Fate

2 1 0
                                    

" Aahh.. where's my gear? Kurasa saat aku ditahan mereka mengambilnya... " ucap Edward.

Dia tengah melangkahkan kakinya menelusuri jalan utama kota yang cukup ramai pada siang hari ini. Hiruk pikuk orang orang yang sibuk dengan urusannya masing masing.. entah itu berdagang atau ada beberapa orang yang hanya berjalan jalan saja.

Edward terlihat agak risih saat berada di sana.. ia tidak terlalu suka keramaian karena dia mungkin dapat melakukan sesuatu hal yang agak mengerikan jika dia terlalu lama berada di dekat orang orang, itulah mengapa dia lebih memilih menyendiri saat pergi kemanapun.. namun alasan sebenarnya hanya dia saja yang mengetahuinya.

" Aku harus membeli pakaian yang baru dan mencari penginapan untuk tinggal sementara.. " ucap Edward

Kedua matanya melirik kanan kiri mencari penjual pakaian terlebih dahulu sembari kakinya masih melangkah menyusuri kota.

Beberapa menit kemudian, terlihat seorang pedagang pakaian di ujung jalan dan setelah melihat itu Edward segera menghampiri pedagang tersebut dan membeli beberapa potong pakaian.

" Here you go.. "

Edward menyerahkan uangnya dan menerima pakaian tersebut.

" Hei.. Anak muda... sepertinya kau orang baru disini ya? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya.. " ujar pedagang itu.

" Ya.. aku pendatang disini.. ada beberapa urusan di kota ini.. " ucap Edward.

" Begitu ya? Baiklah... bersenang senanglah di Arnian.. terima kasih sudah membeli disini.. "

Pedagang itu tersenyum ramah kepada Edward dan Edward hanya mengangguk dan membalas senyumannya. Ia segera melenggang pergi kembali dan mencari penginapan.

" Ternyata orang orang disini cukup ramah juga~ Sungguh mengejutkan ada kerajaan seperti ini.. berbanding terbalik dengan keadaan di luar sana.. " ujar Edward dalam hatinya.

***

" Rex.. Dex.. kalian pergilah ke kota dan awasi bocah itu.. jika ada sesuatu segera laporkan kepadaku "

Ucap Arthur kepada dua wanita yang berpakaian seperti seorang ninja, bedanya pakaian mereka serba putih bukan hitam yang sedang berlutut di hadapan Arthur di sebuah koridor istana.

Rex dan Dex.. sebuah nama samaran dari dua orang wanita yang menjadi kaki tangan Arthur, mereka termasuk salah satu pasukan Elit di bawah perintah Arthur... Mereka adalah Asassin yang ahli dalam penyusupan, mata mata dan pasukan gerak cepat yang dimiliki oleh kerajaan Arnian.

" Understood.. Sir Arthur.. " ucap mereka berdua.

" Then.. we're leaving now.. "

Tak lama mereka menghilang dengan cepat dari hadapan Arthur. Arthur menolehkan kepalanya ke arah jendela besar dan pandangannya mengarah keluar.

" Kalau bukan karena Tuan Hovart.. aku pasti sudah melenyapkan bocah itu.. " ucap Arthur ketus dengan ekspresi wajahnya yang terlihat agak kesal.

Ia pun segera melangkah pergi dari koridor itu.

***

Kembali ke kota.. Edward masih kebingungan mencari penginapan.. sedikit susah mungkin untuk mencari penginapan di sini.. apalagi ini adalah lingkungan baru bagi Edward.. ia tidak tahu menahu mengenai tempat ini.

" Shit.. kalau terus begini aku tidak akan menemukannya.. "

Ia menatap ke langit langit kota dan matahari cukup terik bersinar hari ini.. cukup melelahkan jika terus terusan berada di luar.

The Great EisenhowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang