Chapter 1

2.8K 109 4
                                    

Seperti biasa, Agam pergi ke sekolah dengan motor merah kesayang-nya. Sebelum ia berangkat, ia selalu pamit kepada ibu dan ayahnya.

"Yah, bu. Agam berangkat duls" ujar Agam sambil menyalami keduanya

"duls, duls apaan sih gam?" tanya ibunya

"Cari aja di kamus Agamganteng, pasti ada" sahut Agam cengengesan

"emangnya kamu ganteng? Gantengan juga ayah" ayah Agam menimbrung obrolan istri dan anaknya tersebut

Agam hanya menjawab dengan putaran bola matanya, dan langsung menuju sekolahan.

"anjir macet lagi ah, kalau kesiangan bisa mati gue" ujar Agam

Agam terus memencet tombol klakson yang ada dimotornya, sampai-sampai pengemudi lainnya geram melihat tingkah Agam.

Setelah beberapa menit melawan kemacetan, akhirnya jalanan lancar. Tetapi, tetap saja Agam telat masuk sekolah.

"eh, pak pak pak! Jangan ditutup dulu gerbangnya. Biar saya masuk, baru bapak tutup gerbang ini" Agam memohon kepada Pak satpam di sekolah itu

"Ndak bisa! Kamu harus diberi pelajaran dulu sama kesiswaan. Baru kamu bisa masuk kelas" sahut pak satpam dibarengi dengan menutup gerbang

"Bapak kira saya mau ngapain ke sekolah? Saya itu mau belajar, dan pasti bapak atau ibu guru bakal ngasih pelajaran. Dikira saya mau ternak lele disini" Kata Agam sambil melipat tangannya di dada

Tiba-tiba ada perempuan cantik disebelah Agam, dia memakai seragam yang sama dengan Agam. Perempuan itu tampak kebingungan, di sisi lain Agam menelan ludahnya karena melihat kecantikan perempuan itu.

"Gila, terbuat dari apaan ini cewek" ucap Agam dalam hati

"Ohh, kamu anak baru itu ya?" tanya pak satpam

"iya pak, boleh kan saya masuk? saya anak baru disini" sahut perempuan yang tidak diketahui namanya itu

"Heh, Gak bisa. Malahan kamu kan anak baru, masa udah telat. Yaudah sekarang kalian berdua ke kantor, cari pak Tomi" Ucap pak satpam

"Jangan pak Tomi lah pak, saya aja takut. Apalagi anak baru ini" Agam mengeluarkan suaranya setelah menikmati kecantikan perempuan di sebelahnya

"Siapa bilang gue takut?" ujar perempuan itu sinis

Pak satpam sudah geram melihat mereka berdua, akhirnya ia membawa keduanya ke kantor dan menemui pak Tomi.

Akhirnya, mereka berdua dihukum oleh Pak Tomi di lapangan. setelah 20 menit dihukum, mereka diperintah untuk kembali ke kelas.

"Lah pak? Saya kelas mana?" tanya perempuan cantik itu

"Kamu sekelas sama Agam, ikuti aja dia. Bapak ke kantor lagi ya, besok jangan kesiangan lagi. Nanti bapak suruh pulang!" jawab pak Tomi
"mending saya disuruh pulang, daripada harus nyari 100 sampah gini pak" ujar Agam sambil mengelap keringatnya

Pak tomi hanya menggelengkan kepala pelontosnya dan kembali ke kantor.

Agam melenggang pergi tanpa menghiraukan perempuan itu , karena ia sudah benar benar lelah.

"Woi tungguin gue," perempuan itu berlari menyamakan langkahnya dengan Agam "kelas lo dimana?" lanjutnya

"diatas, ikutin aja. Gak usah banyak omong." sahut Agam

perempuan itu memasukan kakinya dari belakang ke langkah Agam, sehingga Agam terjatuh.

"Gue cuma nanya, lo malah sewot" ucap wanita itu sambil menyimpan tangannya di dada

Sedangkan Agam bangun dengan susah payah, kakinya terasa sedikit sakit karena mencium aspal lapangan.

"Apaansih, gue suruh ikutin ikutin aja. Lo malah bikin kaki gue sakit, baru gue nemuin cewek gajelas kayak lo. Cewek mana yang berani giniin cowok." sahut Agam sambil berlari meninggalkan perempuan itu karena jam tangannya sudah menunjukan pukul 09.00 wib, itu tandanya waktu istirahat akan segera datang.
perempuan itu mengikuti Agam dari belakangan, persis seperti penguntit.

Saat sudah sampai di kelas, Agam langsung duduk di bangkunya. Ia menyapa semua teman-teman di kelasnya, terutama 3 sahabatnya.

"Jadi lo kesiangan gam?" tanya Rino teman sebangkunya sekaligus sahabatnya

"iya, parah pak Tomi nyuruh gua nyari 100 sampah. Gimana gua gak capek, dasar pelontos!" jawab Agam geram

"sama siapa?" ujar Gio dan Wendra bersamaan

Agam dan Rino langsung bertatapan dan tertawa. Pasalnya, Gio dan Wendra sering sekali bersamaan ketika berbicara.

"barengan mulu, jodoh kali ya" ucap Rino masih tertawa

"sembarangan lu!" sahut Wendra

Agam melihat ke arah pintu, tetapi perempuan itu tidak kunjung datang. Akhirnya, ia keluar kelas untuk mencari perempuan itu.

"Woy, disini!" teriak Agam pada perempuan tadi

perempuan itu langsung berlari menghampiri garis finish yaitu tepat didepan Agam.

"Capek banget gue nyari lu, cepet banget jalan lu kayak kuda!" ucap perempuan itu sambil mengatur napasnya

Agam hanya diam, dan kembali masuk ke kelas. perempuan itu mengikuti Agam masuk, sehingga membuat murid-murid di kelas kebingungan dan otomatis berbisik.

----

Mood BoosterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang