Chapter 7

61 3 0
                                    

Lapangan yang kupijak seolah-olah portal yang membawaku menuju dunia lain. Lebih tepatnya sebuah tempat. Ditengah Hutan. Apa yang dipikirkan Amore saat membawa semua muridnya kesini dan bagaimana caranya.

Pertanyaan demi pertanyaan yang akan menumpuk diotakku dan sebentar lagi akan membentuk sebuah bukit. Ah, sekarang kepalaku berdenyut-denyut karena terlalu memikirkan banyak hal.

"Selamat Pagi, anak-anak" sontak semua kepala yang berada disana menoleh kearah sumber suara itu. Termaksud aku.

Amore dan keempat guru yang ada di belakangnya berdiri dengan percaya dirinya. Apa yang mereka lakukan.

Beberapa detik kemudian aku dan para Chara baru dikejutkan dengan batu besar yang dipijak Amore dan guru-guru lainnya, terbang keatas dan berada beberapa meter diatas tanah.

"Remi-sensei, yang melakukannya..." bisik Chizu padaku.

Biarku tebak kekuatannya. Aku menghela nafas panjang, saat menyadari ternyata berada didunia ini menyulitkan kehidupanku dan membuatku kembali bertanya-tanya ini dunia sihir atau apa.

"Pertama-tama, bagi Chara baru mohon maafkan aku, karena tidak memberi tahu kalian tentang kekuatan yang juga merupakan bagian dari dunia ini" seru Amore sambil menyatukan kedua tangan didepan wajahnya.

"Yang kedua, dapat aku lihat beberapa Chara baru sudah menyelesaikan buku tebal yang Ailee berikan untuk dihafal dan mungkin sudah ada yang mendapatkan kekuatannya" Amore menatap semua muridnya satu persatu hingga mata berhenti padaku. Amore menatapku lama lalu tersenyum padaku. Aneh.

"Selanjutnya, tentang kekuatanku. Teleportasi, Place to Place. Walaupun tidak begitu kuat tapi aku dapat memindahkan beribu-ribu orang bahkan barang dalam beberapa menit atau mungkin beberapa detik. Bukankah itu hebat!!" jelas Amore. Aku sangat yakin tadi ia berusaha untuk tidak terlalu membanggakan dirinya tapi mungkin ia terlalu banyak berbicara.

"Kekuatanku adalah Healing. Aku dapat menyembuhkan luka atau penyakit apapun dengan cepat, tetapi itu juga tergantung dengan luka yang diakibatkan" jelas Ailee-sensei kemudian selanjutnya Angie-sensei yang kekuatannya Magic Paint, lalu Remi-sensei yang berupa Gravity dan terakhir Axel-sensei, tapi saat itu Axel-sensei tidak mengucapkan apapun tentang kekuatannya ia hanya mengucapkan beberapa kata dan pesan, aku bertanya pada Chizu dan Yuki. Mereka berdua pun tidak mengetahui kekuatan Axel-sensei.

Dalam beberapa jam ini aku sudah merasa bahwa aku sudah tidak berada didunia Fairy Tales melainkan dunia sihir dan penyihir. Apa mereka melupakan tentang kisah yang harus diselesaikan.

"Untuk sekian hanya ini yang ingin kuberi tahu, sekarang mari kita semua kembali ke Kastil" seru Amore yang langsung menjentik jarinya setelah mengucapkan kalimat tadi. Hanya itu.

Seketika semuanya kembali menjadi gelap dan terang lagi. Kami semua kembali ke Kastil seperti yang diucapkan Amore. Beberapa Chara disana bernafas lega saat acara berkumpul telah selesai. Semua orang pergi dari lapangan dan kembali melakuakan aktivitas masing-masing.

***

"Akhirnya!!..." Chizu berseru dan merebahkan dirinya diatas kasur sedangkan Yuki membuka jendela lebar-lebar membiarkan angin menerpa rambutnya dan suara burung berkicau diatasnya.

Tunggu dulu..."Apa yang kalian lakukan dikamarku?" tanyaku yang baru menyadari kehadiran mereka dikamarku dan lagi-lagi mereka berdua menerobos masuk saat aku baru saja membuka pintu.

"Oh, maaf ya. Hanya saja entah kenapa hanya kasurmu yang sangat empuk dan nyaman untuk ditiduri" ucap Chizu lalu menenggelamkan wajahnya dibantalku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Phantasia : Fairy Tales Academy ( )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang