Jeongin menggeliat dalam tidurnya, merasa terusik akibat suhu kamarnya yang terasa sangat dingin. Jeongin memang pada awalnya tidak tahan dengan dingin, sebab dia mempunyai penyakit asma yang dideritanya sejak kecil, walaupun tidak separah yang dulu. Tetapi, karena kegiatan Jeongin tadi malam yang membuatnya terus terjaga hingga ketiduran dengan layar tv yang masih menyala, asma Jeongin pun kambuh.
Jeongin yang merasakan deru nafasnya yang pendek, dengan sigap mengibaskan selimutnya dan berjalan cepat ke arah meja belajarnya yang terletak tidak terlalu jauh dari kasurnya. Tangannya dengan cepat membuka laci-laci mejanya untuk mencari obat semprotnya. Saat dirasa sudah menemukan benda yang ia cari, dengan cepat ia menyemprotkannya kedalam mulutnya. Nafas Jeongin pun kembali teratur setelah semprotan pertama. Jeongin pun menaruh kembali obat semprotnya kedalam lacinya.
Jeongin melirik ke arah tvnya yang masih menyala, Jeongin pun merutuki dirinya sendiri, "Kalau ibu tahu, pasti game aku nanti disita." batin Jeongin. Jeongin pun mematikan tvnya dengan remote yang tergeletak dilantai, mungkin ketendang Jeongin ketika ia lagi tidur. Dengan malas, Jeongin menghempaskan badannya kembali ke atas kasurnya sambil menyelimuti badannya sendiri, tangannya meraih handphonenya untuk memeriksa chat-chat yang masuk selagi ia tertidur.
°
•
○
°
•
○
°
•
○Hyunjin (32)
Dek..??Mami 💓 (7)
Jeongin, tolong mampir ke wa..Papi 💓 (1)
Jeongin, bales chat mami.°
•
○
°
•
○
°
•
○Jeongin mengerutkan keningnya saat melihat kontak chatnya yang paling atas. Bingung terhadap orang yang muncul secara tiba-tiba di kontak Jeongin dan tidak bosan-bosannya mengirimi, lebih tepatnya spam, dengan chat yang hanya ditanggapi Jeongin seadanya. Bukannya Jeongin sombong, tetapi begitulah cara yang diajari temannya, Seungmin, ketika di chat dengan orang asing.
Bohong kalau Jeongin bilang ia tidak penasaran dengan kontak yang bernama "Hyunjin" itu, tetapi ia tetap mengabaikan pesan-pesan singkat yang dikirim oleh Hyunjin dan lebih memilih untuk membalas chat dari orangtuanya.
Setelah selesai membalas chat orangtuanya, Jeongin segera bergegas bersiap-siap untuk pergi ke sekolahnya.
°
•
○
°
•
○
°
•
○"Ah, pagi Jeongin." Sapa Seungmin, tidak lupa dengan senyumannya yang terpampang jelas di mukanya ketika melihat Jeongin berjalan memasuki ruang kelasnya. Jeongin yang mendengar sapaan temannya hanya berdeham dan segera mendudukan dirinya di kursi sebelah Seungmin. Menaruh tasnya di lantai dengan sembarangan dan menanggalkan jaketnya untuk dijadikannya sebagai 'bantal' untuk menaruh kepalanya di meja.
Seungmin yang melihat kelakuan Jeongin pun hanya mengeluarkan nafas panjang, ia tahu ketika Jeongin sedang seperti ini, pasti ia habis menghabiskan malamnya berkutat dengan gamenya. Seungmin sebenarnya tidak suka dan sering sekali menegur Jeongin dengan kebiasaannya yang buruk tersebut, terlebih lagi setelah mengetahui penyakit yang dideritanya. Tetapi kebiasaan merupakan hal yang sulit diubah, apalagi mengubah kebiasaan Jeongin.
Seungmin mendekatkan kursinya kearah meja Jeongin, mengarahkan tangannya kearah rambut hitam pekat milik Jeongin, mengusapnya dengan pelan dan lembut. "Sudah berapa kali aku bilang untuk tidak tidur malam-malam, hmm?" tanya Seungmin. Jeongin hanya merespon pertanyaan Seungmin dengan gumaman yang tidak jelas akibat suaranya yang terpendam jaketnya. "Liat kearahku Jeongin" tegas Seungmin.
Dengan perlahan, Jeongin menggerakan kepalanya untuk menghadap kearah Seungmin, masih dengan posisi kepalanya yang disenderkan di mejanya. "Habis gamenya seru hehe." Jawab Jeongin dengan cengiran, memunculkan dimplenya yang bisa membuat siapapun jatuh kedalam pesona manisnya.
Seungmin yang tidak tahan dengan kelakuan manis Jeongin pun mencubit pipi Jeongin sehingga membuat empunya menggaduh kesakitan. "Kamu tuh main kayak engga ada hari esok aja, kan kamu ga harus main seharian, jaga kesehatan kamu dong Jeongin, nanti kalo sakit kan aku lagi yang repot ngurusin kamu." semprot Seungmin yang membuat Jeongin tertawa tanpa dosa atas penderitaan temannya.
"Lihat ini, kantung mata kamu tebal banget." tutur Seungmin sambil membolak balikkan wajah Jeongin dengan kedua tangannya. "Pasti kamu kambuh lagi kan?" Tanya Seungmin yang Jeongin tahu bahwa ia tidak harus menjawabnya karena pasti omongannya akan dipotong oleh teman bawelnya ini dengan pertanyaan maupun ocehan-ocehannya.
Ketika Seungmin sedang asik menegur Jeongin, kegiatannya terpaksa dihentikan ketika hp Jeongin mengeluarkan suara notifikasi tandanya ada pesan masuk. Jeongin pun berterimakasih kepada notifikasi hpnya karena telah menyelamatkan dia dari siksaan yang diberikan oleh temannya. Tetapi ketika mengetahui siapa yang mengirimi pesan kepadanya, Jeongin ingin mengambil balik ucapan terimakasihnya karena Seungmin bisa semakin gencar menegur dia.
Jeongin mengeluarkan nafas lega ketika melihat Seungmin yang bersikap acuh sambil membetulkan kancing blazer milik Jeongin yang terlepas. Tetapi, kelegaannya itu hanya bertahan sementara, sebab Seungmin yang menyadari gerak-gerik Jeongin yang mencurigakan akhirnya juga ikut melihat layar hp Jeongin yang menampilkan sebuah kontak yang ia tidak pernah mendengar sebelumnya.
Seungmin pun langsung heboh, ia segera merampas hp milik Jeongin dan segera stalk percakapan antara Jeongin dengan kontak yang menurutnya asing. Jeongin pun membelalakan matanya sebelum bersungut-sungut meminta hpnya untuk dikembalikan. Seungmin yang sudah selesai membaca percakapan mereka pun segera mengalihkan pandangannya kearah Jeongin yang sedang menundukkan kepalanya sembari memainkan kancing blazernya.
"Jeongin," panggil Seungmin, pemilik nama itu pun langsung mendongakkan kepalanya dan langsung disuguhkan oleh muka serius milik Seungmin. "Jadi alasan kamu tidur malam itu karena dia?" tanya Seungmin, lebih tepatnya paksa Seungmin, sebab jika Jeongin tidak menjawabnya, hp Jeongin bisa-bisa di hak miliki oleh Seungmin. "Bu-bukan kok." Jawab Jeongin dengan terbata akibat sedikit terintimidasi oleh Seungmin.
Inilah sifat Seungmin yang sangat over-protective kepada Jeongin yang membuat Jeongin sedikit takut dan menurut. "Jadi siapa si 'Hyunjin' ini? Kok dia bisa dapet nomor kamu?" tanya Seungmin lagi, Jeongin menggelengkan kepalanya, "tidak tahu Seungmin, dia chat aku tiba-tiba semalam." jawab Jeongin jujur. Seungmin hanya mendengus, "kan sudah berapa kali aku bilang, jangan jawabin chat dari orang yang kamu ga kenal, nanti kalo dia bermaksud untuk berbuat yang engga-engga gimana?" tegur Seungmin lagi, entah sudah berapa kali Seungmin menegur Jeongin di pagi hari ini. Jeongin hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya sambil mengumamkan kata 'maaf'.
Teman-teman sekelas mereka yang melihat pertengkaran kecil yang disuguhkan pada pagi hari oleh mereka, hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala masing-masing sebab itu merupakan sesuatu hal yang sudah biasa terjadi.
°
•
○
°
•
○
°
•
○
Halo gaess, apa kabar hehe.
BTW, saya mau nanya, kalo Seungmin dijadiin seme, pada rela ga?
Jangan sleding saya dan demo dlu ya wkwkwkwk, cuman nanya doang, gimana menurut kalian?
Kritik dan saran boleh disampaikan secara baik" ya hehe.
🌸🌸
![](https://img.wattpad.com/cover/142462670-288-k949939.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who? - Hyunjeong
Fiksi Penggemar⚠ON A LONG HIATUS ⚠ ➵❣ ❝Hyunjin added you as a friend. Accept or block??❞ ➳❣ ➵❣ ❝Aneh❞ ➳❣ ⚠ VERY VERY SLOW UPDATE ۵ ۵ ۵ ۵ ۵ ⚠️⚠️⚠️ This story contains : ⑅ Boys Love/BL/Yaoi ⑅ Hyunjin and Jeongin from Stray Kids as main pairing ⑅ Hyunjin !top, Seun...