FLASHBACK - KEVIN LEE

3.1K 190 0
                                    

Di pagi yang cerah disebuah kediaman keluarga lee.
"Kevin,, untuk sementara karena kau belum mempunyai pasangan maka kau akan kuletakkan terlebih dahulu di sekolah shs sebagai kepala yayasan dan tidak ada penolakan" ujar tuan lee dengan tegas.
"Tapi ayah...." bantah kevin.
"No. Tidak ada penolakan" tegas tuan lee sekali lagi.
"Baiklah~ tapi jika aku yang mengurus sekolah.. Perusahaan siapa yang akan memegangnya??lalu bagimana dengan ayah??" tanya kevin beruntut.
"Oh.. Yang akan mengurus perusahaan adalah tangan kananku.. Kalo aku akan menikmati masa tua ku di desa, jika kau ingin bertemu denganku datanglah ke desa. Aku akan kembali kesini jika ada urusan yang sangat penting" jelas tuan lee.
.
.
.
Keesokan harinya ,kevin terlambat bangun dan sang ayah yang membawa supir pergi ke desa.
Sehingga membuat dirinya berangkat menggunakan kereta.
Sesampainya di kereta dia dikejutkan oleh para penumpang yang berdesakan. Dirinya memilih untuk berdiri didekat pintu.
Sesampainya dirinya di pintu, dia dikejutkan lagi dengan seorang anak yang sangat manis. Dirinya melihat anak tersebut terhimpit dengan penumpang lain dan dirinya pun berinisiatif menolongnya dengan cara mengukungnya.
'Kenapa anak ini selalu melihatku? Wajahnya sangat manis dan imut?dia laki-laki?tapi tunggu,bukankah ini seragam sekolah shs tempatku? Jika menjahili seseorang di pagi hari tidak masalahkan?'batin kevin.
Seringaian tercetak di bibirnya. Aku pun memajukan bibir ku, semakin dekat dan bibrku menyentuh bibirnya yang kissable. Aku pun melumat bibirnya dan dia pun belum tersadar akan hal ini.
"Eunngh .." desah varel.
Aku pun melebarkan seringaianku.
"Cpk.. Eunggh...uuh.."desah varel lagi setelah tersadar dari imajinasinya. Tersadar dengan keadaan ini dan semakin menipisnya oksigen yang dia punya varel pun memukul pelan dada kevin.
" ha..ha..ha.. A-pah..yangh...kau..lakukan sialan"tanya varel.
"Hanya sedikit merasakan bibir kissable milikmu manis.." jawabku sedikit mendayu.
Dirinya pun melihat ke sekeliling.. Dia baru tau kalau mereka menjadi perhatian. Tidak mau menambah masalah, dia pun sedikit berbohong.
"Eheheh... Maaf kan pacarku yang tidak tau situasi ini ya??" kata varel sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
'Ooh... Anak ini ternyata orang yang tidak mau ribet ya? Aku ikut permainanmu manis..'batin kevin
"Aha.. Tolong maafkan saya, saya hanya mau menyapa pacar saya ini. Jadi sekali lagi saya minta maaf" kataku dengan tersenyum... Bukan, bukan tersenyum tapi lebih ke arah menyeringai...
.
Sesampai di stasiun tempat tujuanku kulihat dia juga turun.
"Mengapa kau mengikutiku dasar sialan" tanyanya sedikit sinis.
"Kenapa memang disini aku turun atau kau ingin aku ikut denganmu?" tanyaku menggoda.
'Lihatlah si manisku, wajahnya memerah membuat wajahnya tambah manis'batinku sedikit gemas dengan tingkah varel.
"Ah terserahmu saja, aku sudah telat" kata varel dan berlari meninggalkanku yang berseringai.
.
Sesampainya di shs, aku pun disambut oleh pihak-pihak yang berada di sekolah dan menyuruhku agar langsung ke lapangan karena upacara yang seharusnya di adakan terlambat karena diriku. (Enak ya.. Kalo jadi orang yang penting. Wkwkwk)
Aku pun segera kelapangan. Disana aku melihat si manis ku yang menunduk karena melihat seringaian di wajahku.
.
.
Selesai upacara, aku keruangan para guru dan bertanya pada kepengurusan tentang anak yang tadi pagi. Aku mengetahuinya namanya adalah varel pratama, kelas 12-A.
Setelah bertanya itu, aku langsung mengumpulkan para guru.
"Saya mengumpulkan kalian disini karena ada sesuatu yang ingin saya sampaikan" ujar ku yang membuat para guru tersebut bertanya-tanya.
"Agar kita tidak membuang banyak waktu, saya akan langsung ke intinya. Siapa disini wali kelas dari 12-A??" lanjutku. Ada seorang guru wanita setengah aya yang mengangkat tangan.
"Oh.. Baiklah. Kalau begitu, aku ingin kau menyuruh seseorang dari dalam kelasmu yang bernama varel, suruh dia datang ke ruanganku secepat mungkin. Hanya itu saja, terima kasih. Kembali bekerja" kataku.
.
.
.
Selang beberapa lama. Ada yang mengetuk pintu ruanganku dan akupun menyuruhnya masuk.
Dan yah kalian tau,, itu adalah si manisku, varelku.
.
.
Varel pun memasuki ruangan tersebut dan menutup pintu sedikit keras.
Kevin yang mendengar suara pintu ditutup dengan keras menyeringai senang, karena varel tidak tahu jika pintu itu ditutup dengan keras,maka akan terkunci sendiri dan satu hal lagi, yaitu ruangan kepala yayasan adalah ruangan yang kedap suara.
"Maaf, apa bapak memanggil saya?? Kalau boleh tau kenapa ya??"tanya varel.
"Apakah saya sudah setua itu sampai dipanggil bapak?" tanyaku sambil memutar tempat dudukku dan seringai yang masih bertahan di bibir itu.
"Manis??" lanjutku. Dan itu membuat wajah varel memerah.
"Aku ingin melanjutkan yang tadi pagi" kataku
Varel menatapku sambil mengerjapkan matanya tanda bahwa dirinya tidak paham akan perkataanku.
Aku yang melihat itu pun berdiri menghampiri varel dan menghimpitnya.
"Apakah kau tidak melihat bahwa juniorku sudah ingin mencari sarangnya" bisikku di telinga varel dan menjilat-menggigit telinga varel. Itu membuat varel mendesah dan dengan cepat varel menutup mulutnya.
"Ayo kita lanjutkan yang tadi Varel" kataku yang sudah dipenuhi kabut nafsu.
Mata varel membulat, dia terkejut mengetahui bahwa lelaki didepannya mengetahui namanya.
Belum kembali ke dunia nyata, tubuh varel sudah ditarik dan didudukan di pangkuanku.
Dengan gesit aku membuka kemeja sekolah varel dan memilin nipple varel membuat varel mendesah.
"Engh... Apa yang kau lakukan?" varel tersadar.
Aku hanya diam dan mengemut nipple varel yang menurutnku itu enak.
"Engh... Umnh.. Ah..ha.. Hentikan i-nih" desah varel.
"Hen..ah..ntikan... Engh..hah...ih...nih... Kumohon" lirih varel. Tetapi aku sengaja menulikan telinganku dan semakin gencar menjilat nipple varel serta membuka celana varel. Sedikit meremat juniornya dan membuat varel melupakan duniawi.
"Eungh.. Ja.. Jang..ngah..jangan.. Kumohon.. Jangan.. Ah.. Eungh.. Ngah.." desah varel.
"Kevin,panggil namaku manis.." kataku dengan suara yang berat karena nafsu.
"Ke-kev-kevin... Ngah... Ah.. Eungh... Ku.. Mohon.. Ah.. Hentikan ini.. Kevinnnhh..." mohon varel.
"Tidak bisa manis.. Kau membuat ku tegang.. Jadi aku akan menyelesaikan ini dulu" perintah ku.
Aku pun membuka celana varel sehingga bagian bawah varel terlihat. Tanpa membuang waktu tanganku membuka laci dan mencari pelumas, setelah mendapatkan barang tersebut. Aku pun menuang pelumas tersebut ke juniornya dan ke telapak tanganku. Aku mencari hole varel.
"Ah... Apah ituh" desah vare , saat aku menemukan holenya dan mengelusnya.
"Aku ingin memasukimu sayang.." kata ku.
Dan aku pun memasuki 2 jari kedalam hole varel. Dan menurutku ini adalah yang pertama kali bagi dirinya.
"Sa-sakitthh.. Kumohon keluarkan itu.. Hiks.. Sakit.. Kevin.. Keluarkan jarimu.. Hiks.. Kumohon" pinta varel.
Aku menulikan pendengaranku dan gencar mencari titik spot dalam diri varel.
"Sakitth.. Kevin ku mohon... Keluar.. AHhh" desah varel karena aku menemukan titik spot varel.
Setelah 1 jam, aku pun sudah sampai pada puncakku.
Aku tidak mengerti apa yang dikatakan oleh varel, dia memohon untuk tidak mengeluarkan sperma ku di dalam. Kenapa?? Kita kan sesama jenis. Dan aku pun mengeluarkannya di dalam varel.
Ku lihat tubuh varel bergetar dan menangis.
Aku yang tersadar akan hal itu akhirnya bertanya kepada varel.
"Hei, kau kenapa?" tanyaku.
Dan varel pergi setelah memakai pakaiannya kembali, meninggalkan aku yang kebingungan dan khawatir.
.
.
.
.
Hari ini flashback dulu ya...
Sorry klo misalnya hancur ya..
.
.
Medan,20 Maret 2018

Falling In Love - MpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang