Bantuan

3K 152 1
                                    

"Apakah ngidammu tidak terlalu aneh nak?" tanya ayah sedikit khawatir.
"Tidak tau ayah. Anakku memintanya. Padahal aku suka vanila dan tidak suka coklat. Mungkin ayahnya sangat menyukai coklat." ujar varel sedikit sedih.
Setelah itu, terjadilah sarapan hening.
.
.
.
.
.
"Nak.. Apakah kau mau menemani ayah ke kebunku?" tanya ayah lee sehabis sarapan.
"Dimana kebunnya ayah? Aku tidak ingin pergi terlalu jauh" tanya varel.
"Masih didesa ini" jawab ayah lee.
"Baiklah aku ikut.." kata varel dengan riang.
"Ya sudah aku ke kamar dulu ya" kata ayah lee.
.
.
.
"Halo. Kevin apakah kau bisa datang ke desa. Aku ingin kau mempelajari sedikit tentang perusahaanku" ujar ayah lee.
"Hm.. Baiklah ayah" kata kevin.
"Ah... Jika ditempat itu jangan panggil aku ayah. Panggil aku tuan lee. Dan juga aku akan mebawa anak angkatku. Dia sangat manis. Sudah itu saja. Tidak ada penolakan" tegas ayah lee .
"Hm ya sudah. Aku mau lanjut bekerja. Sampai jumpa ayah"ujar kevin mematikan teleponnya secara sepihak.
Selesai menelepon tercetaklah sebuah seringaian di wajah ayah lee.
'Tunggu saja varel.. Kita akan balas dendam padanya'batin ayah lee.
.
.
.
" sudah siap varel?"tanya ayah lee.
"Sudah ayah. Mari berangkat" ujar varel.
.
Sesampainya disana varel dikejutkan oleh kevin. Ayah dari anak yang dikandungnya selama 4 bulan ini.
'Ke-kenapa dia ada disini?'batin varel.
'Varel?!tapi kenapa dia ada disini?dan dia bersama ayah?'tanya kevin dalam batin.

Ayah lee pun maju untuk menutupi varel dengan tubuhnya agar tidak berhadapan dengan kevin.

"Halo tuan kevin lee. Senang bertemu dengan anda" ujar ayah lee dengan menampilkan seringaian yang bisa dilihat oleh kevin.
"A-ah iya tu-tuan lee. Senang bertemu denganmu juga" ujar kevin terbata.
"Mari masuk kedalam" ajak ayah lee pada kevin.
"Varel.. Ayo masuk nak. Jangan terlalu lama diluar, tidak baik bagi kandunganmu" ujar tuan lee memecahkan lamunan varel.
.
.
Jam makan siang pun berlangsung. Kevin mengajak ayahnya untuk berbicara berdua.
"Ayah. Apa maksudmu dengan mengajak varel kesini? Apakah dia anak angkatmu? Apa yang kau maksud dengan kandungannya? Apakah dia hamil? Aku susah mencarinya. Dia kabur dari rumah ternyata dia bersamamu." ujar kevin dengan panjang X lebar X tinggi = volume. (Wkwkwkwk/plak).
.
Tuan lee pun menyeringai dan mendekati anaknya. Semakin mendekat dan sebuah hantaman telah bersarang di pipi kanan sang anak.
"Dasar anak kurang ajar. Apakah pernah aku mengajarmu tidak sopan begitu? Untung aku yang menemukannya, jika orang lain? Pasti mereka sudah menjual atau memperkosa varel. Dasar tidak tau diri.
Bagaimana kau mau bertanggung jawab atas apa yang kau perbuat. Hah?!?!!" jelas ayah lee.
"Ayah maafkan aku. Aku sungguh menyesal. Setelah aku melakukan itu, aku segera mencarinya ke rumahnya tetapi tidak ada. Aku dimaki ibunya tetapi dia bilang aku akan menggantikan varel untuk sementara sampai aku menemukan varel. Aku tidak bermaksud dwngan hal yang lain, tetapi aku jatuh cinta padanya sejak awal kami jumpa" kata kevin dengan lirih.
.
.
"Baiklah. Tapi bagaimana dengan varel apakah kau sudah menemuinya??" tanya ayah lee.
"Belum ayah. Apakah aku boleh menemuinya?" tanya kevin.
"Tentu saja boleh. Dasar anak bodoh" jawab ayah lee sedikit terkekeh melijat putranya yang linglung.
.
.
Kevin menemukan varel di ayunan halaman belakang rumah ayahnya. Hati kevin menghangat melihat varel mengelus perutnya yang sudah lumayan buncit dan mengajak bayinya berbicara.
"Nak.. Maaf kan ibu. Karena ibu berbeda. Dan juga maaf, mungkin ibu akan menjadi ayah sekaligus ibumu. Ibu terlalu takut untuk mengetahui bahwa nenekmu,teman-teman ibu dan juga ayahmu menolakmu makanya ibu pergi dari mereka. Maafkan ibu ya?" lirih varel tapi masih bisa didengar oleh kevin.
"Kau tidak akan ditolak karena kehadiran anak kita varel.." jawab kevin lembut.
Varel terkejut ia membulatkan matanya. Tubuhnya gemetar, ia takut , kejadian itu terlihat lagi di benak varel. Varel menangis.
Apakah lelaki tersebut akan mengambil anaknya.
"Hiks.... Hiks.." isak varel.
"Hei kenapa menangis??" tanya kevin khawatir.
"Pergi... Jauh... Tolong... AYAH!!!... Huhu.. Hiks.. Ayah!!!.. Tolong varel..." jerit varel.
Ayah lee yang mendengar jeritan varel, langsung lari menghampiri varel.
"Varel... Kau kenapa nak?" tanya ayah yang terkejut melihat varel begitu histeris.
"Ayah tolong aku, sa-sakit ayah. Perutku sakit" lirih varel. Setelah lirihannya, varel pingsan.
Dan itu membuat kevin dan ayahnya gelagapan.
"Ayah tolong varel dan bayiku. Aku harus apa ayah?" teriak kevin.
"Kevin. Tenangkan dirimu. Kita ke rumah sakit" perintah ayah lee. Mendengar perintah ayahnya. Kevin pun mengangkat varel dengan bridal style.
.
.
Sesampainya dirumah sakit.
"Dokter tolong istriku" teriak kevin begitu sampai di lobby rumah sakit.
Dokter segera menghampiri kevin dan memindahkan varel ke ranjang rumah sakit.
Kevin dan ayahnya menunggu didepan ruangan.
.
.
Setelah beberapa lama dokter pun akhirnya keluar.
"Dokter apa yang terjadi pada istri saya?" tanya kevin.
"Apakah anda suaminya?" tanya dokter tersebut dan kevin menjawabnya dengan anggukan.
"Anda harus lebih menjaga istri anda dan kandungannya. Jangan membuat dia stress,tertekan dan apapun yang berbahaya bagi kandungannya. Beruntung kalian membawanya dwngan cepat. Itu saja, kalau begitu saya permisi." jelas dokter tersebut dan meninggalkan kevin dan ayahnya yang merasa lega.
.
.
"Varel.. Maafkan aku. Aku mohon bangunlah. Kita akan menjaga anak kita bersama. Kita akan menghilangkan trauma yang aku buat padamu. Ku mphon bangunlah" lirih kevin. Ayah lee yang melihat lejadian tersebut. Keluar kamar untuk memberikan waktu pada anaknya.
.
Tangan varel bergerak dan matanya membuka. Dia berkedip agar membiasakan matanya. Itu membuat kevin tersenyum. Setelah terbiasa varel dikejutkan oleh kevin lagi dan membuat varel takut.
"Pergi.. Hiks... Pergi jauh.. Ayah.. Huhu... Hiks" lirih varel.
"Tidak tidak. Maafkan aku varel kumohon maaf kan aku. Ayo kita rawat anak kita bersama yah?"pinta kevin sambil memeluk varel dan mengusap punggung varel. Membuat varel menjadi lebih tenang.
" ku mohon jangan bawa pergi anakku"pinta varel menatap mata kevin.
"Tidak ada yang namanya anakku. Dia anak kita, kita akan merawatnya bersama. Menjadi orang tua yang baik. Kita akan menikah dan membuat dia menjadi sah. Kau mau kan varel?" jelas kevin.
"Apakah kau tidak bercanda?" tanya varel sedikit ragu.
"Tentu saja aku serius" jawab kevin.
Hening sebentar. Varel melihat kedalam mata kevin mencari kebohongan, tetapi tidak ditemukannya.
"Baiklah" kata varel berbisik tetapi masih bisa didengar oleh kevin.
Kevin yang mendengarnya mendekap varel dan menciumi pucuk kepalanya. Tangannya mengelus perut varel dan membuat rona merah tampak di wajah varel.
.
"Ekhem.. Apakah kalian melupakanku?" tanya ayah lee .
"Tentu tudak ayah. Kemari lah" kata kevin dan itu membuat varel terkejut.
"Tunggu dulu. Ayah??kevin??" tanya varel bingung.
"Iya. Dia adalah anakku varel" jawab ayah lee dan sukses membuat varel terkejut.
"Aku sengaja memberikannya pelajaran dan berusaha menyatukan kalian. Aku bahkan meninju pipinya" lanjut ayah lee. Varel yang mendengar sontak langsung melihat ke wajah kevin dan menyentuhnya.
"Apakah ini sakit?hiks.. Hiks.. Apakah masih sakit?.. Hiks.. Apakah ayah terlalu memukulmu sangat kuat?hiks.. Hiks" tanya varel .
"Tidak varel mungkin kalau kau menciumnya maka ia akan langsung sembuh" kata kevin tersenyum dan bercanda kepada varel. Tetapi varel langsung mencium pipi kevin dan membuat kevin melongos terkejut.
"Sudah tidak sakit kan?" tanya varel dengan senyum cerahnya.
"I-iya ti-tidak s-sa-sakit lagi" jawab kevin.
Dan membuat ayah lee. Tertawa terbahak-bahak melihat anaknya yang seperti itu.
.
"Ya sudah ayo pulang. Dokter mengatakan jika varel sudah bisa pulang." kata ayah lee.
"Baiklah. Ayo varel kita pulang" kata kevin.
Varel diam tidak menjawab ataupun bergerak.
"Kau kenapa varel?" tanya kevin.
"Gendong" bisik varel.
"Apa? Katakan yang jelas" kata kevin yang tidak mendengar perkataan varel.
"AKU BILANG AKU INGIN DIGENDONG. Bagaimana mau menjadi calon ayah kau ini?" teriak varel .
"Ah-ah. Iya baiklah gendong. Ayo naik." kata kevin sambil memunggungi varel.
"Apakah kau mau anak kita mempunyai bentuk yang aneh?" tanya varel.
"Oh iya. Baiklah. Ayo sini sayang" kata kevin sambil meletakkan tangan di bepakang leher varek dan belakang lutut varel lalu mengankat varel.
"Cepat. Jangan lama ayah telah menunggu dari tadi" kata varel. Membuat kevin terkekeh melihat calon istrinya tersebut.
.
.
"Varel.. Ibu sangat menkhawatirkanmu. Ayo kita pulang ya?" pinta kevin.
"Tidak aku tidak mau pulang aku sidah betah didesa ini dan tinggal bersama ayah." kata varel.
"Baiklah. Tapi aku akan menelpon ibu ya?" kata kevin dan dijawab anggukan dari varel.
.
"Halo ibu. Apakah kau sibuk saat ini?" kata kevin.
'Tidak kevin. Kenapa kau bertanya seperti itu?'tanya sang ibu.
"Tidak hanya ada seseorang yang mau berbicara pada mu" kata kevin lalu memberikan teleponnya pada varel.
"Ha-halo ibu?" kata varel.
'Nak... Kau hiks.. Dimana sayang?'tanya ibunya.
"Ibu... Varel baik-baik saja. Varel tinggal bersama ayah angkat varel" jawab varel menenangkan ibunya.
'Apakah kau ada masalah? Apa kau benar-benar hamil? Sudah berapa bulan? Bagaimana kandunganmu?'tanya ibunya.
"Aku tudak ada masalah bu, iya aku hamil, 4 bulan bu, kandunganku sehat dan baik-baik saja" jawab varel.
'Apakah kau mau kembali ke sini nak?'tanya ibu.
"Tidak bu. Aku sudah nyaman disini. Aku juga akan sering menghubungimu" jawab varel.
'Ya sudah. Jika kau baik-baik saja disana dan merasa nyaman. Sudah dulu ya. Ibu mau pergi'kata ibu.
"Ya. Sampai jumpa bu." kata varel.
.
.
"Ayah~" panggil varel.
"Ada apa nak?" tanya ayah.
"Aku ingin jeruk dicampur dengan coklat leleh yang banyak" kata varel.
"Kurasa anakmu itu akan menjadi maniak coklat" kata ayahnya.
Varel hanya menampilkan cengengesannya.
.
.
.
Malam harinya.
"Kevin. Hari ini kau menginap saja disini" kata ayah lee.
"Tapi ayah. Disini cuman ada 2 kamar" kata kevin.
"Oh kau tidak mau sekamar dengan varel? Baiklah kau boleh pergi" kata ayah lee.
"Varel?? Sekamar?? Tentu saja aku mau!" kata kevin yang penuh semangat.
"Ya sudah sana kekamarnya." suruh ayah lee.
"Jangan lupa pakai pengaman, jangan sampai menyakiti bayi kalian" lanjut ayah.
.
.
.
Sesampainya kevin dikamar varel. Dia melihat ada bungkusan selimut di atas tempat tidur dan itu pasti varelnya.
Segera kevin menaiki tempat tidur, tetapi dia melihat varel sedang membaca buku yang sangay dekat dengan matanya yang akan berakibat pada matanya. Segera kevin tarik buku itu, membuat varel terkejut dan langsung bersembunyi dibawah selimut.

Kevin penasaran apa yang dibaca oleh varel sampai dia harus membaca bukunya seperti itu. Kevin kemvali terkejut karena yang dibaca oleh varel adalah komik boy love dan pada lembaran yang lagi dibaca oleh varel, ternyata adegan ranjang. Entah mengapa kevin ingin mengerjai varel malam ini.

Segera kevin memasukkan tangannya ke selimut varel dan mencari benda junior milik varel. Dan KETEMU, kevin meremas pelan junior varel membuat sang empu mendesah.
"Ahh~" desah varel yang secara tidak langsung menaikkan libido seorang kevin. Lantas kevin pun membuka selimut varel. Tampak lah varel yang saat ini hanya mengenakan kemeja besar tanpa bawahan.
Membuat libido kevin semakin naik, dengan cepat kevin meraup bibir kissable varel.
"Emmphh... Mph..mmph..kevmph..vinh" desah varel.
Selang 5 menit, varel menepuk pundak kevin yang menandakan bahwa varel kehabisan nafas.
"Ah..ah...ah..hah..hah..." nafas varel tersendat.
Kevin yang melihat wajah memerah varel, mata yang sayu dan bibir varel yang bengkak dan basah membuat kevib semakin ingin melakukannya.

Kevin segera melepas celana dalam varel dan mengocok junior varel dalam mode normal.
"Ngah.. Ah...kevh...vinh...hah...ah...kevin" panggil varel dalam desahnya.
"Heum?" tanya kevin dalam gumamnya.
"Lebih...ah...cepath... Kevinh...." pinta varel.
Kevin sengaja tidak menuruti kemauan varel.
Varel yang sebal karena keinginannya tidak terpenuhi, mengecup bibir kevin.
"Aku bilang lebih cepat atau kau bisa pergi dari sini" sinis varel.
Kevin terkekeh melihat sikap agresif varelnya yang dalam hawa nafsu.
Kevin pun mempercepat kocokannya, sedangkan tangannya yang lain mencari hole varel dan memasukkan 1 jarinya membuat varel mendesah dan menggelinjang dengan hebat karena titik spotnya terkena.
"Aaahhhh.... Terus kevinh.... Ah.. Kevinh... Terus.. Ngah" desah varel sambil membantu kevin dengan memaju-mundurkan pinggulnya.
"Kevinh... Ugh.. Hng... akuh... Mauh... Keluarh.." desah varel. Mendengar jika varelnya akan keluar kevin menghentikan kocokannya dan membuka celananya tersendiri. Nampak lah junior kevin yang setengah menegang.
"Apakah kau tidak ingin bermain dulu dengan yang ini?" tanya kevin menunjuk juniornya. Varel yang mendengar itu mendecak tidak suka tetapi dia tetap mengerjakannya.

Tanpa disangka oleh kevin, varel mengulum juniornya. Membuat kevin menggeram pelan merasakan betapa panas dan sempit mulut varel.

Junior kevin sudah tegang seluruhnya, dia memaksa varel untuk melepaskannya. Dan kevin menaiki varel , tidak membuang waktu kevin langsung melumat kembali bibir varel dan kedua tangannya berada pada nipple varel. Kedua tangan kevin. Memilin-mencubit nipplenya memvuat varel menggelinjang. Varel menjambak pelan rambut kevin untuk menyalurkan rasa nikmat yang diperolehnya. Kevin yang merasa puas dengan bibir varel kemudian turun ke leher,dada,perut dan paha varel membuat tanda kepemilikan.
.
.
"Varel.. Apakah aku boleh mengunjungi bayi kita?" tanya kevin. Varel menjawab dengan anggukan pelan serta rona merah yang terlihat jelas pada pipi varel.
.
Kevin melumuri hole varel dengan plumas yang dia sediakan dan langsung melesakkan juniornya kedalam hole varel. Varel mejerit kesakitan. Tetapi setelah beberapa lama membiasakan juniornya di hole varel, barulah kevin bergerak.
"Kevin..kevinh.. Lebih cepath... Cepath... Terus... Kevinh..." pinta varel.
Kevin pun mmpercepat gerakannya membuat tubuh varel terlonjak-lonjak .
"Kevinh... Akuh... Inginh... Keluarh..." desah varel.
"Bersamah..gerrr.... Varellhh..." desah kevin.
Akhirnya varel keluar serta kevin yang juga keluar di atas perut varel. Karena dia tidak mempunyai pengaman.
.
.
"Varel ayo mandi" pinta kevin. Tetapi varel tidak mendengarkannya malah merapatkan tubuhnya ke tubuh kevin.

Kevin terkekeh melihat sikap varel. Mungkin ini juga disebabkan oleh calon bayi mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Medan,28 Maret 2108

Falling In Love - MpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang