Edward POV
Gelap.. hanya itu yang aku lihat dan sekujur tubuhku pun seperti kedinginan.. aku bisa merasakan tubuhku menjadi kaku karena suhu yang sangat dingin.. yah meskipun aku sebenarnya sudah terbiasa dengan suhu dingin namun tetap saja hal itu sangat tidak mengenakkan.
Perlahan mataku membuka, aku kedipkan kedua mataku beberapa kali untuk mendapatkan penglihatan yang lebih jelas, aku bisa merasakan tubuhku sedang terikat kuat oleh rantai disebuah kursi.
Ku tolehkan kepalaku ke kanan dan kiri secara perlahan dan yang bisa kulihat hanyalah ruangan kecil dan gelap serta dingin. Seketika dalam benakku aku menyadari bahwa aku sedang di dalam penjara setelah melihat pintu besi di hadapanku yang terkunci oleh gembok dan rantai yang besar, parahnya lagi ruangan ini tidak memiliki jendela satupun.
" Fyuuhhhh~ "
Aku menghela napasku pelan.. aku masih mencerna apa yang sedang terjadi.. kenapa aku bisa ada disini? Ini dimana? Kenapa aku diikat? Pertanyaan itu satu persatu mulai muncul dari benakku.
" Shit, I don't feel so good about this~ "
Ujarku pelan lalu kuangkat kepalaku dan menatap langit langit penjara yang gelap.
***
Hari mulai menjelang malam, semua penduduk Arnian mulai memasuki rumahnya masing masing.. kecuali penduduk yang tinggal di pusat kota.. meskipun sudah malam, mereka tetap menjalankan aktifitasnya.
" Siapa yang kau bawa itu Arthur? "
Ujar seorang pria tua dengan rambut dan jenggot putih yang panjang. Matanya kelihatan teduh dan terpancar aura kebijaksanaan. Ia terlihat memakai jubah putih dan memegang tongkat kayu berwarna coklat.
" Entahlah.. "
Ucap Arthur yang tengah berjalan di depan pria tua itu di sebuah koridor yang menuju ke ruang bawah tanah.
Sfx: Tap.. tap.. tap..
Terdengar suara langkah kaki Arthur dan pria tua itu menuruni tangga kecil yang cukup panjang turun menuju ruang bawah tanah tempat di bangunnya penjara.
Tak lama kedua orang itu sampai di lantai bawah penjara, mereka segera berjalan ke sebuah sel yang berada di paling ujung dan terlihat di sel itu seorang pria berambut hitam sedang duduk di kursi dan diikat oleh rantai, kepalanya terlihat menunduk dan pakaiannya yang agak compang camping dan terlihat kotor.
" Anda sebaiknya tunggu disini... "
Ujar Arthur kepada pria tua itu, ia segera membuka gembok yang mengunci sel penjara itu dan segera memasukinya. Arthur melangkahkan kakinya berjalan ke hadapan Edward yang masih terlihat tidak bergerak di tempatnya.
Pria tua itu hanya berdiri terdiam di luar sel sembari memperhatikan Edward dengan mata yang penuh selidik, ia mengenggam erat tongkatnya dengan kedua tangan keriputnya.
Pandangan Arthur tertuju ke Edward, ia langsung memegang kepala Edward dan mengangkat kepalanya. Tidak ada respon sedikitpun dari Edward, matanya terpejam dengan tenang.
" Wake up!!! "
Arthur langsung menampar pipi kanan Edward dengan kuat sampai terlihat bekas kemerahan di pipinya dan lagi lagi Edward tidak menunjukkan respon apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Eisenhower
FantasyBanyak seorang prajurit berperang demi negaranya, demi keluarganya, demi pemimpinnya, mereka bertempur mempertaruhkan nyawa demi membela hak hak orang lain. Bagiku tidaklah seperti itu, apa yang kulakukan tidaklah berarti sama sekali meskipun aku di...