CHAPTER FIVE🎡

22 1 0
                                    

Embun menetes sempurna pada kelopak yang ingin membuka?
Damai dan sejuk terasa,
Bukan perih dan lara?

Untuk lara yang belum tersampaikan,

-lara-

Lara menatap sosok gerka yang tengah duduk diam disebelahnya ,dan jangan dilupakan tatapan aneh siswi kelasku saat ini ,si empunya malah diam dan menidurkan kepalanya dengan asal,

"Ger ,mau masuk?" Ucap lara dengan penuh penekanan di setiap katanya

"Trus?" gerka hanya menatap lara penuh diam dan memberikan cengiran khasnya

"Pergi ke kelas lu sana !!"lara berucap setengah mengusir di dalam maknanya,

"Kelas gua disini"enteng saja gerka menjawab pertanyaan cewek di depan nya itu,

"Hahh" sontak kedua buah mata lara melotot tajam mendengar sesuatu yang ditangkap oleh telinganya,

"Budeg ya?"tanya gerka sembari melihat ekspresi mencengang dari seorang lara

"Gua sekolah di sekolah ini ,seperti yang gua bilang kemarin, gua ada di kelas ini dan gua juga sebangku sama lu sesuai yang lu liat saat ini"

Rasanya jantung lara akan segera copot saat itu juga, bagaimana bisa gerka dapat satu bangku dengan nya? Dan bukankah dia sudah terdaftar sebagai murid kelas sebelah? Lalu mengapa bisa ia bertransmigrasi ke dalam kelas lara?

****

Siska mulai berceloteh tak jelas seperti biasanya ,dengan gaya supel nya dan cara bicara nya seperti kereta api atau bahkan sekilat jet?

"Guaa benci kalikk sama davin ra,lu tau nggak-"

"Kagak" ujar lara polos yang masih sibuk dengan minuman didepan nya

"Anjir ,ya tau gua ra ,kalo lu belum tau orang guanya juga belum ngejelasin kan?" siska hanya bisa memasang wajah kesal untuk keSekian kalinya

"Tapi tadi nanya?"jawab singkat lara

"Terserah deh raa ,tapi dengerin cerita gua ini ya raa ,pasang kuping congek lu itu baik-baik jangan digadein mulu "lara hanya mengangguk setuju atas perintah konyol teman nya ini

"Raa ,si davin brengsek banget dh ama gua ,masak kemarin gua di tinggal di mall gitu aja ,padahal mah berangkat nya dia yang ngajak ehh tau-taunya pas pulang nya gua ditinggal gitu aja, brengsek banget kan tuh cowok raa

,kalo nggak gua takut ama kantor polisi udh gua pengal tuh palanya abis itu gua gantung di monas make captions yang gede-gede "Cowok brengsek ditambah B-g-t !!" untung kan raa gua masih baik orangnya" cerocos siska panjang lebar ,sedangkan yang diajak bicara hanya diam tersipu dengan cerita manusia planet mars di depan nya itu,

"Nggak komen gitu raa ,ikut ngumpat juga ngga masalah"sepertinya siska benar-benar tersulut amarahnya yang membuat nya memperlihatkan dua tanduk nya ,


"Yaudah" satu kalimat balasan untuk seperkian kata yang siska ucapkan

"Ya allah ,berikan hamba kesabaraan yang banyak ,ya allah" tampak memelas dan menatap sebal ke arah lara ,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang