Ketika Aku Bersedih
Aku Memilih Menangis Dalam Diam
Karena Dengan Menangislah
Aku Merasa Legah-Eline Gracilia-
∞∞∞
"Anda---" ucap pelayan itu dengan raut wajah menerka-nerka.
Eline mengerutkan dahinya dengan wajah kebingungan, soalnya pelayan itu tiba-tiba kembali dan menyatakan sebuah pernyatannya yang membuat dirinya bingung sendiri.
"---Pernah bertemu dengan saya sebelumnya?" tanya pelayan itu Daniel.
Yang ditanya malah terlihat kebingungan, soalnya kenapa pelayan itu bertanya seperti itu? Eline saja tidak mengenalnya terus kenapa pria dihadapannya ini memberikan pertanyaan seperti sebuah pernyataan yang didengar telinganya? Sungguh ini sangat membuatnya bingung.
"Maaf, apa anda mendengarkan saya?" tanya Daniel lagi.
"Iya saya dengar, tapi maaf saya tidak mengenal anda," jawab Eline tegas.
"Benar?" tanyanya sekali lagi untuk memastikan.
"Iya," jawab Eline singkat.
"Maaf telah menganggu waktu anda" ucapnya sopan dan berlalu pergi dengan perasaan gundah.
Setelah menghabiskan pesanannya Eline melirik jam dipergelangan tangannya dan menghembuskan napas kasar, karena orang yang ia tunggu tak kunjung datang, dia pun beranjak dari kursinya namun dia duduk kembali karena orang yang ia tunggu telah datang.
"Terlambat," ucap Eline dingin. Dia pun berdiri dan pergi menuju tempat kasir.
"Tolong air dinginnya satu," ujar Eline memberitahukan kasir, kasir itu pun memberikan segelas air dingin yang telah di pesan, tak lupa Eline membayarnya dan beranjak dari sana.
"Minum dulu," ujar Eline menyodorkan segelas air dingin yang tadi ia pesan.
"Makasih," ucap cowok yang baru saja tiba tadi dan mulai meminum minuman yang telah dibelikan oleh Eline.
"Ah.. seger," ujar cowok itu setelah menghabiskan minumannya. "Gini, tadi aku udah gantian tapi tiba-tiba pak jalim nelpon dan nyuruh aku ke sekolah kembali karena ada urusan penting, makanya aku telat. Maaf aku ngak kabarin soalnya handphone aku loubet," lanjutnya.
"Aku mau pulang," ucap Eline.
"Yaudah, aku anterin," jawab cowok itu merasa bersalah.
"Aku bisa pulang sendiri," ucap Eline menolak.
"Ngak, kamu harus pulang sama aku, dia udah pesan sama aku buat jagain kamu selama dia ngak disini, jadi kamu harus pulang sama aku yah," ujar cowok itu lembut.
"Dia---," ucap Eline bingung melanjutkan kata-katanya.
Cowok itu meraih pergelangan tangan Eline dan membawanya keluar dari cafe tersebut dan akan mengantarnya pulang.
Eline menahan tangan cowok itu dengan tangannya yang lain. "Ren, dia bakal balik lagi gak menurut kamu?" tanya Eline dengan suara yang parau. Cowok yang bernama Ren itu berbalik menghadap Eline dan memegang kedua tangan Eline. "Suatu hari dia bakal balik kok, tapi aku juga gak tahu kapan itu. Jadi kamu hanya perlu bersabar ngerti," ujarnya lembut dan penuh pengertian. Eline membalas dengan anggukan pelan, menandakan bahwa dia mengerti maksud Rendy sahabatnya. Rendy pun mengantar Eline pulang dengan selamat dan meninggalkan rumah Eline ketika sang pemilik sudah memasuki pintu utama.
👫👫👫
Bagaimana menurut kalian dengan kelanjutannya ini? Makin penasaran sama ceritanya? Sabar yah, pasti satu demi satu akan terbongkar maksud dari setiap chapter cerita ini, jadi jangan lupa vote, komen dan kritik juga saran kalian yah.
Terimakasih sudah mau Membaca dan Menvote cerita ini 😊
Sampai Ketemu Lagi
Limmey Lani💞
KAMU SEDANG MEMBACA
[KIREI] Ongoing SEDANG REVISI
Teen FictionCerita Ini adalah kisah diantara Mahasiswa tampan dan ramah serta seorang gadis berwajah datar. Ingin tahu bagaimana kisah mereka? Yuk baca dan jangan lupa Vote, kritik dan sarannya yah😊