Titania

1.1K 131 26
                                        

Author pov

Seorang gadis berambut pirang berlari kencang di sebuah lorong kampusnya sambil memeluk beberapa buah buku tulis di dada, kaki mungilnya bergerak cepat menuju kelas seni lukis yg seharusnya sudah ia datangi sejak lima belas menit yg lalu. Gadis bertubuh langsing dan mungil yg bernama Titania ini adalah seorang mahasiswi jurusan seni rupa di sebuah universitas ternama yg bernama University Of Sydney.

Ia terus berlari sambil membayangkan wajah dosennya yg menyeramkan, Mr. Gill, Mr. Gill adalah dosen yg sangat di takuti oleh seluruh mahasiswa jurusan seni rupa di kampus ini, dosen itu sangat tidak mentolelir keterlambatan dan kenyataan bahwa Tania terlambat masuk ke kelasnya hari ini, membuat bulu roma Tania berdiri.

PLEASE GOD, BUAT MR.GILL SAKIT PERUT UNTUK HARI INI, batin Tania tanpa memelankan laju larinya

Brukk

Ia menabrak tubuh seseorang dengan keras, Tubuh Tania terhenyak ke lantai dan laki-laki yg di tabraknya juga memiliki nasib yg sama dengan dirinya, mereka saling memperhatikan beberapa saat, anak laki-laki itu memiliki rambut pirang dan tindik di bibirnya, ia menatap Tania dengan ekspresi shock. Tania tidak sempat memperhatikan anak itu lebih lama lagi dan segera bangkit serta mengumpulkan bukunya yg berhamburan. Bukunya dan buku anak laki-laki itu bercampur, tapi untung saja Tania sangat ingat dengan bukunya sehingga ia tidak memiliki masalah saat memungut buku- buku itu, ia juga memungut buku milik anak laki-laki itu.

“Ini bukumu, maaf, aku buru-buru.” Tania menyerahkan beberapa buah buku yg di genggamnya dengan tangan kanan pada anak laki-laki itu dan kembali berlari menuju kelasnya.

Laki-laki itu masih terduduk di lantai dan memandangi punggung gadis yg baru saja menabraknya dan membuat ia terjerembab ke lantai. Ia mengalihkan pandangannya ke buku yg baru saja di berikan Tania, alisnya terangkat dan ia kembali bangkit dan berdiri tegap.

Titania archer

Ia membaca nama yg tertulis di sampul buku berwarna coklat muda itu.

“Hebat! Mr. Gill belum masuk!?” Tania duduk di sebelah Christy dan memasukkan buku-buku yg tadi di peganginya ke dalam tas. “Mimpi apa aku semalam sampai seberuntung ini?”

“Tadi Mr. Gill sudah masuk, tapi tidak beberapa lama, rektor memanggilnya, jadi ia keluar sebentar,” terang Christy.

“Apa dia sudah mengabsen kelas? Please, bilang belum,” Tania memelas.

Christy memutar matanya, “Belum. Kau beruntung hari ini, kalau sampai tadi kau datang dan dosen mengerikan itu ada di dalam…,” Christy menggerakkan tangannya melewati leher seperti sedang memotong lehernya sendiri.

Tania tergelak, “Puja kerang ajaib!” sorak Tania menirukan adegan salah satu cartoon kesukaannya.

Tak beberapa lama kemudian, seorang dosen ber jas coklat melangkah masuk kedalam kelas dan berdeham, dosen itu adalah Mr. Gill.

“Maaf atas interupsi tadi, sekarang aku akan mengabsen kelas dan aku ingin setiap siswa yg namanya di panggil maju ke depan dan mengumpulkan tugas minggu lalu di mejaku,” dosen itu mulai mengabsen dari nomor urut pertama.

Satu persatu siswa maju membawa buku tugas mereka, Tania mengaduk-aduk isi tasnya dengan kening berkerut, “kenapa tidak ada?” gumam Tania, ia mulai mengeluarkan seluruh isi tasnya ke atas meja.

“Ada apa?” bisik Christy memperhatikan temannya.

“Aku tidak bisa menemukan buku tugasku,” Tania menjawab dengan nada panik, ia menggigiti bibir bawahnya. Ia yakin sekali bahwa buku itu tidak tinggal ataupun hilang, alasan mengapa ia terlambat adalah karena ia harus menyelesaikan tugas itu terlebih dahulu sebelum berangkat kuliah, jadi tidak mungkin buku itu tertinggal. Tapi sekarang buku itu lenyap seperti di telan bumi.

YOLO //Hemmings// //AU//Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang