[9] Cemburu lagi?

77 12 4
                                    

Jangan lupa vote dan comment bab ini ya!

***
"Will you be mine, Sya? " tembak Raffa.

Setelah berfikir panjang.

"Mm..hehe, gimana ya? tapi gue gak bisa jawab sekarang faa" ucap Keisya sambil melepaskan genggaman tangan dari Raffa.

Ketika Keisya berkata seperti itu, Kevin sudah pergi dari tempat persembunyian dan langsung pulang.

Akan tetapi, Keisya dan Raffa masih tidak menyadari bahwa sedari tadi Kevin sudah melihat dan mendengar semua yang Raffa katakan kepada Keisya.

"Ohh, oke deh. Tapi jangan kelamaan ya Sya"

Seketika keadaan pun menjadi canggung.

Beginilah yang Keisya takutkan, yang tadinya Keisya bisa bercanda sepuasnya dengan Raffa. Sekarang berubah menjadi canggung. Lebih tepatnya, asing.

Padahal, ini baru permulaan kisah persahabatan diantara mereka.

Padahal, Keisya baru merasakan kenikmatan mempunyai sahabat yang selalu peduli kepada dia, selalu ada disaat susah dan senang. Sampai Keisya takut kehilangan itu semua.

Dan kini, di halaman sekolah ini. Perlahan semuanya mulai berubah.

"Gue anter pulang ya, Sya? "

"Mm, nggak usah fa. Gue naik angkot aja ya, soalnya mau ke toko buku" alibi Keisya.

Padahal sebenarnya Keisya tidak mau pergi ke toko buku. Dan itu alasan Keisya agar tidak diantar pulang oleh Raffa. Mengapa? Bukannya Keisya sok jual mahal. Tetapi karena Keisya merasa agak lebih berbeda dari sebelumnya ketika ia pulang dengan Raffa.

***
Saat ini Keisya telah duduk didalam mobil angkot. Cuaca panas di siang hari ini dan ditambah dengan agak sesaknya penumpang angkot. Tentunya membuat Keisya kegerahan. Ia mengibas ngibaskan tangannya didepan wajahnya.

Tengkuk dengan tengkuk pun beradu saling berhadapan. Keisya selalu menurunkan rok mininya agar paha nya tidak terlalu kelihatan.

Didepan Keisya, ada seorang ibu yang sedang menyusui anaknya secara terang-terangan. Anehnya, ibu itu tidak tau malu menyusui anaknya didalam angkot dengan penumpang yang banyak.

"Aduhh bu... " sindir salah satu penumpang.

Tetap saja ibu itu cuek.

Keisya menahan tawanya.

Orang orang disekitar Keisya pun menjadi risih. Apalagi Keisya, ia sangat risih melihat tingkah laku ibu itu. Sebagai pelarian dia ingin membuka hp nya akan tetapi,ia takut hp nya di copet. Dan akhirnya Keisya pun pura pura tidak melihat ibu itu.

Lampu merah di persimpangan pun menyala. Dan otomatis angkot itu pun menghentikan lajunya.

"Aduh pake segala merah lagi, yaampun, gue butuh oksigen😂" ucap Keisya sambil celingak celinguk ke sekeliling angkot.

Dari tempat duduk Keisya, ia bisa melihat pemandangan ke arah luar.

Saat ini Keisya sedang memandang kearah pintu angkot. Lebih tepatnya memandang kearah luar.

Keisya melihat Kevin sedang berboncengan dengan Putri. Dan sangat jelas, Putri memeluk Kevin dari belakang. Akan tetapi, Kevin hanya fokus menatap kedepan.

Keisya tidak tahu seperti apa perasaannya saat ini. Keisya susah untuk menafsirkan perasaannya sendiri. Detak jantung nya seakan berhenti sesaat.

Putri dan Kevin pun sama sama tidak menyadari bahwa Keisya sedang memperhatikan mereka dari dalam angkot.

School I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang