"Kalo lo? Mau gak kalo gue bahagiain?"
🌹🌹Hari ini hari sabtu, sudah seperti biasanya jika weekend pasti saja Davin selalu memanfaatkan waktu ini untuk me time atau quality time bersama keluarganya.
Tapi entah mengapa ia sedang ingin me time untuk kali ini.
Lelaki itu membelah jalanan kota Bandung yang masih belum terlalu padat. Ia menggunakan mobil kesayangannya kali ini.
Davin memilih salah satu tempat yang menampilkan suasana alam, ya walaupun tidak sepenuhnya alam namun ini cukup menenangkan pikirannya.
Sampai di tempat tujuan, samar-samar Davin melihat gadis itu. Ya, itu Caitlin. Sedang apa dia sendirian? Pikirnya.
Dengan langkah yang besar, Davin mendekati gadis itu yang ia curigai adalah Caitlin. Dan benar saja tebakannya!
"Eh lo, ngapain disini sendirian?" Tanya Davin membuat lamunan Caitlin buyar seketika.
"E-elo nangis? Kenapa?" Tanyanya lagi saat melihat mata Caitlin yang tidak seperti biasanya.
"A-ah kata siapa lo mah suka ngada-ngada hahaha. Ini gua kelilipan tau, perih." Alibi Caitlin sambil mengucek kedua matanya itu, dan untung saja Davin percaya.
"Jangan dikucek, manti malah tanbah parah." Peringat Davin sambil menyingkirkan tangan Caitlin dari mata indahnya itu.
"Sini gue tiupin, buka mata lo!" Lagi lagi Caitlin hanya menurut.
"Nah udah mendingan nih, hehe. Makasih ya Vin." Ucap Caitlin tulus
"Iye masama. Eh lo ngapain disini sendirian? Dasar jomblo." Davin menanyakan lagi pertanyaan yang belum sempat dijawab Caitlin.
"Dih jomblo teriak jomblo, tau malu napa."
"Hahaha, gapapa kali Cait, siapa tau ada yang nyantol." Davin menaik-turunkan alisnya.
"Najis ewh, jiji gue dengernya."
"Eh, lo udah sarapan belom? Jangan-jangan belom lagi ya."
"Udah kok tadi, minum susu doang tapi lagi gamood makan aja." Jawab Caitlin seadanya.
"Beuh cewe mah gini emang, galaper-galaper ntaran juga makan sebakul."
"Lo naik apa?" Tanya Davin kepada gadis itu.
"Noh." Tangannya menunjuk arah letaknya mobil.
"Makan yuk, gue mau ngajak ke tempat yang bagus juga."
🌸🌸🌸
Suasana caffe di kota bandung daerah atas kali ini memang sangat pas sekali. Pasalnya, cuaca sedang hujan sedangkan pengunjung caffe yang tidak banyak membuat kenyamanan bagi seorang Caitlin.
Dua orang itu terlihat sibuk dengn ponselnya masing-masing sambil meminum minuman mereka yang sedari tadi sudah ada.
"Ah mas mbak diem-dieman bae, ngopi ngapa ngopi." Ucap seseorang yang tiba-tiba datang.
Davin dan Caitlin kompak menengok ke sumber suara. Dan ternyata itu adalah setan berwujud manusia, itu Leo.
Davin menghela nafasnya, sabar batinnya. Entah kebetulan atau memang Leo ngikuti Davin mereka bisa bertemu disini. Disaat yang tidak tepat pula. Davin harus banyak bersabar kali ini.
"Yaelah cuman diliat doang gue. Dikira apa kali ya gue. Owh iya muka gue kan ganteng jadi ya ginilah ya pada terpesona." Dengar? Leo ini memang sudah gila! Orang-orang yang tak sengaja mendengarnya pun langsung bergidik ngeri mendengar satu pernyataan itu.
"Pergi gak lo? Malu-maluin aja." Usir Davin.
"Dih diusir gue, serah gue dong mau disini kek mau disana kek mau dimana-mana hatiku senang." Leo mulai tidak waras
"Ini juga bukan caffe punya lo kenapa lo yang sewot cih. Lagian lo berdua-dia gini ngapain hayo. Ada something yakkk?"
"Bacot banget sih lo Le. Sakit jiwa bae, waras napa waras?" Ucap Davin sebelum meninggalkan Leo dan menarik tangan Caitlin untuk segera pergi dari tempat ini.
Caitlin yang terkejut saat Davin menarik tangannya pun tersenyum tidak enak saat melewati Leo.
"Yah, ditinggal gue. Sakit ya ternyata." Ucap Leo lirih, ditambah ekspresi yang-menjijikan.
Dan untuk ke sekian kali, orang-orang yang melewati dirinya bergidik ngeri membayangkan betapa gilanya anak itu.
🌸🌸🌸
"Kenapa tiba-tiba pergi coba? Kan gaenak sama Leo." Tanya Caitlin masih heran.
Ya, sekarang mereka berdua sedang berada di mobil Davin. Karena mobil Caitlin ditinggal di Dago Pakar tadi, dan dibawa oleh orang suruhan Davin untuk diantarkan ke rumahnya yang sebelumnya sudah diberi tahu alamatnya.
"Yaelah. Ngapain pake gaenak segala sama si Leo, emang udah gawaras itu anak ya gitu."
Caitlin tertawa mendengar ucapan Davin yang memang benar faktanya. Tapi menurut Caitlin, dia suka dengan cara Leo mencairkan suasana.
"Tapi lucu tau, humoris gitu tuh bisa ngebahagiain orang-orang." Caitlin berpendapat.
"Gue juga bisa lagi ngebahagiain orang, gampang." Sahut Davin
"Alah ngomong doang. Buktiin lah."
"Okay gue buktiin, nanti gue bahagiain seseorang." Davin pede
"Nahh gitu dong. Siapa emang orangnya?" Tanya Caitlin yang memang tidak disebutkan oleh Davin nama orang itu.
"Kalo lo? Mau gak kalo gue bahagiain?"
✨👾✨
Mau dibahagiain Davin gak tuh? 😝
Vote comment jangan lupa ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
About our love
Teen FictionSemenjak putusnya hubungan seorang gadis bernama Caitlin Monica Wijaya dengan masa lalunya, Caitlin takut berurusan lagi dengan kata cinta. Entahlah, mungkin baginya cinta hanyalah penumpuk harapan yang berujung sakit hati. Kisah masa lalu Caitlin...