Part 2|Hang Out

41 13 6
                                    

Kak....

Sebuah pop-chat masuk di ponsel miliknya. Itu Ifan, adik kelas yang kemarin mengajaknya foto bareng.

Iya?

Dia harus segera bersiap-siap. Hari ini hari Minggu, dia ada janji dengan keempat temannya.

Jalan yuk kak, mau nggak?

"Hum?" gumamnya.

Eh, nggak bisa dek, gue ada janji mau hang out bareng temen.

Dia melempar handphone miliknya ke atas kasur dan mulai bergegas untuk bersiap-siap, lima belas menit lagi, temannya akan berkumpul di rumahnya.

Yah :'(

Ponsel itu bergetar, menampilkan pop-chat dari si Ifan.

Lima belas menit, semua telah siap. Dengan kudung berwarna hitam itu, Mawar mengambil ponsel tipis miliknya dan bergegas turun ke bawah.

Seperti dugaannya, temannya sudah berkumpul bersama ayah, bunda dan kak Ana.

"Pagi all!" sapanya. Dia berlajan dengan senyum mengembang sempurna.

"Eh, jalan sekarang yuk! Dah siang banget ini." Dengan cekatan, Mawar mencium punggung tangan bunda, ayah dan kakaknya.

Teman-temannya juga melakukan hal yang sama dan melambaikan tangan heboh sambil melangkah ke luar rumah.

"Ke mana nih kita?" Irfan bertanya, membuka suara saat yang lain sibuk dengan dunianya sendiri.

"Ke Dufan?" usul Malik. Chika menggeleng.

"Ke Gramedia aja!"

"Cih, perasaan Gramed mulu, deh. Bosen gue," cibir Ridwan. Chika mendengus dan memilih untuk membuka aplikasi sosial media di handphone-nya.

"Ke bandara kuy, jemput sepupu gue," seru Malik yang baru saja meletakkan ponsel miliknya ke dashboard mobil yang dikendarainya.

"Sepupu? Aish, napa dah, pake dijemput segala?" Irfan kembali bersuara.

Mawar sendiri hanya diam, dia tak ingin ikut campur, tapi dia berharap, tempat yang mereka datangi kali ini tak menguras banyak isi dompetnya.

"Aih, gue disuruh jemput nih," tangannya bergerak mengambil ponselnya dan mulai menelepon pamannya.

"Paman? Aku nggak bisa jemput si Nida, maaf banget. Suruh Amal deh."

Dia terlihat mengangguk sesaat, sebelum memutuskan sambungan telepon.

"So, kita ke mana?" Malik menatap satu-persatu temannya melalui kaca spion di depannya.

"KFC!" teriak mereka bertiga kompak, sukses membuat telinga Mawar berdengung sesaat.

"Yah," desah Mawar dengan pasrah.

Dan kini, di dalam mobil, hanya terjadi percakapan kecil antara Irfan, Malik dan Adam. Walau sesekali Mawar dan Chika ikut bergabung.

Friendship and FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang