01. Sayang.

38 2 0
                                    


Rae terseyum geli antara baper dan mupeng karena ia sedang  membaca salah satu quotes yang ada di dalam cerita Wattpad.

Rae kembali pada ponselnya lalu terkikik geli, ia berpikiran bahwa ia seperti tokoh cewek yang ada didalam cerita itu, betapa beruntungnya.

Tapi naas itu hanyalah harapan belaka Rae saja, boro-boro mau di romantisin gitu, punya cowok aja enggak, begitu pikir Rae.

Saat sedang asyik membaca cerita itu, Rae kesal karena mendapat sebuah notifikasi dari LINE, memang ponsel Rae disaat jam-jam seperti sangat sepi. Rae tidak terlalu memperdulikan masalah ponselnya yang sepi. Asal ada Wattpad hidup Rae bahagia, begitu pikirnya lagi.

Dengan malas Rae membuka aplikasi hijau itu.

Risyalanen: Rae sayang♡

Rae berdecak kesal, "Asem banget si Ical, gue lagi baper-bapernya juga!"

Ragheaas : Jangan ganggu, gue lagi baper!

Tidak butuh waktu semenit, ponsel Rae kembali berbunyi.

Risyalanen : Cewek aneh! Baper ama cerita fiksi, ketauan jomblonya.

Lagi lagi Rae berdecak, "Biarin gue jomblo yang penting gue bahagia." Rae bergumam sendirian.

Ragheaas : Icall!!!!

Risyalanen : Ampun nyai rae, gua cuma mau liat pr matematika aja kok, abis itu lo puas deh baca cerita fiksi itu sampe lo guling guling juga gue gak peduli.

Ragheaas : Bentar gue ambil buku dulu abis itu gue pap.

Baru saja Rae ingin beranjak dari kasur ke meja belajar untuk mengambil buku latihan Matematika tapi ponselnya kembali bunyi.

Risyalanen : Jangan!! Gue gak ada paketan.

Ragheaas : Yah ayam! Terus gimana?

Risyalanen : Gue otw rumah lo, lima menit tunggu di warung deket rumah lo ya, gue malu kalo ketemu bunda lo.

Ragheaas : Iya.

***

Rae saat ini sedang duduk di bangku depan warung dekat rumahnya, ia keluar malam seperti ini dengan izin ingin membeli jajan, demi si Ical sialan.

Rae akan berniat menyumpah serapah kan Risyal, jika Risyal datang. Tadi Risyal berjanji padanya bahwa ia akan sampai dalam lima menit tapi sampai sepuluh menit tidak kunjung datang juga. Kalau seperti ini pasti Rae akan dimarahin bundanya.

Sebuah motor Vespa Piaggio berhenti tepat di depan Rae, pengemudi nya membuka kaca helmnya yang hitam, lalu menunjukkan cengiran khas seorang Risyal.

Rae pun yang melihat memutar bola matanya malas.

"Rae, maaf ya telat nih, hehe."

Tanpa menjawab Rae langsung menyodorkan buku latihan Matematika nya tepat didepan wajah Risyal. Risyal mengambilnya dengan senyum bersalah.

"Maaf Rae."

"Udahkan? Gue mau balik." baru lima langkah Rae pergi, Risyal menahan lengannya.

"Nanti dulu, gue ada sesuatu." balas Risyal lalu mengambil sesuatu yang digantung di bawah jok motornya, "Buat lo Rae, sebagai permintaan maaf, ini juga minuman kan lo lagi pengen banget." masih dengan wajah ditekuk Rae mengambilnya.

"Makasih."

"Senyum mana Rae?" seulas senyum paksa yang Rae perlihatkan. Lalu dengan gemas Risyal mengacak-acak rambut Rae.

"Ih apaan sih, Cal."

"Gayaan pake malu biasanya malu-maluin."

"Udah ah mau balik." ucap Rae lalu pergi, baru juga dua meter Rae pergi Risyal kembali memanggilnya.

"Rae"

"Iya?"

"Makasih kesayangan gue. Titip salam ke bunda ya."

Sedetik kemudian Rae langsung buru-buru pulang ke rumahnya, sambil berjalan ke rumah Rae menyunggingkan senyumnya. Kali ini bukan senyum paksaan tapi senyum tulus dari Rae. Jujur Rae baper diperlakukan seperti itu oleh Risyal, tapi ia hanya sekedar baper bukan suka. Gue cuma suka sama Romeo, begitu pikir Rae.

- 3R -

3RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang