Sejak kejadian di lapangan sepak bola dulu, entah kenapa Younghoon selalu muncul dan mengganggu kamu setiap membidikan lensa kamera ke arah Hyunjae.
Di sengaja ataupun tidak lelaki itu selalu membuat kamu kesal dan naik darah. Bawaan nya setiap melihat wajah Younghoon, kamu jadi ingin mencabik cabik wajah sok—ehem. Walau nyata nya emang ganteng itu.
Terlebih lagi saat ini. Dengan tiba tiba nya laki laki kelebihan bobot tubuh tapi profesional itu datang menghampiri kamu dengan wajah cengengesan andalan nya. Kamu mencelos tidak suka, berjalan cepat didepan sana. Tapi langkah besar Younghoon sukses mengiringi langka mu.
"Mau apa si, sor ?"
"Gue mau cerita, bear."
"Gue bukan beruang."
"Tapi beruang unyu."
"Iya, emang kaya gue. Tapi, lu nyamain beruang dengan bantet. Ga suka gue,"
"Kan lu mang bantet."
Detik berikutnya Younghoon dengan langkah besar mundur kebelakang menghindari terkaman kamu. Wajah nya bahagia, kembali cengengesan dan itu bikin kamu kesal.
"Pergi sana." Usir kamu yang tidak bakalan mempan dengan seorang Younghoon, lelaki keras kepala yang suka mengganggu hidup mu.
"Di bilangin gue pengen cerita juga,"
"Lu kan punya temen, ngapain cerita sama gue ? Penting ?"
"Kan lu temen gue, bear." Tanpa kamu menoleh pun kamu sudah bisa memastikan wajah Younghoon sekarang.
"Mang kita temenan ?"
Younghoon diam dan menghentikan langkah kaki nya, membuat kamu menoleh dan menemukan Younghoon meletakkan tangan ke dada dengan wajah sok dramatis, tersakiti.
"Apa yang kamu lakuin ke saya itu .... Jahat."
"Bodo amat, bongsor."
Younghoon balik menyusul langkah tergesa gesa kamu. "Seriusan gue pengen cerita sama lu,"
Kamu berbelok, naik ke anak tangga yang akan membawa kalian menuju atap sekolah. "Emang Hyunjae, Jacob sama mantan waketos itu kurang apa ?" Dengan gerakan santai kamu membuka pintu atap, mendorong nya sedikit kebelakang. "Dan lagi, menurut gosip yang gue denger perkumpulan kalian itu banyak kan ? Masih kurang juga ? Lu masih pengen cerita ke gue juga ?"
Iya, jadi kabar para cogan sekolah yang tidak terlihat akrab ternyata masuk didalam satu perkumpulan dan memiliki nama, The Boyz. Itu sukses bikin satu sekolah heboh.
Kabar burung semakin cepat menyebar saat melihat mereka berkumpul di lapangan sepak bola kemarin untuk mendukung adik kelas kamu. Kamu aja gak habis pikir bagaimana jalan pertemanan Younghoon sampai adik kelas kamu yang masih duduk di kelas sepuluh bisa dengan akrab nya berteman dengan mereka.
Kamu aja boro boro bisa dekat dengan Hyunjae, liat dia senyum dari jauh aja udah syukur banget.
Dengan gaya khas seorang Younghoon, lelaki bermarga Kim itu menyahut. "Iyaa, soalnya temen gue gak ada yang betina."
"Lu kira gue hewan ? Aish."
Younghoon kembali nyengir melihat tangan kamu yang tidak jadi mencakar wajah nya. Mungkin kalo kamu terlalu lama meladeni Younghoon gula darah kamu akan bertambah. Oke, itu tidak ada hubungan nya.
Jadi kamu hanya memfokus kan diri di ujung pembatas atap sekolah, duduk di bangku kayu yang memang selalu ada setiap kamu kesini. Siap, membidikan kamera kearah lapang. Dimana kelas nya Juyeon sedang olahraga basket.
"Pindah haluan ke Juyeon sekarang ?" Younghoon sudah duduk disamping kamu, mengambil sebagian wilayah kursi yang seharusnya hanya muat satu orang.
"Gak muat, sor. Badan lu kegedean ah, dan lagi gue gak pindah haluan. Ini cuma buat kenangan doang, elah."
"Mending juga lu moto gue kali aja kangen sama ke gantengan gue gitu," Younghoon menurun naik kan alis mata nya.
"Iya, kata emak lu."
Dan kamu kembali fokus membidik beberapa objek yang menurut kamu menyimpan kenangan anak SMA banget dan tanpa kamu sadari seonggok manusia di samping kamu terdiam dengan pandangan menerawang.
"Bunda sering ngomong gitu."
Suara lirih nan pelan itu membuat kamu menurunkan kamera dan menoleh kearah Younghoon. Sinar jenaka yang selalu hadir di mata itu kini meredup dan mendadak sayu.
".... Hoon."
Younghoon mendongak balik menatap kamu, detik itu juga kamu sadar kalo anak laki laki didepan kamu rapuh untuk pertama kali nya. Senyum tipis seorang Younghoon sudah menjelaskan semua kepada mu.
Kalian saling diam sebelum suara teriakan dan hantaman bola mengenai dinding sekolah memenuhi telinga kalian berdua. Kamu langsung menoleh kebawah dan benar saja, Juyeon tidak sengaja mengenai anak perempuan dan anak itu sudah bersumpah serapah kearah Juyeon yang hanya nyengir tidak bersalah.
Hell, apa temen temen Younghoon hobi banget nyengir tanpa rasa bersalah ? Yang benar saja.
Juyeon terlihat meminta maaf tanpa minat dan menyuruh gadis itu ke ruang kesehatan.
"Pinter banget modus nya, aduh ajaran gue nih. Bangga banget aku tuh liat nyaa,"
Younghoon sudah kembali ke sifat awal nya dan entah kenapa kamu mendadak lega.
"Balik sana lu, ada jadwal ujian praktek kan ?"
Younghoon mengerjapkan mata nya, lucu. "Perhatian banget si, tet."
"Gue tahu dari Jacob juga," Dan komuk Younghoon sudah berubah. Dia beranjak, mendorong bahu kamu sebelum pamit pergi. Kurang kerjaan memang tuh bongsor satu.
Tapi ...
"Bunda sering ngomong gitu."
Ucapan Younghoon tadi menggema di dalam kepala kamu. Kamu buru buru menggeleng sebelum pikiran aneh mengeruguti.
22 Maret 2k18

KAMU SEDANG MEMBACA
Im Your Boy : Kim Younghoon ✔
Cerita Pendek[Book #3] When Kim Younghoon Falling in Love with You ♡