Hujan lagi?

1.8K 54 1
                                    

Rintik rintik hujan membasahi bumi, kesadaranku kembali.
Suara khas nya kembali terdengar,terasa merdu di telinga karena air yang berjatuhan itu berciuman langsung dengan atap atap diatas sana.

Membuat para penikmat hujan sepertiku semakin terbuai akan suasana yang nyaman akan keheningan.
Ditemani langsung dengan hujan yang mengguyur tempat ini dan disuguhkan secangkir coklat hangat.

Tak hanya hujan,namun angin ikut memecahkan keheningan malam dengan berderu kencang,sangat terdengar di telingaku.
Membuat tubuhku malam ini merasakan pelukan dan tikaman dari hujan dan angin malam.

Jiwaku terasa melayang karena tersuguhkan momen malam ini,lengkap walaupun tidak ada kehadiranmu.
Dinginnya malam semakin menusuk relungku dengan perpaduan hujan dan angin malam ini.

Tak terasa malam ini hujan dan angin membalut rasa rindu,sehingga rasa yang mencuat bahwa kedua momen itu sedang mendeskripsikanmu.
Tentu saja aku merindukanmu? Makhluk ciptaan Tuhan yang tampan parasnya yang biasa dijuluki  "kaum adam?"

Entah saat hujan turun dan angin itu menemani,terbesit namamu seorang di benakku.
Disaat aku masih menikmati hujan dan pelukan angin yang mengelilingiku.

Mungkin aku tidak sadar bahwa desau angin sedang meniupkan  namamu? Tapi aku tidak mengetahuinya?
Sangat hebat kedua alam itu mendeskripsikanmu bahwa aku sangat rindu.

Jika saja aku menjadi hujan,aku akan membuat keheningan malam dengan suara merduku dan membuat atap atap itu basah dengan suara khasnya.
Sehingga kamu merasa tenang berada di tempat itu dan menatapku dari dalam sana

Lambat laun kakimu perlahan berpijak keluar dan seolah ingin melihat hujan itu dari jarak dekat.
Secara tidak langsung kamu dapat melihatku dari jarak dekat. Seolah mata kita saling bertabrakan saling menatap.

Namun apakah aku harus menjadi seorang hujan ataupun angin? Yang akan menemanimu dan memelukmu dengan halus sepersekian detik membuat desauan angin yang meniupkan namaku dan menggrogoti rongga hatimu bahwa kamu harus mengetahui isi hatiku?

Dan aku tersadar dalam keheningan,aku bisa dengan leluasa memelukmu dengan seutai kata rindu .
Lagi-lagi aku tidak menyadari bahwa aku adalah hujan dan angin..

Sayang sekali.

Teruntuk kamu yang disana

Denpasar , 19 maret 2018

Pukul 20.11

EES .

Penikmat Hujan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang