perjuangan

3.2K 184 7
                                    

Varel pov*
Aku memutuskan untuk pergi dari kota tersebut agar aku tidak memalukan ibu dan juga agar tidak dianggap pengemis oleh kevin.
Sebelum pergi keluar aku mengambil semua uang tabunganku yang ku kira cukup untuk 3 bulan bagi aku dan bayiku.
.
.
Aku menaiki bus untuk kesebuah desa kecil yang menjadi tujuanku.
.
.
Sesampainya disana , keadaan sudah menjelang sore. Aku pun berkeliling untuk mencari sebuah tempat tinggak yang cukup layak untukku dan anakku.
.
.
Diperjalanan aku melihat seorang paman yang duduk di trotoar pinggir jalan, aku rasa dia kelelahan. Dan aku pun berniat untuk membantunya .
.
.
"Permisi paman.. Kenapa kau duduk disini?" tanyaku sesopan mungkin.
"Aku kelelahan jadi aku istirahat dahulu disini." jelas paman itu.
"Baiklah, kalau begitu aku akan menemani paman disini setelah itu aku akan mengantar paman ke rumah paman" jelas ku.
"Wah~~ terima kasih. Tapi ngomong-ngomong, sepertinya kau masih muda dan kenapa kau membawa tas sebesar itu?? Apa kau diusir dari rumah? Atau kau kabur dari rumah" tanya paman tersebut.
"Ah.. Ini ya.. Aku pergi dari rumah agar aku tidak mengecewakan ibu ku." jawabku lirih.
"Jika boleh tau kenapa kau pergi dari rumah?" tanya paman itu kembali.
"Aku melakukan sesuatu dengan lelaki dan ada sebuah keajaiban ditubuh ku yang membuat aku bisa hamil. Karena itu aku keluar dari rumah karena aku sudah hamil di luar nikah" jawabku.
"Nak,, apa kau au menjadi teman mengobrolku. Aku sendirian dirumah. Anakku berada di kota. Kau bisa tinggal dirumahku. Bukankah kau tidak punya tempat tinggal??" tanya paman itu dan aku mengangguk sebagai jawabannya.
"Kalau begitu ayo kita pulang" lanjut paman itu.
"Oh iya paman. Namamu siapa?" tanyaku.
"Ah iya aku lupa memperkenalkan diriku, baiklah akan aku perkenalkan diriku. Nama ku albert lee. Panggil saja aku tuan lee atau ayah" kata tuan lee.
"Apakah aku boleh memanggilmu dengan sebutan ayah?" tanya ku.
"Ya boleh tentu saja" kata ayah lee.
"Ayah... Ayah... Ayah... Hiks.. Hiks. Semenjak umurku 12 tahun ayahku meninggal karena kecelakaan dan hari ini aku bisa memanggil kembali nama itu" lirihku.
"Sudah dengan acara menangisnya?? Ayo kita pulang. Apakah kau pandai memasak dan mengerjakan hal rumah tangga lainnya?" tanya ayah lee.
"Iya. Aku bisa semuanya. Dan juga aku belum memperkenalkan diri ayah... Nama ku varel pratama umurku 17 tahun dan aku berhen..." suara ku tercekat.
"Berhenti sekolah?" tanya ayah dan aku menjawabnya denhan senyuman.
"Tidak apa, aku bisa mengajari mu jika kau mau." lanjut ayah.
"Tentu saja aku mau ayah. Terima kasih ayah" kata ku sambil menunjukkan senyum yang lebar.
.
.
.
Sesampainya.di rumah ayah, aku terkejut karena rumah ayah yang bisa dibilang besar dan mewah.
.
.
"Ayo masuk varel.." kata ayah.
"Apakah kau mau melanjutkan ceritamu tentang kenapa kau kavur dari rumah?" lanjut ayah setelah kami duduk di sofa.
Dan karena permintaan ayah aku menjelaskan bagaimana aku bertemu dengan lelaki tersebut dan kejadiannya. Kemudian ayah bertanya siapa nama lelaki tersebut dan aku menjawabnya yaitu AKIRA LEE. Setelah mengatakan nama tersebut ku lihat wajah ayah yang ekspresinya berubah.
.
.
.
"Baiklah nak.. Kau pergilah kekamar mu. Besok pagi kau harus bangun untuk berolahraga aar bayimu sehat" ujar ayah.
"Baiklah ayah. Selamat malam" ujarkudan meninggalkan ayah yang masih duduk di sofa.
Varel pov end*
.
.
.
Begitu varel pergi ke kamar. Ayah lee pun juga pergi ke kamar dan menelpon seseorang. Yah seseorang itu adalah anaknya kevin lee.
.
'Halo ayah... Kenapa kau menelponku alam-malam begini?'tanya kevin di telpon.
"Halo kevin, ayah ingin bertanya. Apakah kau membuat masalah hari ini?" tanya tuan lee.
'Eh.. Itu... Itu... Ti-tidak ada kok ayah.. Jangan khawatit'jawab kevin sedikit terbata.
"Baiklah. Ah ayah ingin kau selalu memperhatikan seorang murid lelaki, karena ia adalah siswa kesayangan ayah. Bisa?" pinta tuan lee.
'Baiklah ayah. Siapa nama anak tersebut?'tanya kevin lagi.
"Nama anak itu varel pratama" kata tuan lee.
DEG
.
.
"Dia siswa kelas 12-A. Dia memiliki kelainan pada tubuhnya." lanjut tuan lee sedikit menyeringai .
'Ke-kelainan??' tanya kevin.
"Iya dia memiliki rahim ditubuhnya. Jadi dengan kata lain dia pun juga bisa hamil" kata tuan lee.
'A-ah i-iya a-ayah aku ak-akan menjaganya' kata kevin.
"Ya sudah aku tutup dulu telponnya, maaf menganggu malammu. Selamat malam" kata tuan lee.
'Selamat malam ayah'jawab kevin.
.
.
Esoknya kevin pun mendatangi kelas 12-A. Tetapi iya tidak menemukan varelnya. Dia pun pergi ke bagian kesiswaan. Dan bertanya di mana rumah varel.
Setelah mendapatkannya, kevin langsung bergegas ke rumah varel.
.
Tok
Tok
Tok
.
.
Terbukalah pintu tersebut dan tampaklah seorang perempuan setengah baya yang seperti mayat hidup.
"Kau siapa?" tanya ibunya varel.
"Ah saya adalah kepala yayasan di sekolah shs." kata kevin
Sang ibu nampak terkejut tapi itu tidak berlangsung lama karena dia menyuruh kevin untuk masuk.
.
.
"Kenapa anda kerumah saya?" tanya ibunya varel.
"Saya ingin bertanya, kenapa varel hari ini tidak masuk?" tanya kevin.
"Hiks.. Hiks... Varel.. Dia...hiks" lirih ibunya varel.
"Kenapa denganya nyonya?" tanya kevin.
"Dia hiks.. Pergi.. Dari.. Hiks... Rumah dan meninggalkan surat ini" kata ibu varel.
Kevin pun membacanya dan terbengong karena bingung.
"Apakah saya boleh bertanya kenapa kevin kabur dari rumah?" tanya kevin.
"Baiklah.. Saya akan memberitahu anda. Tapi ini akan enjadi rahasia." kata ibu varel dan kevin pun mengangguk sebagai jawabannya.
"Varel dia mempunyai kelainan pada tubuhnya yaitu mempunyai rahim dan membuat dia hamil. Dan kemungkian dia kabur dari rumah karena dia sudah melakukannya dan membuat dirinya hamil" jelas ibu varel.
"Apakah ibu tau kemana perginya varel" tanya kevin. Dan itu membuat ibunya varel bertanya kenapa dia menjadi khawatir kepada anaknya.
"Karena saya yang telah melakukan hal tersebut, saya memaksanya dan saya sangat mencintai varel" jawab kevin.
"Memang kurang ajar!! KAU YANG MEMBUAT VAREL KABUR DARI RUMAH, SEHARUSNYA KAU TANYA DULU APAKAH DIA MENCINTAIMU ATAU TIDAK. DAN KALIAN BELUM TERIKAT DENGAN HUBUNGAN APAPUN. VAREL PUN MASIH KELAS 12. SEBENTAR LAGI DIA LULUS DARI SEKOLAHNYA. TETAPI KARENA KAU. ANAKKU MENJADI PUTUS SKOLAH DAN KABUR DARI RUMAHNYA!!" marah ibunya varel.
"Ibu saya mohon. Biarkan saya menebus kesalahan saya ini. Ibu ku mohon. Aku akan mencari varel sekuat tenaga dan kumohon agar ibu merestui kami." pinta kevin sedikit terisak.
"Baiklah. Nasi sudah menjadi bubur apa lagi yang mau dibuat. Kau siapa namamu?" kata ibu varel.
"Nama saya kevin lee. Saya adalah anak kepala yayasan dansaya menggantikan ayah saya yang pensiun" kata kevin memperkenalkan diri.
"Baiklah kevin. Kau harus memanggilku ibu. Dan kumohon cari anakku. Aku merestui kalian" kata ibu varel..
"Baiklah ibu. Aku akan mencari varel." kata kevin
"Karena varel meninggalkan rumah dan aku sendiri maka kau harus tinggal bersamaku." perintah ibu varel.
"Apakah kau tinggal bersama orang tuamu?" lanjut ibu varel.
"Ayahku di desa untuk menikmati masa tuannya dan ibu ku dia sudah meninggal pada saat aku berumur 18 tahun karena kecelakaan" ujar kevin.
"Ah maaf kan ku. Tapi sekarang kau memiliki ibu" ujar ibu menghibur kevin.
"Iya ibu. Aku akan mengambil barangku dan pindah kesini." kata kevin.
"Baiklah. Hati-hati cepat pulang. Kita kan makan bersama. Aku akan memasak" kata ibu.
"Iya ibu. Aku pergi" kata kevin dengan tersenyum sambil melangkah keluar.
"Iya hati-hati" ujar ibu dari dalam rumah.
.
.
.
Keesokan harinya di desa terpencil.
Varel yang sedang memasak sarapan dan membuat keharuman makanannya menyebar di dalam rumah dan di kamar ayah lee. Membuat ayah lee terbangun.
.
.
Ayah lee sedikit tersenyum melihat varel yang bersenandung ria sambil memasak makanan.
.
"Hal apakah yang membuat mu begitu bahagia?" tanya ayah.
"Eh ayah, selamat pagi. Aku tersenyum karena untuk pertama kalinya ayah mencicipi masakanku.
" terima kasih ayah"ucap varel dengan senyum lima jari.
"Hm.. Kita akan sarapan apa pagi ini?" tanya ayah.
"Kita akan sarapan nasi goreng dengan telur untuk ayah dan untukku nasi goreng dengan coklat" jawab varel sambil meletakkan 2 piring nasi goreng tersebut.
"Apakah ngidammu tidak terlalu aneh nak?" tanya ayah sedikit khawatir.
"Tidak tau ayah. Anakku memintanya. Padahal aku suka vanila dan tidak suka coklat. Mungkin ayahnya sangat menyukai coklat." ujar varel sedikit sedih.
Setelah itu, terjadilah sarapan hening.
.
.
.
Kepanjangan atau kependekan??
.
.
.
Medan, 26 Maret 2018

Falling In Love - MpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang