Our Long Distance Relationship

1.6K 204 11
                                    

Jaehyun melangkahkan kakinya dengan pelan menuruni anak tangga menuju basement Dream Cafe. Malam ini adalah malam minggu dan ini adalah jadwalnya untuk mengisi live music disana. Dengan langkah lelahnya Ia menghampiri meja bar, duduk di salah satu kursi tinggi disana, meletakan tas ransel hitam yang dikenakannya diatas meja dan menghela napas dengan berat. Yuta yang melihat Jaehyun datang dengan wajah yang terlihat sangat lelah, dengan inisiatifnya menyuguhkan Jaehyun segelas air dingin.

"Minumlah, kau terlihat lelah sekali."

"Terimakasih Hyung." Jaehyun mengambil gelas dari tangan Yuta dengan seketika meneguk isinya sampai habis. Dia benar-benar lelah sekali hari ini.

"Kau berantakan sekali hari ini Jaehyun. jika lelah lebih baik tidak usah bernyanyi, nanti aku panggil Seulgi saja untuk menggantikanmu."

Jaehyun memang terlihat mengerikan sekali hari ini. Rambut pirangnya sudah tidak tertata rapi walaupun tidak mengurangi nilai ketampanannya. Kemeja yang digunakannya sudah keluar dari celana hitamnya, dengan lengan yang digulung sembarangan, dan kantong mata hitam yang terlihat jelas sekali. Yuta berani bertaruh, Jaehyun pasti hanya tidur selama dua sampai tiga jam saja.

"Sebentar lagi pameran akan diselenggarakan. Banyak rancangan yang harus diselsaikan, suasana kantor seperti kapal pecah, Mr. Kim disaat-saat seperti ini seperti orang gila yang dikejar-kejar hantu. Aku jadi pusing dibuatnya, tanganku hanya ada dua tapi perintahnya banyak sekali. Nasib Jungkook lebih sial lagi, dia yang sering kena makian Mr. Kim. Bahkan kami hanya makan sepotong sandwich hari ini. Aaahhh aku ingin pameran ini cepat-cepat berakhir." Jaehyun menaruh kepalanya diatas tas ranselnya sebagai bantal.

Jaehyun sudah tiga bulan ini menjadi asisten designer dari seorang perancang yang lebih dikenal dengan Mr. Kim. Setelah lulus dari kuliah Jaehyun mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bidangnya. Dia sudah tidak lagi menjadi pelayan di Dream Cafe pekerjaan selingannya saat kuliah sekaligus membantu Hyung nya. Suho yang menyuruhnya untuk berhenti. Sebagai gantinya Jaehyun aktif men design model pakaian untuk butiknya Suho. Jaehyun juga menyerahkan beberapa rancangannya kepada designer-designer dengan harapan dia bisa turut andil menciptakan suatu karya yang nantinya akan menjadi salah satu bahan di pameran busana, peran sekecil apapun Jaehyun akan terima. Ini memang sudah cita-citanya setidaknya sebelum Jaehyun menggelar pamerannya sendiri, Jaehyun ingin turut andil dalam pameran seorang designer ternama. Beruntungnya rancangan Jaehyun dilirik oleh sehingga dia mengangkat Jaehyun sebagai asisten designer bersama dengan Jungkook. Dari puluhan orang, Jaehyun dan Jungkook lah yang beruntung dan terpilih. Jaehyun tentu saja senang dengan pekerjaannya, namun disaat-saat seperti ini terkadang pekerjaannya benar-benar menguras otak dan tenaganya. Tapi tetap saja Jaehyun senang.

"Aku akan menghubungi Seulgi untuk menggantikanmu Jae."

"Tidak usah Hyung. Aku akan tetap bernyanyi."

"Tapi kau terlihat lelah."

"Justru karena aku lelah, aku ingin menghilangkan penatku dengan bernyanyi." seberapa pun cintanya Jaehyun dengan bidang fashion, Jaehyun tetap tidak bisa meninggalkan salah satu hobinya yang satu ini. Walau Jaehyun sudah tidak lagi menjadi barista di Dream Cafe, Jaehyun tetap tidak meninggalkan posisinya sebagai salah satu vokalis yang mengisi live music di basement cafe. Menurut Jaehyun, dengan bernyanyi di cafe ini terkadang dapat menghilangkan rasa lelah dan penatnya.

"Terserah jika kau tetap keras kepala." ucap Yuta acuh dan kembali melanjutkan pekerjaannya untuk melayani pelanggan.

Jaehyun melirik jam tangannya, jam tangan hitam pemberian seseorang yang selalu dikenakannya, sekarang tepat jam sembilan malam. Ia merogoh salah satu kantong tas nya untuk mencari ponselnya. Setelah menemukan ponsel nya Jaehyun langsung menekan angka satu dalam speed dial nya. Selain bernyanyi, orang yang dihubunginya ini juga dapat dengan seketika menghilangkan rasa lelah dan penatnya. Jaehyun dengan sabar mendengarkan nada sambung menunggu seseorang di seberang sana untuk mengangkat panggilannya. Sudah ada beberapa saat, dan hanya nada sambung yang terdengar. Jaehyun hampir saja menyerah dan ingin menghentikan panggilannya namun niat nya batal karena suara seseorang.

Dream CafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang