Bis

3.3K 375 67
                                    

Suasana bis di senin pagi selalu penuh sesak, beberapa orang tampak berdesakan, ruang bergerak sangat terbatas hampir tak tersisa. Joon Myun ada di sana tampak terjepit 2 orang pria, 1 pria berbadan tambun dengan janggut yang menghiasi wajahnya, satu lagi seorang pria dengan lengan otot yang menonjol, sepertinya si pria ke dua adalah seorang bina ragawan atau seorang yang gemar fitnes, sementara Sehun berada di belakang Joon Myun, memegangi ranselnya agar pemuda itu tak jatuh mengingat Joon Myun tak kebagian pegangan yang menggantung dalam bis.

Ckit

Bis tiba-tiba berhenti, tubuh Joon Myun terdorong ke depan, pemuda itu mengerutkan hidungnya saat mencium bau tak sedap, matanya membulat sempurna, beberapa cm di depannya terdapat ketiak dari penumpang lain. Pemuda itu berbalik dengan susah payah menjadi menghadap Sehun, setidaknya aroma pemuda Oh ini lebih baik dari pada aroma si penumpang tadi.

"Hyung, kau kenapa?" Sehun bertanya dengan nada khawatir, tangannya refleks melingkar di pinggang Joon Myun.

"Wajah ku hampir mendarat di ketiak seseorang!" Akunya dengan nada kesal.

Sehun terkikik geli saat mendengarnya, hari ini memang pertama kalinya Joon Myun naik kendaraan satu ini, pemuda pendek itu memang lahir di keluarga berada, terbiasa berangkat di antar supir pribadi sampai halte dekat sekolah dan di jumput juga di sana, tapi berhubung mobil yang biasa mengantanya sedang mogok, jadi dia terpaksa naik kendaraan umum.

Awalnya Joon Myun berpikir untuk naik taksi, tak apalah membayar ongkos sedikit lebih mahal, lagi pula uang jajannya cukup banyak dan masih akan tersisa lumayan banyak walau dia berangkat dan pulang menggunakan taxi sebanyak 4 kali.

"Ini semua salahmu!" Joon Myun merengut, memukul dada Sehun pelan. Ide naik bis ini memang berasal dari si pemuda Oh.

"Sakit hyung..!" Sehun mengeluh pelan, tangannya yang memegang pinggang Joon Myun terangkat ke atas kemudian mengusap rambut lembut milik Joon Myun, "aku minta maaf." katanya kemudian, merasa bersalah karena mengajak yang lebih tua naik bis.

"Uwa..!"

Joon Myun yang tidak siap terdorong ke depan saat bis kembali melaju, beruntung kali ini dia tidak mendarat di depan ketiak seseorang lagi, melainkan menuburuk Sehun, yang dengan sigap menangkapnya.

"Hyung pegangan di tali ranselku saja." Sehun berkata saat mereka sudah kembali ke posisi semula, tanganya yang tadi mengusap rambut Joon Myun juga sudah kembali dipinggang pemuda di depannya.

"Jangan pernah ajak aku naik kendaraan ini lagi!" kesal Joon Myun, pemuda itu memegang tali ransel Sehun dan berharap bis yang di tumpanginya tak berhenti mendadak macam tadi.

Tapi harapan tinggal harapan, karena nyatanya bis itu beberapa kali berhenti mendadak karena lampu merah atau karena beberapa pengendara yang menyerobot jalur, membuat penumpang di dalamnya sedikit terombang-ambing termasuk Joon Myun, pemuda Kim itu malah berakhir dengan memeluk Sehun sekarang tak mau sampai lepas pegangan lagi dan berakhir dengan berada di pelukan seorang paman yang tersenyum cabul ke arahnya.

Ckit

Bis kembali berhenti. Penumpang bis tak sebanyak tadi sekarang, tapi Joon Myun dan Sehun masih dengan posisinya yang berpelukan, beberapa orang malah sejak tadi memperhatikan mereka, ada yang senyum-senyum sendiri saat melihatnya ada juga yang menggelengkan kepala tak percaya.

"Kalian tidak turun?"

Sehun yang bahunya di tepuk menengokan kepala ke asal suara dan mendapati seorang yang di kenalnya, seorang pemuda tak terlalu tinggi bernama Kim Tae Yong yang merupakan teman sekelasnya.

"Akh... Apa sudah sampai?" Sehun bertanya dengan nada polos yang di angguki pemuda bernama Kim Tae Yong tersebut.

"Hyung, ayo turun!" Sehun berkata, sambil menepuk pinggang Joon Myun pelan.

"Um.." Joon Myun mengangguk.

Kedua orang itu melepas acara pelukan mereka dan berjalan turun dengan tangan bertaut, membuat Tae Yong yang sedari awal melihat itu senyum-senyum sendiri karenanya.

"Aku tak tahu kalau kabar itu benar." Tae Yong bersuara, saat ini mereka sedang berjalan kaki menuju gerbang sekolah.

"Tentang apa?" Joon Myun menyahut sambil memandang pemuda yang sedikit lebih pendek darinya itu.

"Tentang kalian yang pacaran tentu saja!" jawabnya, "maksudku, kalian terlihat cocok satu sama lain dan aku tak tahu kalau kalian sangat romantis!" Lanjut pemuda itu.

"Apa?" Sehun dan Joon Myun menatap teman sekelasnya itu dengan tatapan horor.

"Kenapa kalian tampak terkejut?" kerutan nampak di dahi mulus Tae Yong membuat kedua alisnya bertemu.

"Tunggu... Kau salah paham!" Sehun berkata cepat, tak ingin orang yang salah paham pada hubungannya dan Joon Myun makin banyak.

"Tentang apa?" Tae Yong menghentikan langkahnya, menatap dua orang di depannya bingung.

"Kami tak berpacaran!" Jawab Joon Myun.

"Masa?" Tae Yong menatap heran dua orang di depannya.

Lagi pula siapa yang akan percaya kata-kata itu, Kedua orang ini berpelukan dalam bis tadi -terlihat sangat romantis karena Tae Yong sedang mendengarkan lagu perfect-nya ed Sheeran- lalu sekarng berpegangan tangan, tapi masih menyangkal kalau tak punya hubungan romantis. Ko rasanya Tae Yong pengen ketawa ngakak ya. Mana ada orang tidak pacaran tapi melakukan hal macam itu kan?

"Serius Tae.. Aku dan Sehun tak ada apa-apa!" Joon Myun berkata kembali, mencoba meyakin kan Tae Yong bahwa dia dan Sehun tak sedang dalam hubungan romansa macam itu.

"Iya... Iya... Aku mengerti" Tae Yong tersenyum manis, "ngomong-ngomong kalian berpegangan tangan tuh semenjak turun dari bis sampe sekarang mendebat tentang kalian yang tidak pacaran!" lanjutnya sambil menunjuk tangan Sehun dan Joon Myun yang masih saling bertaut.

"Ekh?!" Joon Myun dan Sehun memekik kaget, kemudian saling tatap sebelum mengarahkan pandangan mereka ke bawah, pada tangan mereka yang memang berpegangan.

"Tenang-tenang, aku tak akan memberi tahu hubungan kalian pada siapapun!" katanya sambil mengedipkan mata, "sampai bertemu di kelas!" lanjut pemuda itu melambaikan tangan, senyum manis terukir diwajahnya yang juga manis.

Sehun dan Joon Myun?

Jangan tanya mereka bagaimana, saking shock-nya tangan mereka masih saling bertaut dengan ekspresi horor yang kentara. Semua orang tahu kalau Tae Yong adalah sahabat baik Yoona. Jadi dapat dipastikan kejadian ini akan sampai di telinga gadis Lim tersebut.

Poor Sehun.

Just an AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang