bab 1. 24 maret

92 48 4
                                    

Jam menunjukkan jam 00.00 dengan angka yang tertera di kalender 24 maret saat planet yang sembunyi nan malu malu itu keluar menampakkan dirinya dan menyinari bumi bagian timur.Namun bencana itu datang menghapuskan segalanya,tidak ada ia sisakan sedikit pun.Semuanya pergi dan tidak kembali lagi.semua ditelan oleh ganasnya gempa tidak berperasaan tersebut.

Setelah manusia yang tidak berdetak akan kehidupan itu dikumpulkan, ku dengar tangisan dan doa yang dilantunkan oleh bibir mereka nan polos.Namun,apa yang terjadi disini? Kenapa semua orang dingin sekali disini? Sebernarnya dimana ku berada sekarang? Setelah lama ku memanggil mereka semua, ternyata aku sadar bahwa ini alam bukan kehidupan lama ku berlangsung melainkan alam dimana yang hidup akan mati.

Kulangkahkan kaki ini mengikuti mereka yang disana.setibanya disuatu gerbang yang tidak aku ketahui.ia bertanya kepadaku"kenapa kamu berada disini?".Dengan suara lembut aku menjawab"hanya kematian yang membawa ku kemari".ia mengatakan bahwa anak berhati bagaikan awan seperti ku tidak seharusnya dialam ini, lantas ia memberikan diriku sebuah kesempatan hidup dengan menjelah dimensi ruang dan akan selalu begitu.Mungkin untuk orang lain mereka akan sangat bahagia tidak untuk ku. Apakah ini yang dinamakan kesempatan? Ku menanggapinya itu sebagai kutukan dan semua itu dimulai kepada ku

Dimensi RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang