Waste Of Time | Lucas✔️

11.

Lucas duduk di kursi kantin dengan gelisah. Arah pandangannya menyebar ke seluruh kantin. Dua bungkus siomay pun sudah dia dihabiskan untuk menunggu.

"ck," lucas mendesah jengkel karena apa yang dia cari tidak muncul-muncul dari tadi pagi.

"eh jihoon," panggil lucas kepada pria yang baru saja masuk ke dalam kantin.

Pria itu baru saja tersenyum gembira ingin membeli extra joss tapi dia harus mendesah jengkel karena lucas tiba-tiba saja memanggilnya.

"apa? Yoojung mana?" tanya jihoon balik dengan tatapan sinis.

Lucas tersentak dengan pertanyaan jihoon,  karena pertanyaan jihoon sama persis dengan apa yang ingin lucas tanyakan.

"yah,  gua juga gatau makanya nanya ke lo." balas lucas tak kalah bingungnya.

"yoojung ga masuk hari ini,  lo harusnya kan tau." jihoon memperbaiki posisi berdirinya.

"kan lo selalu bareng sama dia ke sekolah sampai dia ga mau sama gua ke sekolah ya?  Atau ngga?" jihoon tersenyum miring lalu dengan cepat mengganti ekspresinya menjadi sinis.

Jihoon lalu pergi begitu saja sambil mengecek ponselnya dan keluar dari kantin.

Lucas mendesah jengkel kesekian kalinya hari ini, akhirnya dengan lari kecil lucas menuju ke kelas yoojung untuk mencarinya.

"sohyeee, " lucas memanggil sohye di depan kelas sohye.

Sohye yang lagi nyontek pekerjaan rumah temannya pun mendesah jengkel.

Kenapa sih lucas selalu datang di saat yang tidak tepat?

Dengan wajah kusut dan dengan langkah di hentak-hentakkan,  sohye menuju ke depan kelas untuk bertemu lucas.

Sebenarnya pertanyaan pertama yang ada di pikiran sohye saat melihat lucas adalah dimana keberadaan yoojung.  Tapi,  sohye tau kalau pria di hadapannya ini akan menanyakan pertanyaan yang sama kepadanya.

"mana yooju-"

"ga tau," balas sohye jutek sambil masang ekspresi semarah-marahnya kepada lucas.

Lucas menghela nafas sambil mengusap wajahnya kasar, "yaudah,  kalau doyeonnya ada?"

Jihoon udah nelfon yoojung sebanyak 12 kali tapi yoojung gak pernah dan gak ada niatan untuk angkat.

Ini kok jadi jihoon yang cemas ya, padahal jihoon bukan emak,  bapak, ataupun kakek yoojung.

Dm lewat instagram sudah,  lewat line sudah,  whatsapp sudah,  bahkan lewat sms manual pun sudah.  Apa harus jihoon main omegle dulu baru bisa ketemu sama yoojung?

Setelah mencoba 28726 kali akhirnya yoojung ngangkat juga telfon dari jihoon,

"halo-" dari ponsel jihoon terdengar suara yoojung yang serak.

"YOOJUNGG LO MANAA"

"rumah-"

"KENAPAAAA MASIH DIRUMAH?"

Belum juga tiga detik jihoon menelfon dengan yoojung,  yoojung menutup telfon itu sepihak lantaran jihoon suaranya gak nyantai, tereak-tereak.

yoojung kan lagi sensi banget karena patah hati yang sepatah-patahnya.

Dengan keras kepalanya jihoon kembali menelfon yoojung berulang kali.

"ANJING BANGSAT SETAN PERGI LO-tut tut tut"

Jihoon mendesah kesal lantaran lagi-lagi yoojung menutup telfon sepihak,  "sensi banget dah," 

Jihoon akhirnya memasukkan ponselnya kembali ke dalam sakunya dan berjalan kembali ke kelas.

Tapi saat itu tiba-tiba saja jihoon rindu dengan rute yang yoojung beritahu saat pertama kali jihoon masuk sekolah.

Kata yoojung sih, jalanan atau rute rahasia ini yang tahu hanya yoojung dan orang yang ia suka, oh iya tambah jihoon jadi tiga orang--

"doyeon,  gua.. "

"eh maksud gua, aku,"

"ahhh bomat,  gua suka sama lo yeon." lucas akhirnya menyelesaikan kalimatnya lalu mengangkat kepalanya menatap mata doyeon.

Doyeon terlihat canggung sambil menggaruk tenguknya, "hm,  gimana ya."

"gua cinta sama lo yeon,  serius.  Gua cinta pada pandangan pertama sama lo." lucas meraih tangan doyeon, bodo amat mau dibilangin seperti sinetron.

"emang kita baru ketemu,  tapi gua ga mau lo diambil sama orang lain.  Jadi tolong belajar suka sama gua."

Lucas mengatakan kalimatnya dengan serius.

Dan doyeon adalah orang yang cukup peka untuk menyadari hal tersebut.

Oh iya, jangan lupakan jihoon yang diam-diam mencerna semua kejadian yang terjadi selama ini  yang sedang bersembunyi di dekat tiang listrik jalanan kecil itu.