[3] Gak Peka

543 28 7
                                    

"Kok lo jadi ngatur ya?"

*****

Dirga masih berkutat pada buku fisikanya. Kali ini kamar Dirga sebagai latar, langit sudah mulai gelap, jam dinding di kamar Dirga bila di definisikan sudah pukul 19.02. Ia mengapit pulpen pada jari telunjuk dan jari tengahnya, sesekali ia berfikir, "Kalo noda hitam di seragam Desyca ga hilang gimana? ogah gue ganti pake uang sendiri."

Jujur, Dirga sama sekali gak merasa bersalah. Toh, Desyca duluan yang ngajak ribut. Udah gitu tadi memalukan banget, Dirga kan niatnya mau lempar tinta spidol ke Desyca, eh malah jatuh kena tumpuan meja dan jatuhnya itu lho.

Dia tengkurap di depan Desyca yang lagi berdiri.

Terus, tintanya melayang gitu aja.
Jadi, menurut Dirga, kalo semua ini bukan salah dia, melainkan salah Desyca sama tumpuan meja itu.

"Hilih, bomat."

Ting!

Dirga menyambar smartphone-nya, lalu membuka aplikasi line.

Slebor bacot.

woi dir!

nanya dong!

tugas mtk!

yang di titik B itu apaan?

Dirga memutar bola matanya malas, "Bodoh."

Dirga Mahesa
. <

Slebor bacot.

Itu apaan?

ohhhh! i see! titik sudut?

thanksss

Dirga Mahesa
Y

Slebor bacot.

baidewei gue udah jadiann huaaa

makasi suda memberi saran

Dirga Mahesa

bodoh.

Slebor bacot.

tapi boong.

siapa yg mau jadian sama orang kek gt

sebenernya gue nanya yg td titik sudut itu cuma boongan.

aslinya pen ngerjain lu soalnya skrg di rumah gue ada irene. eh ganyambung, peace.

pas gue balik, 1/2 jam kemudian dia ke rumah gue, terus gue bilang, "lo boleh masuk kalo mau bantuin gue cuciin seragam gue dari noda hitam itu." eh dia mau, hore!

Dirga Mahesa

sygnya gue gananya.

"Haha."

Dirga lempar ponselnya ke ranjang miliknya. Terus, dia kembali sibuk sama buku-buku fisikanya.

*****

"Jadi bakal ibu bagiin kelompoknya, sesuai absen aja."

Jelas Bu Denisa--guru seni budaya--lalu meraih buku absen dan membacanya sebentar.

"No absen 1-5, 6-10, 11-15, 16-20, 21-25, 26-31 gitu aja ya. Jadi ada 6 kelompok, mingdep harus udah selesai ngecatnya, kausnya mending yang bekas aja. Sip Ibu keluar dulu. Selamat siang."

Desyca histeris dalam hati. Iya dalam hati, dia bakal sekelompok sama Dirga, mengingat nama mereka sama diawali dengan huruf 'D' ya jadi no absennya deket gitu.

Jangan lupakan teman sekelompoknya yang lain, Chanyeol, D.O, sama Eunwoo. Kan deketan tuh no absennya.

[Author bukan kpopers hue.]

"Dirga! Nanti beli cat dulu, pulsek. Ajak yang lain."

Dirga cuma ngangguk.

Desyca ngebales ngangguk.

"Lo gapeka banget jadi orang?"

Dirga ngernyitin dahinya, natap Desyca gak paham.

"Iya lo gapeka." tambah Desyca, lagi.

"Maksudnya lo suka sama gue gitu?"

Tbc.

Mau nanya dong, satu kali aja, kalian lebih suka kalo kata-katanya non baku, tapi gak kasar, atau baku?

Jujur aja aku lebih enjoy kalo bahasanya gak baku.

Contoh,

Gak baku;
-Desyca ngernyitin dahinya.
-Dirga ngangguk aja sih, dia kan simple.

Baku;
-Desyca mengernyitkan dahinya, bingung.
-Dirga mengangguk, mengingat dirinya selalu membuat semua hal sederhana, like, life is simple.

Aku butuh vomment, bye.

-Nut.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang