"Kak nanti sehabis pulang sekolah, langsung aja ke rumah sakit ya. Soalnya di rumah nggak ada orang, pintu juga mama kunci ." Ucap mama yang sedang mengemas baju untuk dedek.
"Iya mah, Gifa berangkat dulu ya."
"Iya hati-hati"Jarak antara rumah dan sekolahku cukup jauh.
Jadi aku harus berangkat lebih pagi dari anak-anak lain.
Dan dari perjalanan yang cukup jauh tadi tak terasa sekarang aku telah sampai di parkiran sekolahan.
"Oii, gif... tumben berangkat siang" Sapa Didit
"Eh, emang iya?"
"Udah lah masuk yuk, bentar lagi pelajaran pertama ni."
"Ok, bentar"
Didit itu nggak satu kelas sama aku, dia dari kelas XI mipa 1, sedangkan aku dari kelas XI mipa 4. Terus gimana aku bisa kenal Didit?, Jadi dulu itu sewaktu tahun pertama SMA, kita satu MOS jadi begitulah pertemuan kita.
Dia itu sahabat terbaik, ada kalimat yang nggak pernah aku lupa yang pernah di ucapin Didit itu ketika pertama aku masuk kelas XI Mipa 4.
"Fa, kamu itu nggak pernah belajar nilai pas-passan kok bisa masuk kelas mipa sih? "
itu yang di ucapin dari mulut Didit, rada' sebel sih tapi yang di ucapin Didit emang ada benarnya.
Dan saat itu tanpa pikir panjang aku juga balas dengan santainya."yaa mungkin lagi hoki kalik Dit"
" oh iya Dit" sambungku
"apa? "Gimana ya, kasih tahu nggak ya...
" nggak deh, nggak jadi"
"ck, gimana sih"
Tak lama Didit berhenti
"beneran nggak ada yang mau lo omongin? "
" iya kok beneran"
"yaudah, gue ke kelas dulu ya"
"ok"
Sebenarnya...
Kemarin sepulang sekolah
"eh tunggu!!! " teriakku sambil berlari menuju cewek yang udah bikin tanganku sebelah sakit
" iya? Kenapa"
"anu"
Yang ku lihat saat ini dia hanya melebarkan matanya dan mengangkat kedua alisnya.
"hmmm? "
" ah itu, aku belum tahu namamu"
"owh itu ya"
Lalu tanpa basa-basi dia mengangkat tangan kanannya.
Segitu mudahnya? Kenapa aku yang gugup sendiri.
"kenalin gua Ifa, "
" eh? Ifa? " tanyaku gak nyambung.
" ooh gue Shifa, biasanya gue di panggil Ifa"
"ahh gitu"
Eh jadi nggak enak, tu tangannya dari tadi gitu terus...
Grepp
"Gue Gifa" sambil pegang tangannya
Senangnya bisa pegang tangan ni cewek...
"oii jangkrik!!! "
Sial banget tu orang, seketika lamunanku buyar entah kenapa.
" eh nggak bisa ngomong yang baik-baik" ucap ku

KAMU SEDANG MEMBACA
For you
Fiksi RemajaAku memang tidak sempurna. Aku tahu itu, tapi apakah aku tidak boleh memperjuangkan keinginanku... Meski keinginanku cukup sederhana, keinginanku yang kecil ini adalah ingin memilikimu seutuhnya.