Jaehyun perlahan membuka matanya, melihat kesekelilingnya dan menyadari bahwa ini bukan kamarnya. Ia bangun dan terduduk dipinggir kasur, mengumpulkan nyawanya, memijat kepalanya yang masih terasa sedikit pusing. "Yuta Hyung kenapa malah mengantarku ke kamar Suho Hyung? bukan kekamarku sendiri?" gumamnya pelan. Ia melirik meja nakas, dan matanya tertuju pada salah satu bingkai foto yang terletak disana. Fotonya bersama kekasihnya, oh bukan, bukan kekasihnya lagi tapi mantan kekasihnya. Pernah Jaehyun bertanya sekali kenapa Hyung nya itu selalu memajang fotonya dengan kekasihnya dikamarnya? dan dia mendapatkan jawaban 'Kekasihmu adalah adikku juga, jadi tidak salah kan jika aku memajang foto kalian berdua' Jaehyun meraih bingkai foto tersebut dan kemudian berdiri. "Dia bukan adikmu lagi Hyung" gumamnya.
Jaehyun berjalan kedapur dan membuang bingkai foto yang digenggamnya ke tong sampah, lalu mencuci tangan dan mukanya. Mengambil segelas air hangat dan memakan roti tawar yang tersedia di meja makan, sambil memainkan ponsel pintarnya dengat tangan kirinya. Jaehyun sedikit kaget saat ponsel yang digenggamnya bergetar, menampilkan nama Hyung nya di layar, tanpa berpikir dua kali Jaehyun langsung menjawab panggilan tersebut.
"Halo Hyung"
'Kau sudah bangun?'
"Sudah Hyung, kalau belum aku tidak akan menjawab telpon mu"
'Ck..aku kan hanya bertanya. Kau sedang apa? Sudah sarapan?'
"Ini aku sedang sarapan"
'Dengan?'
"Roti, aku sedang malas memasak"
'Bukan itu maksud pertanyaanku, kau sarapan dengan siapa? Taeyong memangnya tidak datang? Biasanya dia yang menyiapkan sarapan untukmu'
Jaehyun terdiam sejenak mendengar Hyung nya menyebut nama Taeyong. Benar, biasanya Taeyong yang menyediakannya sarapan, pantas saja daritadi seperti ada yang kurang. Jaehyun biasanya menghabiskan sarapan paginya dengan Taeyong dan Hyung nya atau terkadang Yuta juga ketika Ia sedang menginap, dan sekarang Jaehyun sendirian, dengan hanya segelas air hangat dan roti, miris sekali.
"Hyung"
'Hm?'
"Aku dan Taeyong Hyung, sudah putus"
'APA? Kenapa?' Jaehyun mendengar Suho Hyung nya yang terkejut.
"Chanyeol Hyung..."
'DIA LAGI?' Jaehyun dapat mendengar suara Hyung nya yang meninggi disebrang sana 'Brengsek, dia menggoda pacar adikku dan calon adik iparku'
Jaehyun tersenyum singkat mendengar Hyung nya yang mengumpat, ini jarang sekali terjadi, Hyung nya yang lemah lembut itu jarang sekali berkata kasar.
"Dia bukan lagi calon adik iparmu Hyung"
'Sayang sekali, padahal aku sudah menyukainya'
"Jadi kau menyayangkannya? Kau menyesalinya? Taeyong Hyung bukan lagi calon adik iparmu. Kau tidak kasihan padaku Hyung? adikmu yang tampan ini sedang patah hati, tapi kau malah menyesali kepergian Taeyong Hyung" ucap Jaehyun dengan nada kesal.
'Hahaha...tentu saja tidak. Sudahlah jangan berlarut-larut, sepertinya kalian memang bukan takdir. Aku sudah pernah melihatmu patah hati gara-gara Taeyong sebelumnya dan aku tidak ingin melihatnya lagi, jadi sekarang kau harus melupakannya, kau mengerti?'
"Tidak semudah itu Hyung"
'Aku tau. Apa aku harus kembali ke Korea detik ini juga untuk menghiburmu? jangan menangis anak manis'
"Jangan berlebihan Hyung, aku tidak menangis dan jangan panggil aku anak manis. Karena aku tampan"
'Terserahlah'
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Cafe
FanfictionBerawal dari Johnny yang menikmati suara merdu Jaehyun, mencoba racikan kopinya, berkenalan dengannya dan terpesona padanya. Jaehyun yang membuat Johnny jadi pelanggan tetap Dream Cafe "Senang bisa berkenalan denganmu, Johnny-ssi, sering seringlah d...