"Gue udah liat burung sepupu lo."
"UHUK!"
Jisoo spontan memejamkan matanya kala jus apel yang baru saja masuk ke dalam mulut Jennie itu tersembur keluar dan mengenai wajahnya. Gadis itu dengan santai mengambil tissue dari atas meja. Membersihkan wajahnya dengan tenang.
"Maksud Kak Jis?"
"Iya. Burungnya Taehyung. Burung yang dia sebut gajah itu. Gue udah liat tadi pagi."
Byurrr
Lagi, Jennie memuntahkan jus apel yang ia minum. Kali ini mengenai sweater kuning yang dikenakan oleh Jisoo.
"Sekali lagi lu nyembur gue, itu semua isi gelas lu bakal langsung gua siramin ke muka jelek lu!" ancam Jisoo dengan nada meninggi. Tidak peduli lagi dengan kondisi kafe Jennie yang cukup ramai siang ini.
"But, seriously?! Gimana ceritanya kak?" tanya Jennie dengan menggebu. Ia bahkan sudah lupa meminta maaf pada Jisoo karena telah 'menyiramnya' dua kali.
Jisoo mendengus. Niatnya untuk curhat soal kejadian tadi pagi dan kemarin malam pada Jennie luntur seketika gara-gara muntahan maut sahabatnya itu.
"Dia mandi gak kunci pintu. Tadi pagi pas bangun gue panik banget dong dia gak ada di kasur. Gue cari kemana-mana. Eh taunya pas buka pintu kamar mandi gue malah liat begituan."
"Gimana kak? Gede gak?"
"Pala lu gede!" jawab Jisoo ngegas. "Udah ah, gak usah dibahas lagi. Gue bayanginnya geli tau gak. Mana nih pesanan gue?!"
"Ah, geli apa demen nih, Kak Jis?" Jennie menatap Jisoo dengan pandangan yang sulit diartikan, membuat Jisoo entah mengapa merasa sedang diejek dan disudutkan.
Gadis itu berdehem, enggan menjawab pertanyaan Jennie. Ia hanya memutar kedua bola matanya sebelum beranjak menuju kasir. Jisoo sudah melihat beberapa saat yang lalu jika pesanannya berupa 2 cup matcha tea latte dan 1 cup caramel machiatto telah tersedia di atas meja kasir.
"Kak Jis minum dua matcha tea latte-nya?"
"Nggak kok. Yang satunya buat Bibi Eunhee."
"Yang caramel machiatto buat siapa kak?"
"Taehyung," jawab Jisoo singkat tanpa menolehkan pandangannya pada Jennie yang sudah berada di sampingnya. Gadis itu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya, kemudian menyerahkannya pada Jinri, salah satu asisten Jennie yang bertugas di bagian kasir.
"Udah ya, gua balik dulu. NantiTaehyung keburu bangun. Dia tidur siangnya udah lumayan lama. Bye Jen."
Setelah melambaikan tangannya pada Jennie, Jisoo langsung melesat pergi. Meninggalkan Jennie dengan ratusan pertanyaan yang memenuhi kepalanya.
"Hm, kak Jis tau dari mana kalau Taehyung suka caramel machiatto?"
~~~$$$~~~
"Do you like it, Tae?" tanya Jisoo pada Taehyung. Gadis itu terkekeh melihat Taehyung yang tampak menikmati caramel machiatto yang ia belikan.
"Yes, Jichu. You're so yummy!" ucap Taehyung menggebu sambil menganggukkan kepalanya berulang kali dengan cepat.
"Oh God! Kamu ngerti nggak sih barusan kamu bilang apa?" tanya Jisoo keki. Taehyung berhenti menghisap caramel machiatto-nya. Ia menggeleng pelan sebelum kembali menempelkan bibirnya pada gelas cup di hadapannya.
"Kamu bilang aku enak, Tae. Itu salah. Mestinya kamu bilang minumannya yang enak. For example, 'Yes miss, this caramel machiatto so yummy', or yang lebih simpel, 'yes miss, i like it'. Gitu. Ngerti nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A-Z in Love || VSoo
FanficKim Jisoo, 24 tahun. Baru saja dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja sebagai seorang translator. Dewi Fortuna mungkin kali ini sedang memihak Jisoo. Baru beberapa jam setelah dipecat, Jennie Kimㅡsahabatnya sejak sekolah dasarㅡmenawarkan gadis it...