Kesiangan

2.8K 352 70
                                        

Pagi ini Joon Myun bangun kesiangan, pemuda itu bangun pukul setengah 7 tepat dimana biasanya dia sudah siap berangkat kesekolah, salahkan dirinya yang menonton film sampai pukul 2 dini hari semalam, lagi pula kenapa juga film yang dia tonton sangat bagus sampai Joon Myun rela tidur malam seperti itu.

Belum lagi fakta bahwa girl group favoritnya mengeluarkan sebuah mv dari singgle jepang pertama mereka membuat niat tidur itu hilang dan berakhir dengan Joon Myun yang menyalakan semua alat elektroniknya -dalam hal ini, laptop dan ponsel- untuk streaming mv tersebut.

Joon Myun itu fan boy garis keras dimana dia akan mati-matian membuat nama girl group favoritnya berada di puncak, bahkan dia punya banyak pernak-pernik dari kelompok gadis itu mulai dari light stick, jaket, pencil, baju, kipas, gantungan kunci semuanya kecuali poster, karena entah bagai mana kalau benda itu tertempel di dinding kamar pasti saja sobek, pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah Sehun.

Ngomong-ngomong soal Sehun, pemuda Oh itu pasti akan mengomel kalau tahu dia bangun kesiangan gara-gara hal ini, dengan cepat Joon Myun berlari ke kamar mandi dan sedikit mengaduh karena tersandung kakinya sendiri, membuatnya jatuh ke lantai.

"Hyung kau-"

"Nanti dulu, aku kesiangan!" Joon Myun memotong, dia bergegas bangun dan berlari munuju kamar mandi.

Tak butuh waktu lama, Joon Myun sudah selesai dengan acara mandinya, pemuda itu keluar dengan rambut basah dan seragam yang terkancing setengeh, membuat Sehun yang memang ada di sana dan tengah duduk di pinggir ranjang berjalan mendekat untuk membantu mengeringkan rambut Joon Myun.

Wangi lembut dan maskulin pemuda itu tercium oleh Joon Myun, dia mendongak dan bertemu dengan iris tajam juga paras menawan Sehun.

Senyum kecil terulas di wajah manis itu, entah bagai mana Sehun selalu berhasil melakukan apa yang dia inginkan, hingga tanpa sadar Joon Myun sedikit bergantung pada Sehun dan menutup pintu persahabatan untuk orang lain. Lagi pula Sehun sudah lebih dari cukup untuk menjadi sahabatnya.

"Thank you!" Joon Myun menggumam kecil saat Sehun selesai mengeringkan rambutnya

"Hyung cepat rapikan bajumu, kita sudah benar-benar terlambat!"Sehun berkata kemudian mengusak rambut Joon Myun.

"Ukh... Jagan lakukan itu!" Joon Myun merengut, dia tak suka rambutnya di acak-acak seperti ini, cukup papanya saja yang melakukan, Sehun jangan.

Joon Myun menatap pantulannya di cermin, mengancingkan seragam sekolahnya, memakai dasi kemudian menyisir rambut, tak lupa dia menyemprotkan sedikit minyak wangi dengan harum yang lembut, Sehun sering bilang kalau wangi yang dia gunakan tercium seperti parfum bayi, tapi Joon Myun tidak perduli dengan itu yang penting dia suka.

Setelah memastikan semuanya selesai mereka berdua keluar kamar, turun menuju garasi dan menemui supir pribadi Joon Myun yang sudah siap di depan sebuah mobil mercedes hitam, lelaki seumuran ayahnya itu menyapa Joon Myun dan Sehun lalu membuka pintu.

"Paman Kang, boleh pinjam hand phone-nya?" Joon Myun bertanya saat mesin mobil di nyalakan.

Paman Kang memberikan ponselnya dengan senang hati tanpa bertanya, lagi pula lelaki itu tahu kalau tuan mudanya ini hanya ingin membuka YouTube, karena beberapa bulan kemarin pun begitu. Tidak, tapi seringnya memang begitu.

Joon Myun tersenyum saat menerima benda persegi panjang dengan warna hitam itu dan tanpa basa basi membuka kunci, mengusap layar beberapa kali lalu membuka aplikasi yang dia cari.

"Serius hyung?" Sehun mengeluh.

"Kenapa memang?" Joon Myun mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel pada Sehun.

Just an AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang