TIFY Mr.Bieber 2

2.4K 48 1
                                    

-Author Prov-

Ini hari pertama wave (waverly), berkerja namun gadis itu belum bangun dari tidurnya. Diapartement kecil ini dia hidup bersama sahabanya yaitu Acacia. Acacia gadis cantik yang berkerja sebagai pelayan di starbucks depan kantor wave berkerja.

"hey bangun. kau ini perempuan, tidak bisakah kau rajin sedikit" ucap acacia yang geram melihat sahabatnya ini malas. namun suara acacia tidak mampu untuk membangunkan wave.

"Hey Bangunlah, Aku akan segera berkerja" suara acacia naik satu oktaf.

"uhmmmm" akhirnya suara acacia yang naik satu oktaf pun berhasil membangun kan wave "cia, jam berapa ini?" lanjut wave yang sedang merenggangkan tangan. "jam 8 pagi, memamgnya kenapa?" balasnya sambil menyisirkan rambutnya di depan kaca. "WHAT?  JAM 8 ? KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKAN KU?" ya ini hari pertamanya kerja dan dia kesiangan?  dengan gerak cepat ia masuk kekamar mandi. "hey kenapa kau menyalahkan ku? aku sudah membangunkanmu dari tadi" acacia membela dirinya karena dia tidak terima disalahkan oleh temannya itu "memanya kenapa kau buru-buru? bukannya kau dipecat oleh bos mu itu dari restaurant?" lanjut acacia.

"aku sudah mempunyai perkerjaan baru, aku berkerja dikantor depan starbucks mu itu" ucap wave dari dalam kamar mandi

"what? bieber company? bagaimana bisa?" acacia begitu kaget mendengar perkataanya sahabatnya itu "entahlah, aku tidak tahu, yang jelas saat aku melamar di perusahaan tersebut aku langsung diterima sebagai sekertaris pribadi justin bieber" waverly yang menyudahi mandinya itu langsung keluar dari kamar mandi "JUSTIN BIEBER? CEO TAMPAN ITU? ASTAGAAAA WAVE KAU SANGAT BERUNTUNG" waverly melirik malas kearah acacia karena dia sangat berlebihan "beruntung? dia sangat menyebalkan, memang dia tampan tapi tidak dengan sifatnya itu. tapinsenyumnya begitu... " belum selesai berbicara, acacia langsung memotong pembicaraan tersebut "indahhhhhhh" ucap acacia dengan senyum "yah memang, sudahlah nanti aku bisa terlambat. nanti kita berangkat bersama ya? tunggu aku" acacia hanya menganggukan kepalanya

- Wave Prov-

kulirik jam dinding yang menunjukan pukul 8:30, tidak ini sudah sangat siang dan aku tidak mau dipecat di hari pertama ku kerja. aku segera berjalan ke arah lift dan memencet tombol untuk kelantai dasar "semoga aku tidak terlambat" guman ku sedikit berbisik.

aku dan cia menaiki sebuah taxi untuk menuju tempat kerja kami, walapun hanya berjarak 5 block dari apartement ku ke tempat kerja tapi aku menggunakan taxi. Lumayan jauh jika ditempuh dengan jalan kaki dan aku tidak mau terlambat.

tidak terasa kami sudah sampai didepan starbucks dimana acacia berkerja "wave, aku duluan dan semoga kau tidak dimarahi oleh si tampan itu karena terlambat" acacia mengerlingkan matanya dan masuk ke starbucks. si tampan? aku tahu maksudnya si tampan itu siapa, kalo bukan justin.

"hay nicole" sapa ku ke pada nicole saat aku melewati meja tempat kerjanya dan dia membalas dengan sebuah senyuman. aku behenti sejenak di depan ruangan justin, "oh tuhan ku mohon, jangan sampai dia memarahi ku dan memecat ku" ucapku pada diri sendiri.  aku membetulkan pakaian ku yg sedikit berantakan. aku memakai blazer berwarna hijau tosca dan kemeja putih dan rok span berwarna hitam, tidak lupa aku memakai high heels berwarna hijau tosca seperti blazerku, dan aku menyepol bebas rambutku.

dengan berani aku mengetuk pintu ruangan justin "masuklah" perintah seseorang yang didalam sana. "maaf sir aku terlambat" dengan hati-hati aku mengucapkan itu dan menundukan kepala ku "kau terlambat 7 menit. dan aku tak suka dengan karyawan ku yang suka terlambat" ucap justin dengan nada yang ketus "maaf sir, aku sedikit mengalami kecelakaan kecil saat tadi berada di jalan" tuhan maafkan ku karena aku berbohong kepada justin.

"I dont care, okay aku bisa memaafkan mu dan aku jamin kau akan segera keluar sari kantor ku bila kau mengulangi hal ini sekali lagi" oh tidak dia marah seperti itu membuatnya semakin hot. "ya aku janji tidak akan mengulanginya lagi sir" aku menatap matanya. "dan sore ini aku ada meeting bersama client ku di starbucks depan kantor dan ku harap kau ikut dan tepat waktu" ucapnya.

-skip-

-pukul 8 PM-

sekarang aku sedang berada di starbucks dan menemani justin meeting bersama clientnya yang cantik. lihatlah dia sangat elegant dengan pakaian seperti itu, tapi aku tidak suka dengan bagian dadanya, terlalu terbuka dan sehingga belahan dadanya pun kelihatan dan payudaranya pun kelihatan seperti ingin keluar, aku melihat sesekali justin melirik kearah dadanya. percuma dia memakai pakaian tapi kalo pakaiannya seperti itu, sekalian saja tidak usah pakai baju.

"yovana ku rasa meeting kita sudah selesai" ucap justin sambil mematikan macbooknya "hmm justin, bolehkah aku ikut dengan mu. ku maksud ke penthouse mu, aku takut pulang sendirian" ucapnya gadis bernama yovana itu dengan suara yang dibuat-buat manja dan menurut ku itu menjijikan. tidak tahu kenapa aku tidak suka dengannya. "ya tentu saja" ucap justin berbisik ditelinga yovana sambil mengerlingkan matanya. Tidak bisa kah mereka menghargai ku? mereka seperti menganggap ku tidak ada. demi tuhan aku tidak mengeluarkan suara sejak meeting dimulai dan hingga sekarang. "hmmmm... " aku berdaham pelan, walapun pada kenyataanya tenggorokan ku tidak gatal "dan waverly kau boleh pulang sekarang" justin berbicara tapi tidak menatap ku dan kenapa yovana yang menatapku? "aku bukan seorang  bisexsual dan kumohon jangan menatapku dengan tatapan itu" guman ku dalam hati.

"baik justin, aku pulang sekarang dan selamat malam" lalu aku berdiri dan segera menyambar tas ku, aku pulang sendirian. sudah ku yakini pasti cia sudah pulang.

malam ini tidak terlalu dingin dan kuputuskan untuk berjalan kaki, lagipula daripada uangku harus terbuang untuk biaya taxi, lebih baik aku tabung saja uangku untuk bayar tempat tinggalku.

saat aku sedang asyik jalan tiba tiba iPhone ku berbunyi dan ku lihat layarnya dan terpampang nama Mrs. Brinley yang tidak lain adalah acacia. ya dia bernama acacia brinley.

"hallo" ucapknya acacia disana

"ya?  ada apa?"

"kau dimana kenapa belum pulang juga?"

"aku sedang dijalan dan ingin pulang"

"kau pulang sendirian?"

"ya memangnya kau fikir aku pulang bersama siapa? justin? itu tidak mungkin"

"yasudah kalau begitu hati-hati. bye bae muahhhhh"

Aku memutuskan hubungan teleponnya dan melanjutkan perjalanan ku.

I got one less problem without you

one less problem without you

I got one less problem without you

One less One less problem...

Aku ikut bernyanyi saat mendengarkan lagu problem by ariana grande feat iggy. dan saat aku sedang asik bernanyi, tiba-tiba ada sebuah mobil Range Rover putih yang berhenti di sampingku. dan aku pun.terkejut karena melihat yang sosok yang  mengendarai mobil tersebut.

"jusstinnn.." guman ku setengah berbisik. Tidak, aku mendapatkan pemandangan yang menjijikan. Justin sedang  mencium gadis yang ada di pangkuannya tersebut. aku yakin iti Yovana. Dia duduk di pangkuannya dan bagaimana bisa justin mengendarai mobilnya?

"perlu tumpangan?" tanya justin masih dengan yovana di pangkuannya.

"hmmm tidak... " jawab ku.

"naiklah  ... dan bawalah mobil ini menuju penthouse ku" perintahnya

"tapi justin aku ingin pulang" dengan halus aku menolaknya, ku yakin pasti acacia sedang menunggu ku di aartement.

"aku bosmu dan turuti saja perintah ku" ujarnya sedikit ketus.

Dan aku tidak bisa berbuat apalagi dan aku menurut apa kata-katanya.

~ see u next chapter~

maaf ya abal cerita gue dan kayanya gue bakalan buat FF ini ada adegan hot nya deh. vote dan komennya dong hehe

Till I find You Mr.BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang