You Are Mine

2.4K 262 20
                                    

"Hubunganmu dengan Jaehyun. Kalian terlalu dekat jika hanya dikatakan sebagai teman. Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi? sepertinya aku melewatkan banyak hal saat aku berada di Jepang."

Johnny masih terdiam atas pertanyaan Yuta tersebut. Ia bingung harus menjawab apa. Hubungannnya dengan Jaehyun, memang bisa dikatakan tidak jelas. Johnny sendiri yang membuatnya terlihat seperti itu karena sampai saat ini Ia juga belum menyatakan perasaannya kepada Jaehyun. Ia sedikit trauma akan gagal untuk kedua kalinya. Apalagi sekarang Taeyong, mantan kekasih Jaehyun, muncul kembali. Taeyong dan Jaehyun memang tidak sering bertemu, tapi Johnny tau mereka sering berhubungan melalui telepon. Karena Johnny hampir sering mendengar Taeyong menelpon Jaehyun saat dikantornya. Johnny sedikit takut jika Ia menyatakan perasaannya pada Jaehyun, Ia akan mendapat penolakkan.

"Kami hanya teman."

"Sedekat itu? Maksudku, kalian terlihat sangat..."

"Mesra?"

"Ya, kalian terlihat sangat mesra. Aku tau Jaehyun orang yang seperti apa. Aku tau bagaimana dia memperlakukan temannya, dan perlakuannya padamu sedikit berbeda."

Yuta, berbicara pada Johnny sambil meracik minuman untuk pelanggannya. Ia kemudian memberikan minuman tersebut kepada sang pelanggan lalu kembali ke hadapan Johnny. Menatap orang yang ada didepannya ini dengan penuh tanda tanya.

"Baiklah, aku akan jujur padamu." Johnny menghentikan tangannya yang daritadi mengaduk-aduk mango juice dengan sedotan, dan menatap Yuta dengan serius.

"Dia." Johnny menolehkan kepalanya kearah panggung, memandang Jaehyun yang sedang bernyanyi disana dan tersenyum padanya saat pandangan mereka bertemu. "Dia sangat spesial dimataku."

Yuta menautkan alisnya, sedikit bingung dengan maksud Johnny. Tatapan Johnny kembali pada Yuta yang ada didepannya ini.

"Kau menyukainya?" tanya Yuta dengan hati-hati.

"Bisa dikatakan begitu."

"Jawabanmu terdengar tidak serius." Yuta kembali membersihkan gelas kaca dengan handuk putihnya dan tersenyum atau lebih tepatnya menyeringai tidak suka dengan jawaban Johnny.

"Aku bukan hanya menyukainya. Aku mencintainya. I love him so much." Johnny berusaha membuat nadanya terdengar serius. Karena dia melihat reaksi Yuta yang seperti tidak percaya padanya. Ia tersenyum singkat, seharusnya kalimatnya barusan dikatakan kepada Jaehyun bukan Yuta. Ia jadi merasa seperti seorang pengecut sekarang.

Yuta yang dapat dengan jelas mendengar perkataan Johnny ditengah-tengah musik yang bergemuruh di bar cafe ini, meletakan gelas dan handuk yang ada di tangannya lalu menatap Johnny dengan serius. Hal seperti ini tidak boleh dianggap remeh, apalagi hal tersebut bersangkut paut dengan Jaehyun yang sudah dianggapnya sebagai adiknya sendiri.

"Kau sungguh-sungguh?"

Johnny menganggukan kepalanya.

"Lalu?"

"Aku hanya belum mengatakannya kepada Jaehyun."

"Kenapa?"

"Karena...Taeyong."

Yuta mulai tidak suka mendengar nama itu. Apalagi jika mengingat apa yang dilakukannya kepada Jaehyun.

"Mereka sudah berakhir." ucap Yuta acuh.

"Ya, mereka memang sudah berakhir. Tapi mereka masih saling berhubungan. Aku tau itu, karena aku satu kantor dengan Taeyong."

"Kau satu kantor dengannya?" tanya Yuta dengan terkejut, saat mengetahui fakta tersebut. Ia mendapat anggukan dari Johnny atas pertanyaannya.

Dream CafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang