"aku bingung, harus kemana lagi aku mencari pekerjaan" aku lelah untuk mencari perkerajaan, siang hari seperti ini aku harus perjalan di L.A hanya untuk mancari lowongan kerja.
Hidup sebatang kara itu memang tidak enak, aku ingin seperi remaja atau anak-anak lainnya yang merasakan hidup bebas tanpa menanggung semua masalah.
andai saja orang tuaku tidak meninggal akibat kecelakaan pesawat waktu aku berumur 15 tahun dan andai aku masih memiliki orang tua, mungkin hidupku tidak serumit ini.
BIEBER COMPANY.INC
aku terhenti didepan sebuah perusahaan. dan aku memberanikan diri untuk masuk kedalam dan menayakan apakah ada lowongan kerja.
"maaf .. ada yang bisa saya bantu" wow wanita ini sangat cantik dan liatlah pakaiannya, rok Span mini hitam dan sebuah kemeja putih.
"apakah disini ada lowongan kerja?"
dengan gugup aku memberanikan diri untuk bertanya.
"ya, disini memang sedang menbutuhkan karyawan baru." jawab wanita didepan ku ini dengan senyum
"benarkah? apakah aku bisa berkerja disini?" tanyaku dengan wajah penuh harap.
"aku tidak tahu, kau bisa langsung menanyakan hal tersebut kepada CEO kami" jelasnya. "bisakah kau antarkan aku bertemu dengan CEOmu?" pinta ku. "ya tentu saja. ikuti aku" dengan senang hati aku mengikuti wanita ini dan tibalah kami didepan ruang yang bertuliskan CEO ROOM.
Dan wanita tersebut langsung mengetuk pintu ruangan itu.
tok .. tok .. tok ..
"maaf Mr.Bieber ada yang ini bertemu dengan anda" dengan suara hati-hati wanita tersebut mengucapkan kalimat itu
"masuklah" pintanya CEO yang bermarga Bieber tersebut. dan aku mengikuti wanita tersebut berjalan menghampiri meja calon CEO ku.
"Dan sekarang kau bisa pergi Nicole" ucap pria yang didepan ku yang kuyakini kini sebagai CEO di perusahan ini tanpa membalikan kursi putarnya itu. Ya sedari tadi dia memang aku belum melihat wajahnya.
dan wanita yang menghantarkan ku ruangan ini itu bernama nicole.
"Maaf Mr.Bieber aku kesini untuk melamar kerja" ucapku dengan hati-hati
"ya tentu saja aku tau, tanpa kau beri tah aku sudah tau" ucapnya tanpa membalikan badan. oh tuhannnnnn apa semua orang kaya berkelakuan seperti ini? jika dia bukan calon bos ku, mungkin ku akan menghajarnya. "maaf" ucapku lirih. "so what is ur name" tanyany sambil membalikan kursi. Lihat lah dia sangat tampan. Tidak, aku hampir kehilangan oksigen ku karena ketampananya. dan aku asik dengan tatapan ku kepadanya sampai tidak ku sadari bahwa aku tidak menjawab pertanyaanya.
"so what is your name?" ulangnya menanyakan hal yang sama
"my name is Waverly Lloyd" jawabku dengan senyum. Dan dia sangat menyebalkan karena tidak membalas senyum ku, sungguh tidak sopan bukan? "dan berapa umurmu?" dia menanyakan umurku dan senang hati ku menjawabnya "umurku 20 tahun sir" oh tidak, matanya sangat indah. berwarna coklat emas. Tidak, itu seperti karamel, Itu berwarna emas. sudahlah aku pusing, entahlah aku todak peduli dengan warna matanya, tapi ku akui memang matanya sangat indah. "Kau boleh berkerja disini mulai besok dan kau berkerja sebagai sekertaris pribadiku mrs.Lloyd" suara yang indah berhasil membangunkan ku dari lamunanku
segampang ini kah aku melamar disini? dan aku langsung menjadi sekertaris pribadinya? kalau aku tahu, dari kemarin saja aku melamar dan aku tidak usah melamar perkerjaan sebagai penjaga kasir di restaurant sial itu. mereka memecat ku karena aku datang terlambat ? oh cukup, mereka membuat ku muak.
"Terima kasih Mr.Bieber" ucapku sambil mengulurkan tangan ku yang berniat ingin menjabat tanganya. "nama ku justin bieber, kau bisa memanggil ku justin" jawabnya dan membalas ulurkan tangan ku "aku sudah tahu" kini mata kami saling bertemu dan dia memberikan ku sebuah senyuman yang bisa memabukan wanita.
~see u next chapter guys~
so what do u think about this? Ini pertama kalinya gue buat cerita dan maklumi aja kalo cerita gue abal ya guys #MuchLove
hai
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I find You Mr.Bieber
RomanceWaverly Lloyd, gadis miskin berusia 20 tahun yang hidup sebatang kara di kota besar. Namun keadaanya berubah setelah bertemu dengan seorang pria tampan yang tidak lain adalah bos nya di kantor tempat ia berkerja. (cerita ini mengandung unsur kedewas...