4. Biasa

22 1 2
                                    

"Sy! Kak Ash! Ivy coming!" Seru Ivy-sepupu Daisy- dari pintu masuk dengan senyum sumringah.

"Wa'alaikumsalam" jawab Daisy sembari melangkah kearah Ivy.

"Muehehehe. Assalamu'alaikum Daisy" nyengir Ivy yang lupa mengucapkan salam.

"Sy! Ivy kekamar yah!" Ucap Ivy sembari melangkah menuju kamar Daisy. Daisy yang malas menegur Ivy, hanya mengendikkan bahunya.

•••••

Beberapa jam yang lalu...

"Daisy" Aster menyadari Daisy yang duduk tepat didepannya, yang memisahkan mereka hanya meja yang terukir secara indah.

"Gue pengen nitip si Ivy" tanpa basa basi, Aster secara langsung menyebut tujuannya untuk datang kesini.

Daisy termenung, Ivy yang manja itu akan menginap dirumahnya lagi, dan paling penting adalah ia akan tidur sekamar dan seranjang dengannya. Daisy menghela nafas pelan, dan mengendikkan bahunya.

"Terserah" Daisy beranjak dari kursi, dan berjalan kearah dapur.

Aster mengangguk, memaklumi sifat Daisy. Yang penting adiknya Ivy akan aman dan tak kesepian, mengingat ia dan kedua orang tuanya akan sibuk beberapa hari dalam urusan pekerjaan.

"Gue pulang dulu, pengen jemput Ivy" tak ada sahutan, Aster beranjak dari rumah itu dan melajukan mobilnya.

•••••

"Sy! Kak Ash mana?" Tanya Ivy sambil menenteng cemilannya dan memakannya.

"Gak tau" jawab Daisy cuek sambil menonton film yang tak ia ketahui judul maupun pemerannya.

"Sy! Remote dong" minta Ivy yang bosan melihat layar televisi.

"Daisy!" Seru Ivy yang belum mendapatkan keinginannya.

"Daisy!" Panggil Ivy lagi. Daisy memberi remote kepada Ivy, dan meninggalkannya.

Sudah malam, mengapa kakaknya Daisy, Ash belum pulang juga.

Daisy menelpon Ash. Tak lama menunggu, terdengar suara seseorang yang Daisy yakini sebagai Ash.

"Halo" suara dari seberang mulai berbicara.

"Dimana?" Tanya Daisy langsung.

"Gue dah pengen pulang, kenapa?"

"..." Daisy hanya terdiam, tak membalas perkataan kakaknya.

"Halo? Lo kangen yah ama kakak cakep lo ini?"

"Najis" Daisy menutup percakapan mereka terlebih dahulu, merasa mual mendengar kakaknya yang gemar menggoda dan membanggakan dirinya sendiri.

.

.

.

"Sy! Kak Ash manggil tuh, makan malam" seru Ivy dikamar Daisy, yang melihat empunya kamar sedang asyik menatap kosong kelangit langit kamar.

Ivy meniru apa yang dilakukan Daisy, mengikuti arah penglihatan Daisy. Tak ada apapun yang menarik diatas sana. Ivy mengendikkan bahu, mungkin Daisy sedang melamun.

Melihat Ivy menutup pintu, Daisy mendudukkan dirinya dipinggir ranjang. Daisy beranjak dari ranjang dan keluar dari kamarnya, menuju meja makan.

•••••

"Kak Ash! Om ama Tante mana?" Tanya Ivy sembari menatap kakak sepupunya. Ia masih menunggu Daisy untuk makan bersama, akan tidak sopan bagi keluarga mereka jika salah satu keluarga yang berada dirumah tidak turut serta hadir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D&D (Dandelion And Daisy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang