[10]Sandiwara

87 14 1
                                    

"Non cepetan turun kebawah. Ada teman non yang datang nih." Belum sempat Keisya membalas pesan dari Raffa,tidak lama kemudian ada seseorang yang datang kerumah Keisya.'Ya ampun! Tuh anak cepet banget sih nyampe nya, mana belum mandi lagi' gerutu Keisya heran didalam kamar.

"Iya mbok,"ucap Keisya setengah tergesa-gesa."Sebentar ya!"ucap Keisya panik karena ia baru bangun tidur dan belum sempat menyiapkan diri.

20 menit kemudian.

"Ihh lama banget sih lo keluarnya?," ucap suara yang sudah familier di telinga Keisya. "Udah lumutan nih gue."

"What?! Kok elu sih yang dateng?" ucap Keisya terkejut. Karena bukannya Raffa yang datang, melainkan Kevin yang telah duduk santai seperti dipantai di salah satu sofa yang berada di ruang tamu Keisya.

"Emangnya disini ada tulisan, 'yang bernama Kevin dilarang memasuki area ini'?.Nggak ada kan?." ucap Kevin yang berkata seenak jidat tanpa berfikir panjang.

"Yaa.. Nggak gitu juga sih. Emangnya lo mau ngapain pake dateng kesini?! Oh.. Gue tau!. Pasti lo itu mao berangkat sekolah bareng gue kan?." ujar Keisya tersenyum sambil memperlihatkan tatapan menyelidik yang seolah sedang menginterogasi seseorang yang sedang duduk dihadapannya.

"Yaampun. Ge-er banget sih lo? Siapa juga yang mao berangkat bareng sama beruang cempreng kayak lo itu?.Bisa bisa kuping gue pindah ke kaki kali-_-" ujar Kevin seraya membuang muka kearah lain.

"Iih!.Tega banget sih lo vin!.Suara gue kan merdu seperti Raisa." ucap Keisya ke ge-eran melebihi siapapun.

"Ehh ini kalian kok malah ngerumpi?," setelah mendengar keributan kecil, mbok Ayu pun ingin tahu,apa penyebab keributan di pagi hari yang cerah ini. "Kapan mau berangkat sekolahnya?.Nanti telat lagi loh non."sambung mbok Ayu seraya menunjukkan jari telunjuknya kearah Keisya.

"Eh iya nih mbok. Dia duluan yang bikin masalah." ujar Keisya tak mau kalah sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah Kevin.

"Enak aja lo,Tuh kan!.Gue jadi lupa tujuan gue kesini," ucap Kevin seraya memperlihatkan jari telunjuknya kearah Keisya.

Dan akhirnya, dipagi hari yang cerah ini, terdapatlah adegan keributan yang dimana para pemainnya saling tunjuk-menunjuk.

"Jadi gini, tuan Putri.. Pangeran Kevin ingin menitipkan sebuah map kepada tuan putri. Yang dimana nantinya tuan Putri harus memberikan map ini kepada ayahanda tuan Putri. Karena ini menyangkut bisnis para ayahanda kita."sambung Kevin panjang lebar sambil memegang map berwarna merah titipan ayah Kevin.

"Apaan sih lo! Kayak di negeri dongeng aja. Lebay tau-_- . Eh tapi bokap gue lagi diluar negeri. Yaudah deh, nanti gue kasih map ini ke bokap."ucap Keisya sembari mengambil map merah dari Kevin.

"Oke. Misi telah selesai. Mbok! Kevin pamit ke sekolah dulu ya! Assalamualaikum."ucap Kevin seraya mencium tangan kanan mbok Ayu dan langsung berjalan kearah pintu keluar.

Bagi Kevin, siapapun dia, maka Kevin harus menghormatinya. Walaupun mbok Ayu hanyalah seorang pembantu rumah tangga.

"Waalaikumsalam. Ya elah, pamitnya ke mbok doang.Yang disini merasa ga dihargain nih!" ucap Keisya seraya duduk di sofa rumahnya sambil menyilangkan kedua tangan didepan dadanya,dan tak lupa juga terdapat mimik wajahnya yang dihiasi dengan bibir yang mengerucut, dan mata yang mengecil seperti orang kesal. Saat ini pun, mood Keisya memburuk. Mungkin, dia sudah terlalu lelah dalam menghadapi perlakuan Kevin. Si biang keributan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

School I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang