Alisha Putri, perempuan 22 tahun yang pekerjaannya mengantarkan minuman-minuman haram kepada para pelanggannya di salah satu club malam. Pakaian mini yang membuka auratnya yang ia kenakan setiap harinya. Tak peduli dengan cibiran tetangganya yang mengomentari penampilannya. Alisha setiap harinya berangkat kerja pukul 6 malam dan pulang pukul 3 pagi. Siangnya ia gunakan untuk memamerkan pakaian-pakaian barunya yang ia beli dengan uang hasil kerjanya. Tak jarang,Alisha pulang dengan keadaan mabuk yang menbuat Pak De dan Bu de nya hanya bisa menangis sambil memohon ampunan kepada Allah.
Orang tua Alisha telah meninggal 2 tahun lalu karena insiden kecelakaan. Hal ini membuat Alisha tak lagi mengerjakan perintah agama Islam dan terjerumus dengan dunia malam yang kelam. Padahal,Pak Andre dan Bu Fitri yang merupakan Pak De dan Bu De selalu menyadarkan Alisha agar Alisha kembali ke jalan yang benar.
Malam ini,Alisha sudah bersiap-siap untuk berangkat kerja ke club malam. Setelah selesai bersiap-siap,Alisha langsung keluar rumah tanpa pamit kepada Pak Andre dan Bu Fitri yang tengah sholat maghrib. Alisha sudah dijemput oleh teman kerjanya menggunakan motor.
Sesampainya di parkiran tempat kerjanya,Alisha langsung masuk ke dalam bersama temannya untuk melaksanakan pekerjaannya.
***
Alisha baru saja pulang dari kerjanya, waktu telah menunjukkan pukul 3 pagi. Alisha pulang dengan jalan kaki karena temannya tak bisa mengantarkannya pulang. Alisha merasa langkahnya terhenti karena pergelangan tangannya digenggam oleh seseorang. Alisha langsung membalikkan badannya dan matanya beradu pandang dengan mata Rendy,mantan kekasihnya.
"Kamu mau ngapain?" tanya Alisha ketus sambil melepaskan tangan Rendy yang menggenggam pergelangan tangannya.
"Aku mau ngajak kamu pergi," ucap Rendy sambil menatap tajam Alisha.
Alisha yang merasakan dirinya ditarik oleh Rendy lantas berteriak minta tolong. Alisha memejamkan matanya karena ia pikir tak akan ada yang menolongnya. Namun,pikiran Alisha salah buktinya ada seorang pria yang menolongnya. Setelah melihat Rendy berlari menjauh darinya,Pria itu langsung menghampiri Alisha yang sedikit ketakutan.
"Assalamu'alaikum. Ukhty tidak apa-apa kan?" tanya pria itu.
Alisha menatap penampilan pria itu dari atas sampai bawah. Alisha langsung menangis melihat penampilan pria itu. Bagaimana tidak? Baju putih,peci hitam dan sarung hitam yang dikenakan pria itu membuat ia mengingat mendiang ayahnya yang selalu berpakaian seperti pria itu. Sungguh pria itu telah mengingatkan Alisha kepada mendiang ayahnya. Ayahnya yang selalu mengajarkannya perintah agama Islam dan menanamkan perilaku-perilaku baik dalam diri Alisha. Namun,setelah ayah dan ibunya meninggal Alisha merasa hidupnya sudah tidak ada artinya lagi. Meskipun begitu,Pak Andre dan Bu Fitri selalu berusaha untuk membuat Alisha seperti dulu yang selalu mengerjakan perintah agama Islam dan menjauhi larangannya.
"Ya Allah,sungguh besar sekali dosaku," ucap Alisha terisak. "Apakah Allah akan mengampuni dosaku?"
Pria itu langsung tersenyum mendengar pertanyaan Alisha. "Tentu,Allah akan mengampuni dosa setiap hambanya jika hamba tersebut mau meminta ampun kepada-Nya. Allah itu maha pengampun dosa."
"Terima kasih--"
"Fakhri."
"Terima kasih Fakhri. Saya Alisha," ucap Alisha sambil menghapus airmatanya.
Alisha langsung berjalan kembali untuk sampai ke rumahnya.
***
Sesampainya di rumah, Alisha langsung menghampiri Bu Fitri yang tengah membaca Al -Qur'an di ruang tamu. Alisha segera duduk di samping Bu Fitri dan menunggu Bu Fitri selesai membaca ayat suci Al-Qur'an.
"Shadaqallahul 'adzim," ucap Bu Fitri sambil menutup Al-Qur'an. "Ada apa,Sha?"
"Emm.. Gini Bu De. Alisha ingin belajar agama Islam lagi," ucap Alisha
Bu Fitri yang mendengar pernyataan Alisha lantas tersenyum bahagia dan memeluk keponakannya itu.
"Iya,Bu De dan Pak De akan bantu kamu. Bu De seneng akhirnya Allah membuka pintu hatimu lagi," ucap Bu Fitri sambil melepaskan pelukannya.
Adzan subuh berkumandang,Bu Fitri langsung mengajak Alisha untuk wudhu dan mengerjakan sholat subuh berjama'ah.
Pak Andre yang melihat Alisha ikut sholat langsung tersenyum bahagia karena keponakannya telah terbuka pintu hatinya.
***
Hari demi hari,Alisha telah kembali ke jalan yang benar. Kini,tak ada lagi Alisha yang mengenakan pakaian mini dan bekerja di club malam kini hanya ada Alisha yang berpakaian menutup auratnya dan menghabiskan waktu dengan kegiatan yang bermanfaat seperti menjual kue kering dan mengikuti pengajian yang diadakan di masjid atau mushalla kampungnya
***
Enam bulan kemudian, Pak Andre dan Bu Fitri kedatangan tamu di rumahnya yaitu keluarga Pak Andi yang merupakan ketua RW kampungnya. Setelah berbincang-bincang,Bu Fitri langsung berdiri dari duduknya untuk memanggil Alisha yang berada di kamarnya.
"Alisha,ada yang mau bicara sama kamu."
"Iya,bu de," jawab Alisha sambil merapikan hijab dan gamis yang ia kenakan.
Alisha melangkahkan kakinya menuju ruang tamu lalu duduk di samping Bu Fitri.
"Kedatangan kami kemari ingin menanyakan kamu untuk putra saya," jelas Pak Andi kepada Alisha.
"Maksud bapak?" tanya Alisha kebingungan.
"Putra saya akan menjelaskan kepada kamu," ucap Pak Andi sambil menunjuk putranya yang berada di sampingnya.
"Jadi begini,Alisha. Kedatangan saya dan keluarga untuk memenuhi keinginan saya yang ingin mengkhitbahmu." Fakhri menghela napas sejenak. "Maukah kamu menjadi pendamping hidupku?"
Alisha terdiam sejenak,pria itu yang telah membuatnya seperti ini setelah ia bertemu dengan Fakhri. Alisha memang mempunyai perasaan kepada Fakhri sejak mereka bertemu.
"Iya,Mas," jawab Alisha singkat.
Mendengar jawaban singkat Alisha, Fakhri langsung tersenyum bahagia. Perempuan yang ia idam-idamkan selama ini akan menjadi miliknya.
Alisha dan Fakhri berdoa agar mereka mampu menjalin kehidupan kedepannya dengan sakinah,mawaddah wa rahmah. Amiin...
The End
Jangan lupa vote and comment
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Tersampaikan [Kumpulan Cerpen]
Storie breviRasa Yang Tersampaikan berisi tentang kumpulan cerpen dengan judul : 1. Antara Hujan dan Pelangi 2. Hijrah Cinta 3. Menunggu Kepastian Cinta 4. Hijrah Cinta (versi lain) Dan tunggu judul cerpen yang lain...