Pagi yang cerah dan cahaya matahari telah sampai menembus kaca jendela kamar Alice, burung-burung yang biasa berkicau di ranting pohon dekat jendela kamar itu sudah pergi karena bosan melihat gadis itu belum juga bangun dari tidurnya dan jam weker yang dari tadi berbunyi telah tergeletak di dekat pintu kamar karena dilempar gadis bodoh itu.
"Hooaaaahhhh... gresek~gresek... jam berapa sekarang?", Ujar Alice dengan kuapan naga sambil menggaruk-garuk kepalanya yang full ketombe itu,
"Gawat! Sudah jam segini kenapa kakak tidak membangunkan ku terlebih dahulu sebelum berangkat", Sambil berjalan dengan cepat meninggalkan kamarnya.
Flasback:
"Oiiii....Alice bangun nanti terlambat sekolah lo! Kakak pergi dulu dan jangan lupa nanti pintu rumah dikunci kalo berangkat", Ujar Zach sambil meninggalkan kamar itu.
"Ya aku mengerti", jawab Alice kemudian tidur lagi.
Alice dengan cepat mengganti pakaian lalu menyemprotkan parfum yang banyak supaya tidak berbau karena tidak sempat mandi dan hanya cuci muka saja, kemudian memakan sarapan dan berlari melesat meninggalkan rumah. Walaupun jarak dari rumah ke sekolah tidak terlalu jauh tapi waktu tidak memungkinkan untuk sampai tepat waktu sebelum pintu gerbang ditutup oleh security dan rencana terbaiknya adalah melompat pagar belakang sekolah.
"Haaap!!! Yosh! Berhasil dengan selamat, hah! pagar lemah ini belum cukup tangguh untuk bisa menghentikan lompatan antar benua milikku", Sambil berlari dengan senyum kemenangan di wajahnya.
Setelah masuk kelas pelajaran dimulai seperti biasa sampai jam istirahat siang pun tiba. Sebagian para murid ada yang pergi kekantin sekolah dan ada yang membawa bekal makanan sendiri dari rumah.
"Alice kenapa tadi pagi lambat sekali sampai sekolah?, apa ada masalah atau kau ketiduran?", Ujar Marrie mencoba menerka.
"Hah!!... siapa itu Alice, aku adalah Zhaneli Shadowsong dari kerajaan Voltus dan tolong bicaralah yang sopan wahai rakyat jelata.... ho-ho-ho-hoo", Ujar Alice dengan ketawa yang angkuh.
Marrie yang jengkel lansung mencengkram kedua pipi Alice sehingga mulutnya terlihat monyong kedepan. Sementara Anna tersenyum pucat melihat Ratu Es itu.
"Siapa rakyat jelata haaaa!!!", Ujar Marrie dengan wajah menyeramkan.
"Waaaaaa!!!.... sakit...! sakit...! maafkan aku, kemarin malam aku tidur sudah larut malam karena menonton film hingga bangun kesiangan", Ujar Alice merengek sambil memegangi kedua pipinya.
"Ya... ya... aku mengerti", Ujar Marrie sambil menghela nafas.
Ketika sedang asik mengobrol tiba-tiba datang seorang murid laki-laki yang cukup tampan dan merupakan seorang playboy dari kelas sebelah, seperti biasa dia terus mencoba untuk menggoda para gadis yang dijumpainya.
"Good afternoon.... apa ketampanan ku mengganggu obrolan kalian Angel's?", ujar Hans sambil mengibaskan rambut coklatnya.
"Siapa.....",
"Tentu saja sesuatu yang indah dan dikagumi oleh gadis gadis bahkan para bidadari pun rela untuk mengantri", Ujar Hans memuji diri sendiri.
"Yang nanya", Sambung Marrie dengan wajah datar.
Seketika Hans terdiam seribu bahasa dan pergi dengan wajah lemas. Marrie tidak terlalu suka dengan orang orang yang bertingkah narsis dan membanggakan diri seolah hanya derajatnya lah yang paling tinggi, walaupun Alice juga suka berlebihan dalam mengekspresikan sesuatu tapi pada dasarnya dia adalah gadis polos yang hanya ingin menyenangkan hati orang lain. Sedangkan Anna mudah bergaul dengan siapa saja, memiliki bakat dibidang atletik dan merupakan gadis yang enerjik membuat Anna sering mengikuti beberapa kegiatan klub usai jam pelajaran berakhir diantaranya seperti tenis, renang dan voli.
Hari itu di dalam lokal susana menjadi riuh karena siswa di lokal tersebut mendapat nilai ulangan yang cukup baik, semua itu berkat ketua kelas yang selalu membantu dan mengajari teman temanya dalam pelajaran. Gadis berkacamata yang menjabat sebagai ketua kelas itu mempunyai kepribadian yang baik serta kepedulian yang tinggi walaupun dia sedikit pemalu.
"Yeeeey..... ini pertama kalinya dalam sejarah nilai ku setinggi ini, semua berkat ketua yang selalu bisa di andalkan", Ujar salah seorang murid pemalas.
"ya kau benar, aku juga", Ujar beberapa murid lainya.
Gadis pemalu itu menjadi grogi atas semua pujian terhadap dirinya hingga terdengar suara seseorang memanggil dari arah pintu yang seketika memecah suasana riuh tersebut.
"Permisi.... yang bernama Mia Valentine dipanggil keruang guru", Ujar seorang murid laki laki dari lokal sebelah yang barusan memanggil.
"Haaaaa...... siapa kau?! Tidak ada yang namanya Mia Valentine disini!", Ujar beberapa murid murid bodoh itu dengan bergaya seperti preman.
"Anu..... aku Mia Valentine", Ujar ketua kelas sambil mengangkat tanganya.
"Haaaaaaaaaaaa........",
Semua murid yang berada di kelas tersebut sontak saja terkejut dan terdiam dengan apa yang mereka dengar. Alice yang berada disitu lansung mengambil inisiatif untuk memecah kesunyian tersebut.
"Teman macam apa kalian! Bukankah kita semua sudah berteman selama bertahun tahun, apakah susah untuk mengingat nama teman kalian sendiri", Ujar Alice dengan tegas.
"Kita baru semester dua, berarti belum sampai setahun", Jawab beberapa orang dikelas itu.
"Ehem... ehemm... walaupun begitu hargailah dia jangan hanya merepotkannya saja", Ujar Alice mencoba mengalihkan pembicaraan.
Semua tertunduk malu dan merasa bersalah, ketua kelas pun terharu dengan kata kata yang disampaikan Alice barusan. Sementara seseorang yang memanggil tadi hanya bisa terdiam di dekat pintu tanpa tahu apapun.
Sambil memegang kedua bahu ketua kelas itu, Alice berkata dengan penuh keyakinan "Sekarang pergilah.... Lisa!
"Siapa Lisa SIAL*NNNNNNNNNN...!", serempak orang orang disekitar berteriak pada Alice.
"Kau juga ternyata! Takkkkkk....!", Teriak Marrie sambil menjitak kepala Alice.
Akhirnya ketua kelas pergi menuju ruang guru dengan tetesan air mata. Tak lama berselang, bel masuk berbunyi dan pelajaran pun kembali dilanjutkan.
Kelas yang bising dengan suara yang riuh dari murid-murid tak ada habisnya. Bahkan guru pun hanya bisa pasrah menatap meja yang sudah berserakan tak karuan.
BERSAMBUNG...
YOU ARE READING
Fantasy Alice
Novela JuvenilNamanya Alicia Barker Jeager Mc Jansen biasa di panggil Alice, seorang murid kelas 1 SMA yang menjalani kehidupan sehari-hari dengan Fantasy gilanya bersama teman-teman nya Marrie Thompson, Anna Barbara serta yang lainya. Memiliki seorang kakak bern...