Disclaimer © Kuroko no Basuke by Tadatoshi Fujimaki
🌸🌺🌼
"Sepertinya aku salah jurusan."
Daiki duduk lemas di lantai sembari menjepit bola basket diantara tangan dan lulutnya, dia merasa bosan memantau anggota klub basket yang bermain dengan tidak baik. Yah, sebenarnya dia juga salah satu anggotanya dan sedang bosan karena tidak bisa bermain dengan lawan yang kuat. Masih lebih menyenangkan dan mendebarkan melawan saudara-saudaranya yang kemampuannya setara bahkan lebih darinya.
Daiki kuliah dengan mengambil jurusan Ilmu Olah Raga. Tidak ada cabang kuliah yang cocok dengannya karena sejak awal dia juga tak pandai belajar, Daiki hanya menyukai basket dan terpaksa memilih jurusan ini. Sebenarnya Daiki sempat meminta saran dari orangtuanya bahkan saudaranya terutama Seijuurou, tapi saran mereka sungguh memiliki level yang tinggi. Mungkin jadi polisi lebih baik, tapi Daiki tidak sanggup jauh dari Tetsuya lebih dari seminggu jika ada misi.
Ya, candu yang lebih besar dari dirinya kepada basket adalah Tetsuya.
Karenanya dia memilih jurusan ini, karena sejak awal dia juga tidak mengincar uang dalam memilih jurusan. Asalkan bisa terus di dekat Tetsuya, baginya itu cukup. Meski sudah lebih dari setahun belajar Ilmu Olah Raga, Daiki masih tidak bisa membayangkan dirinya menjadi pelatih basket bagi anak-anak kecil yang berisik dan nakal nantinya. Tapi menjadi pelatih anak SMP mungkin masih mending.
Beranjak dari duduknya, Daiki mendekati Ryou yang sedang melatih kemampuan shoot three points-nya. "Sakurai, aku pulang duluan."
Sakurai Ryou adalah teman setim Daiki saat SMP. Setelah lulus, Ryou memilih Sekolah di Touou dan mereka bertemu kembali di Universitas yang sama dan klub yang sama. Meski mengambil jurusan Manajemen, kesukaannya pada basket ternyata tidak berubah. Dia masih sempat datang disela kesibukannya dengan tugas-tugas kuliah.
"Ba-baik, Akashi-san. Maafkan aku."
Daiki pun meninggalkan lapangan setelah menarik tasnya dengan wajah malas, dia memakai jaket kulitnya sembari berjalan menuju parkiran. Menaiki motor sport hadiah ulangtahun dari Seijuurou, kejam-kejam begitu sebenarnya Kakaknya cukup pengertian.
Daiki mengendarai motornya langsung ke rumah, tidak punya jadwal apapun selain bersantai saja di rumah. Mungkin dia akan tidur sampai jam makan malam atau sampai besok pagi saja sekalian, Tetsuya juga sedang berlatih keras karena sebentar lagi pertandingan antar SMA yang disebut Inter High dimulai.
Ketika sampai di rumahnya, Daiki memarkirkan motornya di garasi. Yang memakai motor di keluarga ini hanya dia seorang, jadi tidak heran jika di garasi lebih dominan mobil. Detailnya, enam mobil, dua motor dan delapan sepeda. Semuanya punya kendaraan pribadi, kecuali Tetsuya yang hanya punya sepeda.
Daiki segera masuk ke dalam rumah, berjalan ke ruang keluarga dan membaringkan tubuhnya ke atas sofa. Ini masih jam empat sore, jarang ada yang sudah pulang ke rumah jam segini. Menyadari itu, Daiki makin bertambah bosan saja.
"Tuan Muda Daiki, apa anda butuh sesuatu?"
Daiki melirik ketika suara seorang perempuan bertanya padanya, pasti Maid itu khawatir padanya yang pulang dengan napas tidak teratur. "Buatkan aku juice, apa saja tak masalah yang penting dingin." Hari ini memang panas sekali.
"Baik, Tuan Muda."
Daiki menurunkan suhu AC beberapa derajat agar bisa mendinginkan dirinya dengan cepat, dan itu membuatnya semakin merasa mengantuk. Saat akan benar-benar tertidur, Maid tadi datang membawakannya segelas juice apel dingin dengan cemilan kue kering. Daiki bangun dan menikmati juice-nya, lalu berbalik ketika mendengar suara seseorang memasuki ruang keluarga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Tetsuya
RandomHubungan apa yang akan mereka jalin ke depannya saat rasa cinta mereka perlahan berubah? Kuroko Tetsuya X Kiseki no Sedai (incest)