MY FIRST LOVE

3.6K 171 52
                                    

𝗰𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝗰𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 10

NP: What's wrong again? - Lee sang soon & Oh Ji eun

STELLA POV

Pagi ini kami berjalan di lorong sekolah. Setelah mengambil map hitam diruangan itu, Jimin datang dan berkata akan mengantarku ke ruang guru.

Bagaimana Jimin dengan kedua tangannya membawaku sambil berjalan dikoridor sekolah ini membuatku terhanyut. Bukan apa-apa, tapi mata sipitnya diantara sinar matahari yang menembus kisi-kisi jendela itu membuatku entah mengapa tersenyum dengan sendirinya.

 Bukan apa-apa, tapi mata sipitnya diantara sinar matahari yang menembus kisi-kisi jendela itu membuatku entah mengapa tersenyum dengan sendirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku benar-benar bersyukur memiliki Jimin. Jika saja aku tidak bertemu dengannya, aku tidak tahu apa yang akan terjadi denganku sekarang.

Dalam hitungan detik Jimin menoleh padaku. Aku masih tak berhenti mengembangkan senyum di wajahku, sambil menatapnya dengan mata sayu. Mungkin ia merasa seseorang sejak tadi tengah memperhatikannya.
Tapi aku memang tak bisa menyembunyikannya. Ketika aku mengatakan aku akan melekat kepadanya seperti lem, aku menjadi benar-benar melakukan itu sekarang.

"Hmmppftttㅡkau kenapa stell? Kenapa dari tadi kekasihku melihatku dengan mata yang seperti itu?" Jimin tertawa kecil. Hampir menahan tawanya saat mata kami akhirnya bertemu.

"Kau benar-benar terlihat menawan dibawah sinar matahari Jim.." tanpa sempat berfikir lagi, hanya kalimat itu yang tiba-tiba keluar dari mulutku saat menatap wajahnya. Mungkin sekarang aku telah benar-benar jatuh semakin dan semakin dalam dalam cerita ini. Benar-benar jatuh dan memberikan hatiku kepada seseorang bernama Park Jimin.

"Pffft, aku mengetahui bahwa hari ini kau akan menjadi lem dan terus-terusan menjadi leeeeemmm. Hentikan, atau aku akan menciummu di lorong ini!" katanya. Dan Jimin mulai membuang pandangannya ke luar jendela sambil terkekeh.

"Lakukan saja jika kau berani.. kita masih memakai seragam, aku yakin kau tidak akanㅡcck"

MMUAH

Membulatkan kedua mataku dan melihatnya tiba-tiba berlari dan menjauh dari pandanganku, entah mengapa membuatku semakin tersipu. Aku tak tahu setiap detik, setiap menit, senyuman ini semakin melebar saja rasanya. Jantung ini juga. Semakin berpacu cepat.

ECSTASYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang