Boomerang

2.9K 543 81
                                    

Jisoo berjalan pulang dengan riang. Senyum tipis menghiasi wajahnya. Tangan kanannya menenteng plastik berisi dua gelas minuman yang dibelinya dari Kafe Jennie.

Untuk Bibi Eunhee dan Taehyung.

Siapa yang sangka, bertemu dengan junior-nya sewaktu kuliah dapat merubah mood-nya menjadi lebih baik. Mengobrol dengan Sho sedari dulu memang menyenangkan. Entahlah, rasanya Jisoo seperti berbicara dengan adiknya sendiri. Sho sangat peduli dan pengertian.

"Tae, Miss bawain caramel macchiato, nih." Jisoo berseru dari tangga menuju lantai empat.

Hening.

"Taehyung lagi bobo siang kali ya?" gumam Jisoo sambil menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar Taehyung.

Hampir sebulan naik-turun tangga di mansion mewah ini membuatnya terbiasa. Bahkan napasnya tetap teratur meskipun sudah mendaki lebih dari seratus anak tangga.

"Tae--"

"Jadi di kafe Jennie dia ketemu sama junior-nya waktu kuliah dulu?"

Kening Jisoo mengerut. Alisnya menyatu begitu mendengar suara Taehyung yang terdengar samar dari dalam kamar. Pintunya sedikit terbuka, membuat Jisoo dapat mendengar apa yang diucapkan pria itu meskipun kurang jelas. Sepertinya ia sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon.

"Tadi pagi tingkah gua terlalu over. Tetenya nggak sengaja kepegang sama gua. Dia ngambek, terus pergi gitu aja."

Tunggu.

Tunggu.

Tunggu.

Jisoo yakin seratus persen suara baritone itu merupakan suara milik Kim Taehyung, muridnya yang masih berusia empat tahun tetapi terperangkap di tubuh pria berusia dua puluh empat tahun.

Apa maksudnya ini?

Tubuh mungil Jisoo berjalan perlahan, mendekat menuju pintu kamar Taehyung. Gadis cantik itu mendorong pelan pintu itu. Kini, suara Taehyung semakin terdengar jelas. Bahkan sosoknya yang sedang terduduk di tepi kasur seraya menggenggam Iphone 13 miliknya pun dapat Jisoo lihat.

"Urusan kantor, gimana? Beres semua, 'kan sama lo? Investor ada yang protes nggak gua cuti berminggu-minggu?"

Urusan kantor? Investor? Cuti?

"Sorry, sorry. Tahan bentar lagi lah, Kook. Lo pikir lo doang yang nelangsa? Gua tiap malem harus nahan hormon gua biar nggak meledak tau. Iya, si Jisoo tidur di kamar gua."

Hormon? Si Jisoo? Kamar gua?

"Ribet sih, parah. Akting jadi bocah empat tahun tuh susah banget. Gua beberapa kali hampir ketahuan."

Prak!

Minuman di tangan kanan Jisoo terjatuh, tumpah membasahi lantai keramik mansion Taehyung. Suara keras bongkahan es batu yang bertubrukan dengan lantai membuat Taehyung menoleh. Matanya membulat sempurna mendapati sosok Jisoo yang mematung di depan pintu.

"Ji-Jisoo ...."

Taehyung buru-buru mematikan panggilan teleponnya. Kalap, ia buru-buru bangkit berdiri, berjalan sedikit tergesa menuju Jisoo.

A-Z in Love || VSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang