Daisy mengikat rambutnya dengan gaya kuncir kuda. Jam 05.55 masih terlalu pagi untuk kesekolah, Daisy telah siap dengan seragam khusus yang melekat sempurna pada tubuhnya. Dini hari seperti ini, Daisy bukan berada dirumah. Jam 05.55 Daisy selalu beranjak dari rumahnya sebelum menuju sekolahnya yaitu ketempat favoritnya, taman Liontin. Taman yang memiliki hamparan bunga Dandelion, bunga yang sangat ia sukai. Melihat fajar mengintip dari sela sela gunung sembari menyinari bunga Dandelion, Daisy tersenyum tipis. Merapatkan sweater tebalnya dengan memeluk dirinya sendiri.
Sesekali kicauan merdu burung terdengar.
Sendiri
Sepi
Hening
Daisy menyukainya, sunyi senyap.
Hoam~
Daisy menguap kecil, dengan jari lentiknya ia menggoyangkan tangkai bunga Dandelion yang berada didekatnya. Benih Dandelion yang menempelpun berterbangan diudara, Daisy mengingat satu kartun yang ia sukai waktu kecil, Tinkerbell. Peri yang berasal dari salah satu benih Dandelion yang terhembus angin.
Merasa bosan, Daisy berkeliling disekitar taman. Beberapa bunga berwarna warni sering ia lihat, tapi tidak akan mengurangi kekagumannya dari bunga Dandelion yang mendominasi taman ini.
Tak terasa silau fajar mulai menerpa wajah Daisy, melihat jam yang melingkar ditangannya, 06.15. Daisy berlari kearah sepeda sederhananya yang terparkir dibawah pohon rindang. Dan mulai melajukan sepedanya dengan tenang menuju ke sekolahnya, Elliot High School.
*****
Daisy memasuki kelasnya yang cukup ramai, Kelas B. Beberapa siswa siswi sudah terlihat dengan kesibukan masing masing. Tanpa dipedulikan oleh teman temannya(?) Daisy duduk diujung dekat jendela, bangku yang sengaja ia pilih untuk tidak terlalu diperhatikan oleh guru saat ia melihat keluar jendela atau mungkin sedang melamun.
Kring Kring Kring
Bel sekolah berbunyi nyaring, waktu untuk memulai proses belajar mengajar. Daisy hanya terdiam dan tidak lama ia melamun lagi. Sering Daisy dianggap aneh oleh teman sekelasnya, kerap kali Daisy ditegur karena takut Daisy akan dirasuki oleh hantu penghuni sekolah karena keseringan melamun. Sikap yang aneh itu membuat Daisy dijauhi oleh teman sekelasnya, dan entah mengapa Daisy menyukainya.
Tak menunggu berapa lama seorang guru masuk dengan membawa tas dan beberapa map yang ia gendong.
"Selamat pagi" sapa guru itu sambil tersenyum manis.
"Pagi" sapa balik dari siswa siswi.
"Baiklah, pelajaran kita hari ini telah sampai pada bab 5.........."
*****
Daisy menatap keluar jendela, terlihat tingkat juniornya sedang berolahraga. Kembali menatap papan tulis yang telah dicoret dengan tulisan guru yang mengajar. Melamun, Daisy seakan menatap kosong kearah depan, entah imajinasi apa yang ia mainkan.
"DAISY CATHERINE!" Bentak guru itu, Ibu Jasmine.
Daisy mengerjapkan matanya, kaget dengan bentakan Ibu Jasmine. Ia menatap Ibu Jasmine dengan gugup yang menyerang.
"Kamu melamun lagi?!" Tanya Ibu Jasmine dengan suara yang lebih rendah masih terdengar bentakan di dalamnya.
Daisy terdiam, tidak memedulikan tatapan seisi kelas yang seakan menyelimuti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
D&D (Dandelion And Daisy)
Fiksi RemajaDaisy Catherine, cewek aneh. Pelamun, pendiam, penyendiri, sangat menyukai tempat yang sunyi senyap, membuatnya menjadi anti sosial dan tertutup. Entah sudah menjadi kebiasaan atau sikap itu telah lama melekat pada dirinya. Dandelion Johnsan, Cowok...