Pindah Sekolah

8 1 0
                                    

Lama sekali mata ini masih memandangi layar komputer. Saat nya yang sudah ditunggu berbulan-bulan akhirnya tiba. Rasanya tak percaya kalau akhirnya kali ini aku lolos tes CPNS sebagai guru SD. Yeay..!! Senang rasanya, namun sekaligus sedih karena berarti aku harus pindah tempat mengajar yang baru sesuai penempatan. Di sekolah yang sekarang ini aku hanyalah guru perbantuan yang dibayar sukarela. Karena latar belakang muridnya yang sebagian besar kurang mampu dan juga tak lolos secara akademik demi mendapat tempat di sekolah negeri.

Sedih karena aku juga sudah sangat menyayangi murid-murid ku di sini. Meski acap kali kelelahan karena harus mengajar dua sampai tiga mata pelajaran, namun berinteraksi bersama anak-anak ini membuat ku senang bisa mengenal beberapa karakter dari mereka.

Sekolah swasta ini tak memiliki banyak kelas. Hanya ada 6 kelas. Jadwal masuk kelas pun dibagi menjadi kelas pagi dan siang. Beberapa murid menjadi akrab padaku karena sering aku ajak bercanda dan terkadang ku traktir jajan. Seperti si Rahma yang jahil dan suka mengagetkan temannya yang asyik bengong. Yugi anak lelaki paling gemuk dan selalu dengan senang hati memimpin doa setiap pagi. Tari yang selalu datang pertama dan rajin membersihkan kelas sebelum pelajaran dimulai. Ada juga Farah si baik hati yang selalu membawa pensil lebih dan sering hilang karena dipinjamkan temannya. Ah. Rasanya belum pindah pun aku sudah rindu saja dengar tawa cekikikan mereka.

Bulan depan aku sudah haruspamit. Meninggalkan mereka yang baru saja setahun kukenal. Aku berharapmereka mendapatkan ganti seorang pengajar yang sungguh memahami mereka. Bukanhanya sebatas menyampaikan pelajaran namun juga memahami bahwa semua anak padadasarnya adalah pintar. Karena bagiku tak melulu pintar itu dikaitkan dengansebuah nilai.    

Kisah si DanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang