bab 5.penuh akan dosa

50 43 1
                                    

Semuanya bergema ditelinga ini.masih tergambar sangat jelas kejadian silam itu.ketika semua orang terburu Buru mendekat. ada yang hanya ingin tau, mencari berita, dan bahkan hanya menonton saja.

"Arghh... Hentikan teriakan itu. Kumohon hentikan!."

Semua itu penyebabnya adalah aku sendiri.Andaikan saat itu aku tidak mencobanya, semuanya akan baik saja dan berlangsung seperti kehidupan normal lainnya. Sekarang lihat saja semuanya membenciku layaknya binatang jalang ditepi bangunan nan menjulang tinggi itu.

"Kenapa kau menyelamatkan ku disaat diriku sudah tidak berdaya lagi ?".

"kenapa tidak kau selamatkan saja beliau disaat kecelakaan itu berlangsung dihadapan kita semua!".

"Hiks...hiks..Kenapa ia masih menginginkan diriku hidup dalam akan dosa ini?".

Aku anak yang penuh akan dosa. Hukum saja aku dan aku siap berserah diri menerima beban tersebut.Aku tak layak diampuni untuk semua masalah itu.Dibenci semua orang dan dikatain dalam diam sungguh membuat diriku semakin bersalah dalam hal ini. Sungguh anak yang tidak tahu diri sekali aku. Membalas Kasih sayangnya dengan sebuah kematian yang abadi.

Tembak saja semua luka dan duka itu,hancurkan semuanya tanpa terkecuali.jangan berikan satu tetes kehidupan nan suci tersebut mengalir dalam nadi dan hati yang terkutuk ini.

Aku merasa penuh akan dosa saat tahun silam nan kelam itu hingga sekarang.seharusnya diriku yang dipanggil menuju alamnya bukan sosok seorang pahlawan pemberi kehidupan sejati bagi kaum jelata yang haus akan indahnya dunia.

"Kini hari hari apa lagi aku bisa bersanda gurau bersama mereka? Dimana lagi akan ada rumah kecil bahagia untuk ku?".

Semuanya telah sirna begitu saja untuk satu hal yang sangat fatal.sudah tidak ada lagi yang ingin mengangap pembunuh sepertiku dikota ini.kota yang dulu aku cintai kini telah berubah menjadi monster. Dimana semua orang mulai membunuhku dalam diam.

"Nyawa dibalas nyawa,namun apa dengan cara diriku memberikan nyawa kotor ini kepadanya ia akan memaafkanku? Kurasa tidak".

Jika nyawa maupun harga diriku sudah tidak mampu menebusnya,baiknya aku menghilang bagaikan buih lautan.untuk apa lagi berdiam lebih lama lagi jika kota ini sudah menolak diriku disini.biarkan aku pergi nan jauh dimata kota tercinta ku dulu daripada aku semakin menjadi debu bagi kotaku sendiri.

Dan apa yang terjadi selanjutnya?diriku langsung berkemas dan bersiap meninggalkan kota kecilku.Namun kutinggalkan kenangan bahagia ku dulu dalam sebuah album yang kusam.ku cium kenangan manis itu dan ku letakan kembali diatas kayu yang telah kotor.

"Terimakasih kota kecilku, walaupun aku anak yang penuh akan dosa dan akan tetap menjadi debu dalam kota ini, tetapi kota inilah aku dilahirkan dan dibesarkan layaknya seutuhnya manusia".

Kulangkahkan kaki ini dan menghilang seperti ditelan waktu...

Ola semua selamat membaca ya, maaf kalau agak tidak nyambung ceritanya hehe.vote terus yah🤗♥

Dimensi RuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang