-justin prov-
ah, hampir saja aku melakukannya, tapi sialnya wanita itu belum siap. dia memang berbeda dengan wanita-wanita lainnya.
aku sudah tidak sabar untuk membuatnya memohon padaku diranjang.
aku suka mata wave, karena matanya mengingatkanku pada seseorang yang sangat kucintai dan telah lama menghilang. disaat aku menatap wave aku merasakan bahwa wanita itu sedang berada didekatku. aku mencium wave tadi dikamar jaxon karena aku menganggap dirinya sebagai wanita itu dan melepaskan semua kerinduan ku, seolah-olah aku bertemu wanita itu. sungguh aku sangat merindukan wanitaku, aku mencintainya. masih sangat mencintainya, bahkan aku belum siap untuk membuka pintu hatiku untuk wanita lain.
-wave prov-
jika aku tidak menolaknya, mungkin aku sudah kehilangan keprawananku sekarang. walapun tadi aku terangsang tapi untungnya saja aku bisa menahannya dan menolaknya.
"bbbbeeeerrrrrrrrr "
suara apa itu? oh itu suara perutku. entah kenapa aku merasakan lapar ditengah malam seperti ini, mungkin karena aku belum makan dari tadi siang. dan kuputuskan untuk mengambil makanan didapur, aku tidak mau meninggal karena kelaparan, lagipula aku belun menikah dan tak mau mati muda.
setibanya dibawah aku menemukan sosok yg hampir saja meniduriku. dia sedang membelakangiku dan aku berinisiatif untuk kembalu kekamar, karena aku sangat teramat malu akibat kejadian tadi dan aku belum siap menemuinya. saat aku ingin kembali kekamar tiba tiba saja ia memanggil ku
"wave" panggilku dengan nada yang sangat lembut.
"sial" aku mengumankan kata kotor dengan lirih, kenapa aku harus ketahuan? "hmmm ya?" aku memutarkan badanku dan menemukan wajah yang sangat tampan.
"kenapa kau berada disini" tabyanya dengan menaikan satu alisnya
"aku hanya ingin mengambil makanan, entah kenapa rasa lapar tiba-tiba datang ditengah malam seperti ini" ucapku sambil menunduk karena aku tidak berani menatap mukanya. ini berlebihan, dia hanya baru ingin menidurku saja aku sudah bertingkah layaknya menghindarinya. apalagi jika dia sudah benar-benar meniduriku? ah sudahlah wave, bertingkahlah layaknya tidak terjadi apa-apa tadi.
"lalu kenapa kau jalan seperti itu? maksudku kau berjalan dengan sangat pelan-pelan dan hati-hati. saat aku kau melihatku lalu kau mengurungkan niatmu. jangan bertingkah seperti pencuri wave" ujarnya lalu menenggak minuman yang ditanganya.
"jaga ucapanmu mr.bieber !! I swear to god, aku tidak berniat untuk mencuri makananmu. lagi pula kalo aku menjadi pencuri , aku tidak mau menjadi pencuri terbodoh di dunia, karena aku bersusah payah hanya untuk mencuri makananmu. bayangkan saja jika aku masuk nominasi pencuri terbodoh versi on the spot dan aku berada di urutan ke 7 lalu terpampang namaku Waverly Lloyd, sungguh memalukan" ucapku panjang lebar, aku tidak mengerti apa yang kuucapkan barusan mungkin ini efek lapar dan ngantuk sekaligus
"hahahahahahahaha betapa bodohnya dirimu wave, aku hanya berkata jangan bertingkah seperti pencuri wave, lalu kau menganggap aku menuduhmu mencuri?" ucapan justin memang ada benarnya, kenapa aku tidak bisa mencerna ucapannya? ah sudahlah aku ingin kembali kekamar dan beristirahat.
"terserah apa katamu saja tuan bieber terhomat, aku permisi untuk kembalu kekamar karena aku telah kehilangan selera makanku" tanpa menunggu jawabannya aku meninggalkanya sendiri dibawah sana dan aku merebahkan badanku lalu menutup mataku.
-skip at 6 am-
"hoaaammmm" aku ngegeliatkan tubuhku. ini hari ke2 dimana aku berkerja bersama justin. aku bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhku lalu menyiapkan makanan untuk justin dan jaxon.
***
"akhirnya selesai juga" aku membuat spageti dan waffle untuk jaxon dan justin. aku tidak terlalu yakin kalau mereka berdua menyukai masakanku, karena aku tidak terlalu bisa memasak.
"good morning wave" justin menyapaku dengan suara seraknya khas bangun tidur. lihatlah dia terlihat sangat sexy, dia mengenakan haos hitam polos berleher V dan celana pendek warna putih dan dengan rambut yg berantakan.
"pagi justin, aku telah membuatkan masakan untuk kau dan jaxon. pergilah kekamar mandi dan basuhlah mukamu dengan air, lalu kembali lagi kesini. aku akan membangunkan jaxon" perintah ku dan segera berjalan menuju kamar jaxon.
"aye aye captain" ucap justin lalu melaksanakan perintaku
setibaknya aku didepan pintu kamar jaxon, aku memencet password untuk membuka pintunya.
"good morning jaxon. jaxon ayo bangunlah" wajahnya menggemaskan saat ia tertidur seperti ini.
"jaxon, ayolah bangun baby, mom sudah memasak untukmu. apa kau tidak mau mencicipi masakan mom?" aku berbisik di telinganya
"hoammmmmm" dia dia menggeliatkan tubuhnya "mom memasakan makan untukku?" sambungnya
"iya, dan cepatlah bangun kalo kau tidak ingin dadymu menghabiskan makanannya" aku mengangkat tubuh jaxon da menggendongnya untuk keruang makan.
"dady, jangan dihabisakn makananya. aku juga ingin memakan masakan momy" teriak jaxon yang masih digendonganku.
lalu justin jaxon dan aku sarapan bersama.
***
selesai memandikan jaxon, aku memakaikan baju untuknya lalu dia ingin bertemu dadynya.
beruntung, saat aku keluar dari kamar jaxon aku langsung melihat justin duduk di ruang tv jadi aku tidak usah repot-repot mencarinya.
"justin, apa kau tidak pergi kekantor?" bukankan hari ini ia harus kekantor? lagipula ini sudah jam 9 dan dia belum pergi kekantor.
"tidak, apa kau fikir aku harus pergi kekantor setiap hari? sedangkan disana ada orang kepercayaanku yang selalu menangani semua kerjaan saat aku tidak masuk. lalu buat apa aku menggajinya kalo aku masuk setiap hari?" ucapnya ketus tanpa memandangku
"aku hanya bertanya, jika kau tdak suka dengan pertanyaanku. kau tidaj usah repot-repot menjawabnya" demi hidung besarnya squidward, justin sangat menyebalkan pagi ini.
"daddyyyyyy, aku ingin pergi kerumah nenek" pinta jaxon
"kau merindukan nenek dan kakek sayang? jika begitu, permintaan mu dikabulkan" dia mendekati wajah jaxon lalu mencium pipi jaxon "dan kau sayangku wave, kau harus ikut karena aku akan kerepotan jika kau tidak ikut"
apa-apaan dia memanggilku dengan sebutan seperti itu. tapi kalau boleh jujur, aku suka ia memanggilku seperti itu, dan ia berhasi membuat pipiku memerah dengan sebutannya untuku itu.
"oh baby, tidak bisakah kau tidak membuat ku lelah ? jika aku diberi kesempatan, ikut atau tidak akan ku pastikan bahwa aku memilih tidak ikut tapi aku yakin, bahwa kau tidak menerima tolakan baby" aku mencoba memanggilnya baby dan aku terkejut saat dia memamerkan senyumannya saat aku memanggilnya baby, kufikir ia tidak bereaksi apa-apa sepertiku saat ia memanggilku wave sayang.
"aku suka panggilan mu kepadaku, daa pertahankan itu" ucapnya laku mengerlingkan matanya kepadaku.
~ see u next chapter~
sorry ya gue baru ngelanjutin. soalnya entah kenapa pas bulan puasa tiba gue males nulis aja gitu, tapu tenang aja kok. gue bakalan ngelanjut cerita ini. dan mudah-mudahan gue ngelanjutnya gak ngaret. oiya jangan lupa vote sama komen ya! soalnya gue pengen liat. seberapa banyak readers gue. gue mohon banget, tolong tinggalin jejak ya kalo lo udah baca ff ini.
thanks xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Till I find You Mr.Bieber
Storie d'amoreWaverly Lloyd, gadis miskin berusia 20 tahun yang hidup sebatang kara di kota besar. Namun keadaanya berubah setelah bertemu dengan seorang pria tampan yang tidak lain adalah bos nya di kantor tempat ia berkerja. (cerita ini mengandung unsur kedewas...