Lee taeyong tengah berjalan dalam balutan mantel tebal di tubuhnya, syal serta tak lupa sepatu boot yang membalut kaki-kaki jenjangnya dari udara dingin. Meski begitu, rasa dingin tetap saja di rasakannya sampai mengenai tulang rusuknya.

Sepasang kaki jenjangnya, menuntun dirinya memasuki sebuah restoran tempatnya bekerja sebagai seorang pelayan di sana. Beberapa rekan kerjanya tampak menyapanya dan ia pun juga membalas sapaan mereka dengan seukir senyum lembut di bibirnya.

Ia kemudian melepas mantel serta meletakkan tas yang ia bawa di lokernya, ia kemudian melepaskan baju yang ia kenakan dan menggantinya dengan pakaian maid untuk musim dingin. Ia bercermin sejenak kemudian segera keluar dari ruang ganti.

Baru saja ia keluar dari ruang ganti, pandangannya menangkap sosok pemuda yang selalu ia nantikan tengah duduk di kursi yang berada di ujung ruangan dengan seorang gadis berambut blonde. Gadis yang sama seperti sebelum-sebelumnya.

"Taeyong, cepat kau layani sepasang kekasih yang ada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taeyong, cepat kau layani sepasang kekasih yang ada di sana. Mereka belum memesan apapun sejak lima menit lalu," ucap salah seorang rekan kerjanya yang bernama Ten. Ten memberikan daftar menu serta catatan kecil dengan bulpoin tinta biru pada taeyong.

Untuk sejenak taeyong memandangi bulpoin bertinta biru di tangannya itu, namun detik berikutnya ia terpaksa berjalan ketika mendapatkan dorongan pelan pada pundaknya. Ia menatap sejenak ke arah ten yang tersenyum padanya, dan memberikan acungan ibu jarinya pada taeyong sebagai tanda 'semangat'.

Taeyong hanya mengangguk pelan, ia kemudian berjalan dengan langkah sedikit gontai ke arah sepasang kekasih yang tengah bermesraan di sana. Dengan suara lembut ia kemudian berucap, "maaf, saya ingin mencatat pesanan jaehyun-ku—maksud saya pesanan anda berdua."

Dalam hati taeyong meruntuki kebodohannya yang salah menyebutkan nama panggilan. Namun ia tetap bertahan pada raut datarnya dan mulai bersiap mencatat.

Sedangkan pemuda yang ia kenal bernama jaehyun itu tampak menatap tajam ke arahnya, seperti siap menerkamnya kapan saja. Namun detik berikutnya pemuda itu kembali pada raut datarnya seraya menyampaikan pesanannya.

" Indomie rebus sama air es e-eh maksudnya Jajangmyeon sama hot chocolate" ucap jaehyun. Aowkwwkowkkk
Ok back to fanfic:(

Namun apa yang terpikirkan olehnya tak sesuai dalam kenyataan yang terjadi. Taeyong hanya diam memandangi sang pujaan hati.

Hal ini tentu saja mengundang kecurigaan sekaligus rasa cemburu dari arah gadis berambut blonde. Gadis itu tampak berdehem pelan untuk menyadarkan taeyong itu dari lamunannya.

"Aku tau kekasihku memiliki wajah tampan, dan aku pun tau jika pelayan rendahan sepertimu tidak pernah melihat pemuda yang sedikit lebih tampan dari para preman di halte." ucap gadis berambut blonde itu seraya melontarkan tatapan sinis kepada taeyong yang masih termenung.

Hurt. - JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang