I'll Be Missing You

1.9K 206 5
                                    

Taeyong memperhatikan orang yang duduk didepannya, yang daritadi hanya mengaduk-aduk makanan yang dipesan, tidak dimakan sama sekali. Tangannya menopang dagu, menatap kedalam makanan dengan pandangan kosong, sambil berkali-kali menghembuskan napas berat. Terlihat sekali orang didepannya ini seperti frustasi atau galau atau entahlah Taeyong tidak tau. Johnny, orang yang ada didepan Taeyong ini adalah Johnny Seo, atasan Taeyong yang akhir-akhir ini selalu mengajaknya makan siang bersama. Jangan salah paham, mereka hanya menghabiskan makan siang, tidak lebih, bahkan mereka terkadang mengajak Chanyeol juga, tidak ada maksud lain diantara makan siang mereka berdua, ini benar-benar murni makan siang di jam istirahat, tidak lebih. Hari ini Chanyeol tidak bisa meluangkan waktu untuk makan siang bersama mereka karena dia sibuk dengan deadline tugasnya, berakhirlah Taeyong dan Johnny hanya berdua saja sekarang. Mereka tidak bisa mengajak Jaehyun, karena Jaehyun justru lebih sibuk di siang hari, melayani pelanggan cafe, tau sendiri kan, cafe juga menjadi salah satu tempat yang ramai ketika jam makan siang. Mereka juga tidak bisa mengajak Yuta, karena Yuta itu seperti kelalawar, tidur di siang hari dan sibuk dimalam hari. Taeyong sih tidak masalah jika memang harus makan siang cuma dengan atasannya, paling dia menjadi bahan omongan orang lain di kantornya, yang berpikiran bahwa sekarang dia sedang menggoda atasan mereka. Biarkan saja, toh kenyataannya tidak seperti itu. Tapi sekarang Taeyong bosan sekali, Johnny yang ada dihadapannya ini daritadi hanya diam dan tidak berbicara. Biasanya Johnny selalu punya bahan pembicaraan, tapi sekarang orang didepannya ini benar-benar diam.

"Johnny Hyung."

Taeyong mencoba memanggil Johnny, dia tidak menggunakan embel-embel Bujang-Nim karena ini diluar kantor. Johnny sendiri yang bilang tidak ingin dipanggil seperti itu jika sedang berada di luar kantor 'Jangan panggil aku dengan sebutan itu ketika berada diluar kantor' seperti itu lah setidaknya permintaan Johnny untuk tidak memanggilnya dengan sebutan Bujang-Nim.

Johnny mengangkat kepalanya yang sedaritadi hanya menunduk memandang kosong kearah makanan yang hanya diaduk-aduk oleh nya. Ia kini menatap Taeyong yang duduk didepannya, Ia lupa kalau sekarang Ia sedang tidak sendiri. Johnny tadi seperti berada di dunia nya sendiri melupakan keberadaan orang-orang yang ada disekitarnya.

"Kau kenapa Hyung? Sikap mu sedikit aneh sejak Oh Sehun sang pemimpin redaksi datang ke ruanganmu. Dia memarahi mu atau apa?"

"Tidak. Dia tidak memarahiku bahkan dia memberikan ku kabar baik."

"Kabar baik apa? Kabar baik tapi kau terlihat murung."

Johnny meletakan sendok yang digunakan untuk mengaduk-aduk sup yang ada didepannya, mengubah posisi duduk nya jadi bersandar. Sekali lagi menghembuskan napasnya dengan berat, ini mimpinya sejak Ia terjun ke dunia media yang membahas tentang fashion. Mimpi nya dari dulu sudah hampir terwujud, ada didepan matanya. Tapi Johnny tidak pernah menyangka akan merasakan hal seperti ini ketika hampir selangkah lagi Ia mencapai mimpinya.

"Dia mengabariku bahwa aku mendapat kesempatan untuk menggantikan posisi wakil redaksi di kantor pusat yang ada di Paris." Johnny mengucapkan kabar baik nya dengan nada yang biasa saja, dan juga ekspresi yang datar seakan-akan ini bukan lah apa-apa.

"Wah...benarkah?" berbeda sekali dengan Johnny. Taeyong malah langsung exited dan matanya langsung berbinar saat mendengar kabar tersebut.

"Keren. Kau akan dipindahkan kesana Hyung? Paris, salah satu negara dengan fashion terbaik itu pasti akan...wait? WHAT? PARIS?" Taeyong menghentikan rasa exited nya ketika Ia tersadar.

Barulah sekarang Taeyong sadar apa yang membuat Johnny terlihat murung saat ini. Taeyong tau, sangat tau apa masalahnya. Paris-Korea itu tidak dekat, bahkan waktu siang dan malamnya saja sudah berbeda.

Dream CafeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang