Teriffying Guy

1 1 0
                                    

Mungkin bagi sebagian orang, kesendirian adalah hal yang menyedihkan dan memilukan. Namun diluar sana masih banyak orang yang hidup menyendiri, tanpa memiliki kawan ataupun keluarga yang menemani.

Hal itu pun terjadi pada Edward, semenjak ia memutuskan hengkang dari kampung halamannya, ia sudah berjalan sendiri tanpa terikat oleh apapun dan siapapun.

Bukan tanpa alasan, Edward memiliki masa lalu bersama keluarganya yang tidak mengenakkan. Saat ia masih remaja dia tidaklah sebanding dengan ke-4 saudaranya yang lain, dia bahkan cenderung dikucilkan dan ayahnya sendiripun menganggap dia adalah seseorang yang gagal.

Satu satunya kenangan indah yang ia miliki hanyalah bersama kakak perempuannya, hanya dia yang memperlakukan Edward dengan baik, berbeda dengan ketiga saudaranya yang lain.

Semenjak ibu Edward wafat, hanya kakak perempuannya lah yang menjaga dan merawat Edward.

***

" Naahh.. Hutan ini cukup gelap juga.. Let me guess.. Kurasa usia pepohonan disini sudah ratusan tahun.. " ujar Edward yang duduk di sebuah akar pohon yang sangat besar.

Ia tampak sedang mengamati seisi hutan, hutan belantara yang hampir tidak tersentuh cahaya matahari, semua pohon di sana ditumbuhi oleh lumut dan atmosfer yang terasa memanglah sangat mencekam ditambah kelembapan dari hutan ini juga yang membuat hutan ini menjadi sebuah paket komplit untuk seseorang mengalami mimpi buruk.

Bisa dikatakan hutan ini sudah tidak terjamah oleh manusia dalam kurun waktu yang sangat lama, udara disini pun sangat dingin dan sesekali angin angin kecil menyenggol daun daun pepohonan dan membuat mereka bergoyang.

" Pantas saja orang orang di kota menyebutnya Forbidden Forest... " pungkas Edward. Ia mengambil sebuah ranting kecil yang terlepas dan jatuh dari pohonnya.

Edward memejamkan matanya dan mengenggam erat ranting yang dipenuhi lumut itu. Tak lama kemudian Edward membuka kedua matanya dan kembali memperhatikan seisi hutan.

" This forest is dying.. Ada sesuatu yang mempengaruhi hutan ini.. " ujar Edward sembari menaruh ranting itu kembali ke tempatnya. Edward segera turun dari atas akar pohon tersebut, ia merapikan jubah hitamnya yang menutupi armor miliknya.

" Well... Kira kira siapa yang melakukannya? " ucap Edward dan selang beberapa detik terdengar suara ledakan yang memecah sepi di dalam hutan itu. Arahnya berasal dari bagian barat hutan tak jauh dari tempat berpijaknya Edward, terlihat sebuah pohon besar yang hancur dan perlahan tumbang ke atas tanah dan membuat sekitarnya dipenuhi debu dan pecahan dari kayu tersebar di mana mana.

Melihat itu, Edward menghadapkan tubuhnya ke sumber suara dan mata elangnya menatap ke arah kepulan asap dan debu yang mengepul.

" What the hell was that? " ujar Edward bingung sembari ia langsung memegang gagang dari pedang di pinggangnya.

Sfx: Grooooaaaarrrrr!!!!!

Terdengar suara auman yang keras dari arah pohon tumbang itu, mendengarnya Edward agak terkejut dan langsung menghunuskan pedangnya.

Terlihat di kepulan asap tersebut sebuah bayangan yang besar dan bertanduk perlahan tersingkap seiring asap yang perlahan menghilang.

Ketika asap sudah hilang sepenuhnya, terlihatlah sosok bayangan tersebut adalah seorang Minotaur, merupan monster banteng yang memiliki badan besar dan tenaga yang luar biasa.

The Great EisenhowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang