10. Flashback 5

44 4 1
                                    

Dear diary
Writer : Adiva

Alvaro?

Apa lo suka sama gue?

Apa gue suka sama lo?

Apa ini mungkin?

Atau gue yang gr?

Atau gue yang terlalu berharap sama lo?

Gue gatau, Al.


☀☀☀

Hari ini adalah hari Minggu. Akhirnya, otak Adiva beristirahat setelah menempuh soal-soal yang membuatnya kelelahan. Ia ingin beristirahat. Biasanya, hari Minggu adalah hari olahraga untuk Adiva. Rutinitas paginya adalah jogging di taman dekat rumahnya. Tapi tidak untuk hari Minggu ini, rasanya ia tidak kuat bangun. Rutinitas paginya diganti dengan tidur pulas. Saat hendak memejamkan mata, tiba-tiba ponselnya berbunyi. "Siapa sih pagi-pagi gini ganggu gue tidur aja! Duh, gue lupa silent," Gumam Adiva. Dengan mata sedikit terbuka, ia melihat notif dari line.

Karin : pagi ava sayang😘
Bila : morning avakuuu😘
Rere : dasar ava kebo, bangun woi.

"Kenapa mereka bisa chat gue barengan ya? Kesambet apa sih mereka? Udah ah mending gue tidur lagi," Ujar Adiva tidak lupa mengubah mode silent di ponselnya.

Saat Adiva menaruh ponselnya, ia tidak tahu bahwa ada notif dari line, pesan dari orang yang mengusik pikirannya.

Iya,

Dia adalah...

A

L

V

A

R

O

Di sisi lain, Alvaro gelisah. Ini kedua kalinya ia merasa khawatir. Banyak pertanyaan terbesit di benaknya. "Kenapa Adiva belum bales chat gue? Apa dia marah sama gue? Tapi, gue sama Adiva kan gak lagi bertengkar." Ia menjambak rambutnya frustasi. Alvaro mondar-mandir sambil memegang ponselnya. Biasanya, kaum Hawa kan yang menunggu kaum Adam? Sepertinya dunia terbalik bagi Alvaro. Ia sebagai kaum Adam sedang menunggu kaum Hawa. Dunia ini memang lucu, bukan?

Alvaro merebahkan tubuhnya di kasur favoritnya. Ia menghela nafas sambil memejamkan matanya. Ia teringat awal pertemuannya dengan Adiva. Alvaro tidak habis pikir, ia bukan tipe anak yang sksd, tapi saat bertemu Adiva jati dirinya berubah. Alvaro tersenyum saat mengingat ekspresi Adiva yang sangat jutek menghadapi Alvaro. Mungkin Adiva tidak suka anak yang sksd? Jika dipikir, Alvaro juga tidak menyukai anak yang sksd. Alvaro merasa telah bertindak bodoh. "Udahlah, nasi udah jadi bubur. Diambil hikmahnya aja lah, kan sekarang udah deket sama Adiva," Gumamnya sambil tersenyum senang.

Alvaro menantapkan hatinya hanya untuk Adiva. Dia tidak ingin perempuan lain. Hanya Adiva. Alvaro berpikir kapan terakhir ia merasakan cinta? Mungkin ini yang pertama? Love at the first sight?

Alvaro membuka grup line Cowok Tampan.

Alvaro : bro, gue pengen tanya sesuatu.
Alvaro : ini penting!
Dino : apaan bro?
Arka : tumben lo tanya sesuatu, biasanya juga gak pernah.
Revan : silahkan, tanya aja.
Alvaro :  jadi gini...
Alvaro : gue itu...
Alvaro : gimana ya, gue bingung.
Arka : pasti masalah cewek?
Dino : Adiva? Kalo lo gak mau, buat gue aja. Serius gue ikhlas. Meskipun bekas gebetan lo gak papa deh. Kasihanilah abang Dino yang jomblo ini.
Revan : permen Nano najis! Btw Adiva? Kenapa? Lo bosen sama dia? Penyakit playboy lo kumat ya, Al.
Alvaro : gue gak bosen sama dia, gue gak mau gebetan gue diambil sama permen Nano najis kayak lo!
Revan : hahaha kasian!
Arka : hahaha ngakak so hard.
Dino : kamu jahat bang sama dede Ino.
Arka : njs.
Revan : njs.
Alvaro : njs.
Dino : kalian semua suci, aku penuh dosa:(
Alvaro : gue mau curhat gak jadi gara-gara permen Nano.
Dino : iya deh cepet curhat.
Revan : kenapa bro?
Arka : knp?
Alvaro : kalian pernah ngerasain love at the first sight?
Revan : pertanyaan yang sulit.
Arka : pernah.
Dino : kalo gue sih gak pernah, lo tau sendiri kan gue playboy ganteng.
Revan : jadi, Adiva love at the first sight lo, Al?
Arka : serius? Wah gitu dong, Alvaro udah dewasa ya. Gue dukung bro!
Dino : gue siap-siap patah hati:(
Alvaro : iya, Adiva love at the first sight gue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Choose YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang