Di pagi hari.
"Ayah.. Apakah aku bisa tidak bekerja terlalu jauh dari varel?" tanya kevin sembari menunggu varel membuat sarapan.
"Sekitar 2 bulan lagi. Baru kau bisa disini. Sesampai di sana nanti ajukan surat pernikahan, kirim ke sini dan akan kami kirim kembali"ujar ayah lee.
"Sudah jangan berdebat, mari kita sarapan. Hari ini aku membuat nasi goreng lagi. Ini tidak yang aneh-aneh seperti semalam ayah" ujar varel menengahkan perdebatan ayahnya dan kevin.
"Ya.. Ayo sarapan. Hei kevin kemarin aku sudah mencoba masakan varel dan itu enak sekali. Dan juga aku adalah orang kedua yang memcicipi makanannya setelah ibunya" ujar ayah lee menggoda.Mendengar ocehan ayahnya, segera kevin mengambil piring ayahnya dan menuangkan jatah sarapan ayahnya ke piringnya.
Varel yang melihat itu pun segera memukul kepala kevin.
"Hei.. Berikan jatah sarapan ayahku. Jika tidak, kau bisa pergi" marah varel.
Kevin yang mendengar ancaman varel langsung memulangkan atah sarapan sang ayah.
"Sudah kan sayang... Jangan membuat nak kita menjadi tertekan ya?" pinta kevin.
"Sayang?? Siapa yang ku panggil sayang??" tanya varel.
"Siapa lagi kalau bukan dirimu varel.." kata kevin.
"Ueekk.. Ya ampun ayah. Apakah ini anakmu?" tanya varel dan ayah hanya mengendikkan bahunya saja. Tak lama kemudian terdengar suara tertawa dari ayah dan varel.
.
.
.
"Apakah kau harus pulang?" tanya varel.
"Aku akan sering mengunjungimu, aku juga akan membawa ibu kesini. Aku kesana hanya 2 bulan, aku harus mengurus pernikahan kita agar sah di mata pemerintah" jelas kevin.
"Heum~ baiklah. Hati-hati" jawab varel.
Kevin akan segera keluar pintu tetapi dirinya tertahan karena lengannya di tahan oleh varel.
"Ada apa lagi sayang?" tanya kevin.
Secara tidak terduga varel langsung menyerang bibir kevin.
Chuu..
.
.
Varel sedikit melumat bibir kevin. Kevin pun segera mendominasikan ciumannya sampai varel memukul dadanya pelan menandakan nafas yang kian menipis.
.
.
"Ya sudah aku pergi dulu ya" kata kevin sembari mengecup kening varel lalu turun ke perut varel yang terlihat lebih buncit.
"Anak papa harus menuruti kata mama ya.." kata kevin pada perut varel berharap bayi mereka mengerti.
Kevin keluar dari rumah dan tidak lama terdengar deru mesin menjauh dari kediaman ayah lee.
.
.
.
"Ayah... Apakah kevin tidak akan lari dari tanggung jawabnya terhadap aku dan anakku?" tanya varel yang khawatir.
"Tidak mungkin nak... Jika dia pergi meninggalkanmu, aku akan menghabisi dia" tegas ayah.
"Sekarang tidurlah. Ini sudah malam" lanjut ayah dengan lembut.
"Baiklah ayah. Selamat malam ayah" ujar varel.
"Selamat malam juga nak" jawab ayah.
.
.
.
"Varel... Bisa kesini nak??" pinta ayah.
"Ya ayah............ Ada apa?" tanya varel sembari duduk di samping ayah lee.
"Ini. Kau tanda tangan berkas ini" kata ayah lee.
"Berkas apa ini ayah?" tanya varel penasaran.
"Berkas pernikahan kau dan varel , segera tanda tangan agar kevin bisa mengesahkannya" jelas ayah lee .
"Ah secepat itu. Baiklah?" kata varel.
"Kenapa? Apakah kau tidak mau?" tanya ayah lee.
"Eh?? Siapa bilang aku tidak mau ayah. Tentu saja aku mau" kata varel sambil menyodorkan kembali berkas yang sudah ditanda tangani.
"Sudah?? Kerjakan apa yang tadi kau kerjakan. Jangan terlalu capek. Kasihan cucuku." kata ayah lee.
"Eih? Cucu saja yang dikhawatirkan? Menantunya tidak" goda varel.
"Kau cemburu?" kata ayah lee.
"Tidak" bantah varel melenggang pergi dari hadapan ayah, membuat ayah terkekeh melihatnya.
.
.
.
.
.
.
.
"Ayah apakah aku bisa mendapatkan ice cream coklat dengan taburan kacang?" kata varel.
"Tidak bisa. Ini sudah tengah malam. Apakah kau dari tadi tidak tidur?" tanya ayah lee.
"Aku sudah tidur tapi aku terbangun karena cucumu meminta sesuatu ayah" kata varel yang tanpa sadar mengelus perutnya.
"Hah~ jam segini toko ice cream sudah tutup. Bagaimana kalau ice cream coklat saja. Tadi aku membelinya." jelas ayah mengalihkaan mode mengidam varel.
"Heum. Tapi ayah suapin" kata varel dengan mata puppy nya.
.
.
"Sekarang kau duduk di sofa dan buka mulutmu" pinta ayah yang membawa kotak ice cream dari dapur.
"Aaaa..."
"Bagaimana enak?" tanya ayah lee.
"Heum enak sekali" jawab varel.
"Kalo begitu ini dan kau makan sendiri" ujar ayah lee yang meletakkan kotak ice cream tersebut ke tangan varel.
"Ayah!!.. Tadi kan aku meminta ayah menyuapiku. Kok jadi aku?" kesal varel.
"Eih. Tadi yang menyuapimu siapa? Aku kan. Berarti aku sudah menurutimu" kata ayah lee sambil beranjak ke kamarnya.
.
"Hiks... Hiks.." isak varel sambil mengambil handphonenya dan menelpon kevin.
"Hiks.. Hiks... KEVIN.... Ayah tidak mau menyuapiku... Hiks.. Hiks" isak varel.
'Hah?? Menyuapi?? Oh ayolah.. Aku baru saja tidur'ujar kevin yang kesal karena tidurnya terganggu.
"Hiks.. Eoh..oh?? Begitu?? Baiklah" kata varel.
"Eh-eum... Enggak.. Ta-tadi aku salah berbicara" jawab kevin terbata-bata.
"Entahlah" kesal varel.
Tut
Tut
Tut
.
.
'Ya tuhan... Sial. Bagaimana nasib ku?'batin kevin.
.
.
"Sudahlah. Aku balik ke kamar saja" kata varel meninggalkan ice creamnya dan ayah yang melongo melihatnya.
"Eh? H-he-hei. Varel. Apakah kau tidak ingin ice creamnya lagi?" tanya ayah lee.
"Tidak" kata varel yang sangat cepat,tepat dan padat.
.
.
Tidak lama terdengar suara isakan dari dalam kamar varel.
.
.
.
.
"Ayah... Dimana varel?" kata kevin yang baru sampai dirumah.
"Hei apa kamu tidak ada sopan santun?" tanya ayah lee yang hanya dibalas cengiran dari kevin.
"Varel didalam kamarnya. Daritadi pagi dia tidak keluar dan terpaksa aku memasak sarapanku sendiri. Sana bujuk varel!" pinta ayah lee.
"Itu juga karena ayah. Kalau ayah turuti pati varel tidak akan begini" kata kevin.
.
.
.
TokTok
Tok
"Varel"
Tidak ada jawaban.
"Sayang"
Tidak ada jawaban.
"Varel~ sayang.. Aku masuk ya?"ujar kevin sembari membuka pintu kamar varel. Dan tampaklah segumpalan selimut diatas tempat tidur dan diyakini oleh kevin itu adalah varel. Varel yang mendengar suara pintu terbuka langsung melihat ke arah pintu dan tampak lah kevin dengan wajah terkejutnya.
"Varel~ ada apa dengan wajahmu sayang? Apakah kau tidak tidur semalaman? Matamu sembab"ujar kevin mendekati varel.
"Ada apa kau kemari? Sana pergi. Jangan ke sini lagi. Kau tidak menyayangi anakmu hiks... hiks... jahat. Pergi kau!"lirih varel.
"Varel maafkan aku. Aku tidak tahu jika kau akan marah. Hari ini aku akan mengajakmu jalan-jalan,makan ice cream,dan tidur bersama mu. Jangan marah lagi ya?"ujar kevin menenangkan varel.
"janji ya?"ujar varel dengan mengerjapkan matanya.
"iya aku janji"kata kevin meyakinkan varel sembari memeluk varel di tempat.tidur dan tak lama kemudian terdengar sara dengkuran kecil dan itu membuat kevin terkekeh lucu melihat ibu hamil ini.
.
.
.
.
.
.
.
"Apakah varel tidur tadi malam?"tanya aah lee khawatir.
"Dia tadi malam tidak tidur sama sekali. Tetapi sekarang dia sudah tertidur pulas. Oh iya ayah nanti aku akan mengajak varel pergi keluar" ujar kevin.
"Ya baiklah. Jaga diri kalan nanti. Apakah kau sudah sarapan?" Tanya ayah lee. Dan dijawab gelengan kepala.
"Yasudah ayo kita makan. Aku sudah menyiapkan sarapan"ujar ayah.
.
Dan terjadilah sarapan yang dipenuhi oleh kediaman.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Medan, 31 Maret 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love - Mpreg
Novela JuvenilBerawal dari kereta menjadi kisah cinta yang romance dan menyusahkan