Dalam bab ini, kita akan mempelajari teknik lontaran untuk tiap materi lelucon hapalan yang tadi sudah terkuak pada bab sebelumnya. Setelah mengetahui teknik-teknik dasar mengeluarkan lelucon berdasarkan kondisi, situasi, aspek timing, karakteristik audiens, dan "orisinalitas" lelucon bagi khalayak, kini kita akan pelajari seperti apa teknik yang lebih spesifik berdasar ketiga materi lelucon hapalan berupa permainan tebak-tebakan, lelucon anekdot, dan cerita pengalaman lucu.
Tiap-tiap bahan merupakan entitas yang berdiri sendiri dan memiliki kekhususan masing-masing. Karena itu, cara penyampaiannya juga harus saling berbeda satu dengan yang lainnya agar tercapai hasil yang maksimal seperti yang diharapkan.
Delivering Tebak-tebakan
Dalam bahasa Inggris, permainan tebak-tebakan biasa disebut common riddle atau question/answer jokes. Jawaban tebak-tebakan bisa dipelintir sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek humor. Sebagaimana lelucon umum atau yang berbentuk anekdot dan lelucon sebaris, tebak-tebakan lucu juga menghasilkan efek yang signifikan bila dalam penyampaiannya terkandung unsur kejutan dan tak disangka-sangka.
Seperti sudah saya ulas di depan, tebak-tebakan sebenarnya berada dalam lingkup lelucon yang sama dengan anekdot dan lelucon sebaris. Namun harus saya pisahkan di sini menjadi jenis berbeda karena terdapat satu elemen yang signifikan dalam penyajiannya, yaitu partisipasi aktif audiens dalam memberikan jawaban (meski harus salah; karena kalau jawabannya benar, efek humornya jadi hilang).
Ketika tebak-tebakan yang Anda sampaikan tidak direspon dalam arti tak dijawab oleh lawan bicara Anda, maka permainannya tak bakalan jalan. Anda hanya akan bermonolog alias bicara sendiri seperti di sinetron, dan kelak akan dicap jayus atau garing.
Agar kondisi yang memprihatinkan tak terjadi, pastikan situasinya tepat sebelum Anda mengeluarkan tebak-tebakan. Kalau teman atau lingkungan Anda sedang tidak mood diajak adu tebak, ya jangan teruskan! Pantang juga memberi tebak-tebakan pada kawasan pergaulan yang tidak tepat, seperti di loket bioskop, los daging di pasar, atau kantor informasi Dinas Pertamanan Kota.
Permainan tebak-tebakan pada dasarnya adalah bentuk lelucon yang paling gampang dipraktikkan, oleh awam dan para amatir sekalipun, karena yang membentuk efek humor adalah materinya, dan bukan penyampainya. Seorang humoris profesional akan meninggalkan sama sekali adu tebak untuk melucu. Seandainyapun hendak diutarakan, penyajiannya akan disamarkan sedemikian rupa seperti teknik meletakkan tebak-tebakan Dave Koz ngekoz pada ujung rembugan soal musikus kaya raya di depan tadi.
Karena merupakan format lelucon termudah dan tersimpel, permainan tebak-tebakan biasanya dipakai oleh humoris pemula amatiran atau bahkan orang yang tak humoris, tentu dengan teknik melucu yang pas-pasan atau bahkan tanpa teknik sama sekali. Kemunculannya pun lebih potensial menimbulkan efek mengganggu (annoying) daripada menghibur.
Jika kemampuan humor Anda pas-pasan, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan sebelum "nekat" mengeluarkan tebak-tebakan secara aman, nyaman, dan berakhir selamat, yaitu:
Situasi Tepat.
Sikon paling perfet untuk mengeluarkan tebak-tebakan adalah saat komunikasi sepertinya mandeg karena kehabisan bahan pembicaraan. Baik saat berdua ataupun dalam satu kumpulan lebih luas, ada kalanya obrolan terhenti gara-gara hal demikian. Sebuah tebakan kecil yang lucu tak hanya mencairkan suasana beku, tapi mengembangkan kembali obrolan. Lebih oke lagi kalau dihubungkan dengan lingkungan sekeliling. Misal pas kebetulan ada ayam lewat, Anda iseng nyeletuk dengan tebakan "Hewan apa yang burungnya di punggung?".
Adu Tebak.
Cara aman lain untuk mengeluarkan tebak-tebakan adalah dalam permainan adu tebakan saling silih berganti. Dalam aktivitas seperti ini, tak akan ada satupun tebakan yang dianggap annoying, karena semua pihak memang telah sepakat untuk terlibat bersama-sama. Hanya saja, pastikan orang atau lingkungan yang Anda ajak bakalan bersedia. Kalau ada kemungkinan mereka akan menolak, lupakan saja daripada Anda dicap mengganggu dan merecoki!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Science of nDhagel: Panduan Edan Menjadi Orang Lucu
Non-FictionBanyak terdapat orang lucu di sekitar kita. Mulai dari badut kelas, tetangga yang suka membanyol, teman sekerja yang luar biasa konyol, hingga mereka-mereka yang menjadikan kelucuan sebagai sumber mata pencaharian, yaitu para pelawak. Orang yang luc...