🎈 2. PERPISAHAN🎈

159 13 3
                                    

🎈 2. PERPISAHAN 🎈

.
.
.
.
.
.

Aku masih ingat hari itu.

April, 2012.

Hari dimana aku yang seharusnya menjadi gadis yang paling bahagia di dunia ini, justru menjadi gadis yang berakhir dengan kekosongan.

Hari dimana perpisahan itu terjadi.

Aku gak sedih dengan perpisahan itu. Beneran, aku gak sedih sama sekali. Aku yang saat itu masih berumur 8 tahun, cuma bisa diam saat kedua orang tua saling menatap dengan tatapan kebencian.

Ya memang kenapa kalau berpisah? Toh masih bisa bertemu lagi. Toh ayahku orang yang jahat, karena dia sendiri meninggalkan mama dengan perempuan barunya. Mama juga orang yang jahat, karena selalu pergi bekerja dan pulang saat aku tertidur.

Aku kira semuanya akan baik-baik saja.

Aku kira aku dapat berdamai dengan masalah.

Aku kira perpisahan itu dapat menjadi teman baikku.

Tapi ternyata, aku salah.

"Adek tinggalnya sama mama ya?" Kata mama sambil mengusap lembut kedua tangan mungilku saat itu. Aku yang gak mengerti apa pun cuma diam sambil tersenyum. Toh mama bisa membelikanku banyak boneka, pikirku.

Detik demi detik berlalu. Menit demi menit berlalu. Jam demi jam berlalu. Hari demi hari berlalu. Minggu demi minggu berlalu.

Dan nyatanya, aku masih belum bisa berdamai dengan perpisahan ini.

🎈 🎈 🎈

Perpisahan itu, mengajarkanku bagaimana pentingnya keluarga. Bagaimana pentingnya sebuah kebersamaan. Bagaimana pentingnya sebuah kepercayaan.

Bahkan sampai saat ini pun, aku belum bisa berdamai dengan masa lalu.

Kadang, ketika aku melihat ke belakang, aku selalu ingin kembali. Aku selalu menyesal. Aku marah. Aku kecewa. Aku menyalahkan diriku sendiri.

Siapa sih yang baik-baik aja karena sebuah perpisahan?

Dan sekarang, aku semakin tenggelam dalam ingatan masa lalu.

Mau sampai kapan kamu seperti ini?

Mau sampai kapan kamu sedih terus?

Mau sampai kapan kamu akan menyalahkan diri kamu?

Entah kata-kata itu muncul darimana. Tapi, aku sadar. Memang benar, perpisahan membuatku gak bahagia. Perpisahan membuatku semakin terluka. Tapi aku lupa, perpisahan telah mengajariku bagaimana caranya menghargai sebuah waktu.

Hidup akan terus berjalan, dengan atau tanpa dirimu.

Gak peduli seberapa lama kamu terjatuh, yang terpenting saat ini, seberapa cepat kamu bangkit ketika kamu terjatuh.

Memang, berdamai dengan masa lalu itu sangatlah susah. Tapi jangan pernah lupa, masa lalu itu hanyalah masa lalumu. Jangan mau dikendalikan olehnya.

Kamu punya cita-cita yang harus kamu perjuangkan.

Jangan menyalahkan dirimu. Jangan terus bersedih hati. Katakan kepada dirimu sendiri, bahwa kamu itu bisa! Kamu itu kuat! Kamu itu special! Kamu pasti bisa melewati masalah ini!

Sekarang, saatnya kamu bangkit.

Bukan untuk ayahmu. Bukan untuk ibumu. Bukan untuk memori masa lalu.

Tapi bangkitlah, untuk dirimu sendiri.

🎈 🎈 🎈

Jangan menunggu kebahagiaan itu datang kepadamu. Tapi ciptakanlah kebahagianmu ❤

🎈 🎈 🎈

Teruntuk hati yang tengah patah,  kamu pasti bisa menghadapinya. Karena kamu itu, orang yang hebat ❤

🎈 🎈 🎈

Terimakasih telah membaca ❤

Jangan lupa bahagia ❤

-Chahideaki

Story Of Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang