02. Baru Temennya?

11 2 0
                                    


Rae bersenandung kecil, hari ini ia sangat bahagia, entah karena apa. Hari ini Rae datang ke sekolah dengan semangat yang beda dari hari sebelumnya.

Rae berjalan dilorong lantai tiga, berhubung kelasnya yang ada dipojok jadi kelasnya itu jauh dari tangga.

Kali ini Rae datang agak siangan, biasanya Rae datang tiga puluh menit sebelum bel masuk berbunyi. Tapi kali ini ia datang ketika sepuluh menit lagi bel masuk.

"Assalamualaikum." ucap Rae sambil masuk ke kelasnya lalu duduk di pojok dekat pintu baris ketiga.

"Wa'alaikumsalam." ucap teman-temannya.

Rae bingung, ada gerangan apa kelasnya jam segini sudah ramai dengan anak cowok bagian belakang yang lagi duduk bergerumul. Biasanya cowok bagian belakang itu akan datang lima menit setelah bel.

"Eh ada apaan nih?" Rae bertanya pada Eca teman sebangkunya.

"Tau tuh tumben banget pada dateng cepet, mau ngerjain pr kali." jawab Eca sambil mengendikkan bahunya.

Rae duduk di tempat nya lalu mengambil buku Sejarah karena pelajaran pertama hari ini adalah Sejarah.

Raghea Syaquila itu adalah nama panjang Rae, Rae duduk dikelas XI-Bahasa 2 di SMA Nusa Karya.

Saat sedang serius membaca buku pelajaran Sejarah-nya, Rae merasakan bahunya dicolek.

Rae kembali bingung saat Erlan -cowok playboy dikelasnya ini duduk disampingnya. Rae mengangkat sebelah alisnya ke Eca yang tengah duduk di barisan belakang.

"Itu tuh Rae, gue di suruh pindah sama Erlan, katanya dia hari ini mau duduk sama lo." adu Eca.

Rae berdecak kesal, Rae melotot ke arah Eca sambil menggeleng kan kepalanya, tanda kalau Rae tidak mau duduk bersama Erlan hari ini.

"Gue juga gak mau kali duduk sama Oka, Rae!"

Erlan menyahut, "Yaudah sih, Ca. Lo duduk sama Oka dulu hari ini, gue mau duduk sama Rae."

Eca memutar bola matanya malas, "Bilang aja mau modus lo!"

"Lo ngapain sih di sini? Pindah sana, gue gak mau duduk sama lo!" usir Rae ke Erlan.

"Salah emang kalo gue mau duduk sama lo?"

"UDAH JELAS SALAH!"

Erlan terkekeh, "Gak usah nge gas gitu dong, beb."

"Gak ada beb-beb an!" tegas Rae.

Risyal yang baru datang kaget, karena Rae sedang marah-marah ke Erlan. Risyal menghampiri meja Rae yang disampingnya ada Erlan.

"Kenapa Rae?"

"Ini nih si Erlan maksa banget mau duduk sama gue, gue kan gak mau." rengek Rae.

"Apa-apaan si, Lan. Rae nya kan gak mau jadi gak usah dipaksa."

Erlan mendengus tidak suka, "Lo siapa nya Rae sih? Sebegitu peduli sama Rae. Gue itu suka sama Rae!" tegas Erlan.

"Gue itu temennya dia dari SD!"

"Baru temennya kan?"

Skak mat. Risyal terdiam oleh perkataan Erlan. Risyal aku kalau memang perkataan Erlan seratus persen benar. Ia dan Rae hanya sekedar teman lama.

"Udah deh lo mending sana ke tempat lo, ngerjain pr gih." usir Erlan sambil mengibaskan tangannya.

"Gue udah ngerjain pr kali." balas Risyal tidak mau terima.

"Lah tumben?" Erlan bertanya seperti itu karena Risyal tumben mengerjakan pr dari rumah, biasanya cowok itu mengerjakan pr di sekolah.

"SEMALEM GUE KE RUMAH RAE. Minjem bukunya." ucap Risyal dengan menekankan di kalimat pertama. Sekarang gantian, giliran Erlan yang terdiam.

Merasa pusing dengan kedua cowok ini yang saling debat, apalagi debat karena nya. Bukan karena Rae geer tapi memang benar, bahwa Erlan menyukainya dan sebagai seorang sahabat Risyal membelanya.

"Kalian itu apa-apaan sih? Persis banget kaya bocah ingusan yang baru kenal cewek. Buat Risyal, makasih banget selalu ngebela gue, karena lo best friend gue banget. Dan buat lo Erlan, gue itu gak suka sama lo, gue sukanya sama Romeo!"

Sekarang bukan hati Erlan saja yang patah mendengar penuturan Rae, tapi hati Risyal pun sama patahnya seperti Erlan.

Risyal memang menyukai Rae, coba kalian fikirkan mana ada persahabatan antara cewek dan cowok yang murni? Dan disinilah Risyal menjadi korbannya. Risyal menyukai Rae, tapi Rae hanya menganggapnya sebatas sahabat.

Begitu juga dengan Erlan, walaupun awalnya ia hanya iseng-iseng suka sama Rae, karena cintanya tak kunjung diterima oleh Meli -kakak kelas yang badai, tapi mendengar bahwa Rae menyukai Romeo hatinya seperti terbelah.

- 3R -

a/n cerita ini semacam short story gitu, karena setiap part-nya pendek antara 500-1000 kata.

vote jika suka, jika tidak silahkan tinggalkan tanpa jejak^^

3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang